Konferensi Besar Masyarakat Adat Papua ke III Diramaikan dengan Pameran
pada tanggal
Saturday, 7 November 2015
BIAK (BIAK NUMFOR) – Konferensi Besar Masyarakat Adat Papua ke 3 yg diselenggarakan 1-4 November 2015 di Kota Biak, Kabupaten Biak Numfor diramaikan dengan pameran.
Yowel rumere (47) selaku koordinator perlengkapan mengungkapkan bahwa ada 31 stand pameran yg didirikan dalam acara tersebut. Stand tersebut diisi oleh 7 masyarakat adat papua, organisasi masyarakat, dan dari pemerintah.
Salah satu masyarakat adat Sram Mangkubui yang mengikuti pameran tersebut memamerkan kerajinannya antara lain Tifa, Kerang, Kapak batu, alat perang yang digunakan untuk hiasan, serta miniatur Perahu Wairon.
“Salah satu motivasi saya ikut pameran ini adalah ikut menjaga agar budaya asli Papua tidak hilang” ungkap Deki Wakum (43) Ketua Masyarakat Adat Sram Mangkubui.
Selain itu, pameran ini diikuti oleh Koperasi Perempuan Yanyanem Bin Wamurem yang berasal dari Distrik Biak Timur. Adalah koperasi perempuan pertama yang didirikan di Biak hampir satu tahun lalu.
Koperasi Yanyanem Bin Wamurem memamerkan berbagai barang kerajinan yang mayoritas terbuat dari lidi seperti tas, hiasan gantung, keranjang, kalung, dll.
“Kami ikut pameran disini untuk mempromosikan hasil produk-produk para mama-mama. Setelah ini kami akan belajar juga memasarkan produk secara online di internet” tutur Mama Eunike Usior (53) Ketua Koperasi Yanyanem Bin Wamurem.
Pameran tersebut dibuka oleh Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah pada saat acara pembukaan konferensi, lalu dilanjutkan dengann berkunjung ke stand pameran dengan didamping oleh sekretaris Dewan Adat Papua Leo Imbiri untuk berbelanja beberapa produk hasil kreasi masyarakat adat. [DAP]
Yowel rumere (47) selaku koordinator perlengkapan mengungkapkan bahwa ada 31 stand pameran yg didirikan dalam acara tersebut. Stand tersebut diisi oleh 7 masyarakat adat papua, organisasi masyarakat, dan dari pemerintah.
Salah satu masyarakat adat Sram Mangkubui yang mengikuti pameran tersebut memamerkan kerajinannya antara lain Tifa, Kerang, Kapak batu, alat perang yang digunakan untuk hiasan, serta miniatur Perahu Wairon.
“Salah satu motivasi saya ikut pameran ini adalah ikut menjaga agar budaya asli Papua tidak hilang” ungkap Deki Wakum (43) Ketua Masyarakat Adat Sram Mangkubui.
Selain itu, pameran ini diikuti oleh Koperasi Perempuan Yanyanem Bin Wamurem yang berasal dari Distrik Biak Timur. Adalah koperasi perempuan pertama yang didirikan di Biak hampir satu tahun lalu.
Koperasi Yanyanem Bin Wamurem memamerkan berbagai barang kerajinan yang mayoritas terbuat dari lidi seperti tas, hiasan gantung, keranjang, kalung, dll.
“Kami ikut pameran disini untuk mempromosikan hasil produk-produk para mama-mama. Setelah ini kami akan belajar juga memasarkan produk secara online di internet” tutur Mama Eunike Usior (53) Ketua Koperasi Yanyanem Bin Wamurem.
Pameran tersebut dibuka oleh Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah pada saat acara pembukaan konferensi, lalu dilanjutkan dengann berkunjung ke stand pameran dengan didamping oleh sekretaris Dewan Adat Papua Leo Imbiri untuk berbelanja beberapa produk hasil kreasi masyarakat adat. [DAP]