Kemarau Panjang, Bulog Merauke Impor Beras dari Vietnam dan Thailand
pada tanggal
Monday, 9 November 2015
MERAUKE - Bulog Sub Divisi Regional Merauke akan mengimpor beras dari Vietnam dan Thailand akibat persediaan di gudang menipis.
Kepala Bulog Sub Divre Merauke Zulkarnaen Nurdin, mengakui bulog Merauke berencana mendatangkan beras akibat persediaan menipis sementara petani tidak mampu memenuhi kebutuhan.
Persediaan di gudang Bulog Merauke hanya sekitar 8.000 ton, hingga harus didatangkan dari luar, mengingat setiap bulannya Bulog menyalurkan beras sebanyak 1.800 ton untuk memenuhi kebutuhan lokal.
Beras-beras tersebut nantinya disalurkan ke lima kabupaten yang berada di bawah Bulog Divre Merauke yakni Kabupaten Merauke, Mappi, Boven Digul, Asmat dan Kabupaten Yahukimo, jelas Nurdin.
Musim kemarau yang berkepanjangan, katanya, mengakibatkan produksi padi petani menurun hingga menyebabkan pasokan beras hanya 10 ton/hari.
"Untuk memenuhi kebutuhan beras di wilayah sub Divre Merauke maka harus didatangkan dari luar sebanyak 3.000 ton," kata Nurdin di Jayapura, Minggu (8/11)
Ia menambahkan, beras tersebut untuk memenuhi kebutuhan bulan Januari hingga Maret 2016.
Diakuinya, sebelumnya Bulog Merauke sempat mengirim 8.000 ton ke Sorong, Jayapura, Biak dan Timika, namun dengan kondisi persediaan yang terjadi saat ini maka hal itu tidak dapat dilanjutkan.
"Kemarau yang berkepanjangan menyebabkan panen petani menurun," tambah Nurdin.
Bulog membeli beras dari petani seharga Rp 7.300/kg. [Antara]
Kepala Bulog Sub Divre Merauke Zulkarnaen Nurdin, mengakui bulog Merauke berencana mendatangkan beras akibat persediaan menipis sementara petani tidak mampu memenuhi kebutuhan.
Persediaan di gudang Bulog Merauke hanya sekitar 8.000 ton, hingga harus didatangkan dari luar, mengingat setiap bulannya Bulog menyalurkan beras sebanyak 1.800 ton untuk memenuhi kebutuhan lokal.
Beras-beras tersebut nantinya disalurkan ke lima kabupaten yang berada di bawah Bulog Divre Merauke yakni Kabupaten Merauke, Mappi, Boven Digul, Asmat dan Kabupaten Yahukimo, jelas Nurdin.
Musim kemarau yang berkepanjangan, katanya, mengakibatkan produksi padi petani menurun hingga menyebabkan pasokan beras hanya 10 ton/hari.
"Untuk memenuhi kebutuhan beras di wilayah sub Divre Merauke maka harus didatangkan dari luar sebanyak 3.000 ton," kata Nurdin di Jayapura, Minggu (8/11)
Ia menambahkan, beras tersebut untuk memenuhi kebutuhan bulan Januari hingga Maret 2016.
Diakuinya, sebelumnya Bulog Merauke sempat mengirim 8.000 ton ke Sorong, Jayapura, Biak dan Timika, namun dengan kondisi persediaan yang terjadi saat ini maka hal itu tidak dapat dilanjutkan.
"Kemarau yang berkepanjangan menyebabkan panen petani menurun," tambah Nurdin.
Bulog membeli beras dari petani seharga Rp 7.300/kg. [Antara]