Kodam Cenderawasih Gelar Sosialisasi Advokasi Penanggulangan HIV-AIDS
pada tanggal
Thursday, 26 November 2015
KOTA JAYAPURA - Pangdam XVII/Cenderawasih yang diwakili oleh Aspers Kasdam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Tatang Sabarno membuka kegiatan Advokasi Dansat tentang penanggulangan HIV-AIDS di wilayah Kodam XVII/Cenderawasih bertempat di Aula Tonny A Rompis Kodam XVII/Cenderawasih pada Rabu (25/11).
Sosialisasi Advokasi diikuti oleh 125 peserta terdiri dari para Dansat dan Para perwira setingkat Danki jajaran Kodam XVII/Cenderawasih. Sebagai narasumber Dr Letnan Kolonel CKM (K) Lolita dari Ditkesad, Aspers Kasdam XVII/Cenderawasih, Danrem 172/PWY, Ketua Komisi Penanggulangan Aids Prov Papua, Letnan Kolonel CKM M. Washiludin AR dan Kasubditbinyankes Ditkesad.
Turut hadir pada acara tersebut Irdam, Para Asisten, Dansat serta Kabalak jajaran Kodam XVII/Cenderawasih. Pangdam dalam amanatnya yang dibacakan Asper Kasdam XVII/Cenderawasih mengatakan melalui acara Advokasi yang diikuti oleh unsur pimpinan di satuan jajaran Kodam XVII/Cenderawasih dapat memberikan pengetahuan dan memperluas wawasan tentang penyebab, dampak serta langkah advokasi pencegahan dari penyebaran virus dan penyakit HIV/AIDS, untuk selanjutnya disosialisasikan kepada para anggotanya di satuan masing-masing. Para unsur pimpinan dapat memahami fungsi dan perannya sebagai Ankum/Dansat dalam kerangka upaya penanggulangan HIV/AIDS, sehingga sebagai pemimpin mampu bersikap, bertindak dan berbuat secara benar dan tepat dalam menghadapi kemungkinan terjadinya kasus HIV/AIDS di satuannya.
Menurut Pangdam, tanggungjawab dan tugas penanggulangan penyebaran penyakit HIV/AIDS tidak hanya menjadi tugas satuan kesehatan saja, namun juga menjadi tanggungjawab bersama secara keseluruhan. Keberadaan dan partisipasi aktif para Dansat, harus benar-benar terlihat nyata di lapangan baik dalam pencegahan terhadap penyebaran penyakit tersebut maupun perlakuan terhadap prajurit dan keluarganya yang bisa saja terjangkit HIV/AIDS.
Penyelenggaraan advokasi sangat penting, karenanya para peserta agar mengikuti dengan serius, sungguh-sungguh dan dapat menyimak secara seksama materi dan simulasi yang diberikan. Selain itu tanyakan segala sesuatunya dengan sejelas-jelasnya, sehingga peserta benar-benar memperoleh pemahaman yang utuh dalam mendukung pelaksanaan pembinaan di kesatuan masing-masing.
Kepada tim advokasi penanggulangan HIV/AIDS Ditkesad, Pangdam menyampaikan terima kasih atas upaya dan kesiapannya untuk memberikan informasi dan pengetahuan tentang masalah HIV/AIDS, langkah dan tindakan yang semestinya dilakukan dalam rangka mencegah dan menyelamatkan prajurit dari kemungkinan tertular penyakit yang berbahaya tersebut. [Pendam]
Sosialisasi Advokasi diikuti oleh 125 peserta terdiri dari para Dansat dan Para perwira setingkat Danki jajaran Kodam XVII/Cenderawasih. Sebagai narasumber Dr Letnan Kolonel CKM (K) Lolita dari Ditkesad, Aspers Kasdam XVII/Cenderawasih, Danrem 172/PWY, Ketua Komisi Penanggulangan Aids Prov Papua, Letnan Kolonel CKM M. Washiludin AR dan Kasubditbinyankes Ditkesad.
Turut hadir pada acara tersebut Irdam, Para Asisten, Dansat serta Kabalak jajaran Kodam XVII/Cenderawasih. Pangdam dalam amanatnya yang dibacakan Asper Kasdam XVII/Cenderawasih mengatakan melalui acara Advokasi yang diikuti oleh unsur pimpinan di satuan jajaran Kodam XVII/Cenderawasih dapat memberikan pengetahuan dan memperluas wawasan tentang penyebab, dampak serta langkah advokasi pencegahan dari penyebaran virus dan penyakit HIV/AIDS, untuk selanjutnya disosialisasikan kepada para anggotanya di satuan masing-masing. Para unsur pimpinan dapat memahami fungsi dan perannya sebagai Ankum/Dansat dalam kerangka upaya penanggulangan HIV/AIDS, sehingga sebagai pemimpin mampu bersikap, bertindak dan berbuat secara benar dan tepat dalam menghadapi kemungkinan terjadinya kasus HIV/AIDS di satuannya.
Menurut Pangdam, tanggungjawab dan tugas penanggulangan penyebaran penyakit HIV/AIDS tidak hanya menjadi tugas satuan kesehatan saja, namun juga menjadi tanggungjawab bersama secara keseluruhan. Keberadaan dan partisipasi aktif para Dansat, harus benar-benar terlihat nyata di lapangan baik dalam pencegahan terhadap penyebaran penyakit tersebut maupun perlakuan terhadap prajurit dan keluarganya yang bisa saja terjangkit HIV/AIDS.
Penyelenggaraan advokasi sangat penting, karenanya para peserta agar mengikuti dengan serius, sungguh-sungguh dan dapat menyimak secara seksama materi dan simulasi yang diberikan. Selain itu tanyakan segala sesuatunya dengan sejelas-jelasnya, sehingga peserta benar-benar memperoleh pemahaman yang utuh dalam mendukung pelaksanaan pembinaan di kesatuan masing-masing.
Kepada tim advokasi penanggulangan HIV/AIDS Ditkesad, Pangdam menyampaikan terima kasih atas upaya dan kesiapannya untuk memberikan informasi dan pengetahuan tentang masalah HIV/AIDS, langkah dan tindakan yang semestinya dilakukan dalam rangka mencegah dan menyelamatkan prajurit dari kemungkinan tertular penyakit yang berbahaya tersebut. [Pendam]