Kasus HIV-AIDS di Kota Jayapura Capai 4000 Kasus
pada tanggal
Saturday, 7 November 2015
KOTA JAYAPURA - Ketua Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Jayapura, Nur Alam menuturkan, kasus HIV-AIDS di kota ini mencapai 4.000 kasus. Sebagian dari jumlah itu adalah usia produktif.
"Di atas 93 persen karena akibat seks bebas, dan sebanyak 75 persen dari 4.000 kasus yang ada berada di usia antara 15 sampai 49 tahun," katanya kepada wartawan di Kota Jayapura, Jumat (6/11).
Oleh sebab itu, fokus utamanya akan lebih memberikan perhatian kepada dunia pendidikan. "Kita akan fokuskan selama tiga minggu ini kepada para siswa yang ada di Kota Jayapura," lanjutnya.
Terkait dengan peringatan hari AIDS pada 1 Desember mendatang, ia mengatakan KPA telah menyiapkan panitia hari AIDS sedunia tingkat Kota Jayapura dan menentukan Kepala Dinas Perhubungan Kota Jayapura, Elby Uneputty sebagai ketua panitia hari AIDS.
"Berdasarkan surat edaran dari KPA Nasional, tahun ini yang bertindak sebagai ketua panitia nasional adalah menteri perhubungan RI. Di tingkat provinsi kepala dinas perhubungan, di tingkat kota/kabupaten masing-masing kepala dinas perhubungan," katanya.
Kasus HIV/AIDS di Papua memang masih tinggi dan memprihatinkan. Selain edukasi yang lemah, ternyata ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi tingginya angka penderita HIV/AIDS, seperti banyaknya Pekerja Seks Komersial (PSK) asal daerah lain yang berdomisili di Papua.
"Selain edukasi yang lemah tentang seks yang aman, banyak orang non Papua yang ketahuan dan tes darah dan positif mereka tercatat di Papua. Salah satunya adalah PSK yang ternyata berasal dari daerah lain seperti Jawa Barat, Jawa Timur dan sebagainya," kata Executive Director Indonesian Business Coalition on AIDS (IBCA) Ramdani Sirait saat dikutip dari Liputan6.com
Selain Jakarta, kota-kota besar lain seperti Riau, Batam dan sekitarnya juga tinggi. Tapi yang menarik, lanjut Dani, bedanya kasus HIV/AIDS di Papua dengan daerah lain adalah kesadaran tes HIV begitu tinggi. Sedangkan di kota lain, masih seperti gunung es.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan hingga September 2014, jumlah kumulatif HIV dan AIDS di Papua masing-maisng 16.051 dan 10.184 kasus. Sedangkan data Komisi Penanggulangan AIDS Nasional menyebutkan, prevalensi penularan HIV AIDS di Papua turun menjadi 2,3 persen pada 2013 dari pendataan terakhir 2007 yang mencapai 2,4 persen. [Jubi]
"Di atas 93 persen karena akibat seks bebas, dan sebanyak 75 persen dari 4.000 kasus yang ada berada di usia antara 15 sampai 49 tahun," katanya kepada wartawan di Kota Jayapura, Jumat (6/11).
Oleh sebab itu, fokus utamanya akan lebih memberikan perhatian kepada dunia pendidikan. "Kita akan fokuskan selama tiga minggu ini kepada para siswa yang ada di Kota Jayapura," lanjutnya.
Terkait dengan peringatan hari AIDS pada 1 Desember mendatang, ia mengatakan KPA telah menyiapkan panitia hari AIDS sedunia tingkat Kota Jayapura dan menentukan Kepala Dinas Perhubungan Kota Jayapura, Elby Uneputty sebagai ketua panitia hari AIDS.
"Berdasarkan surat edaran dari KPA Nasional, tahun ini yang bertindak sebagai ketua panitia nasional adalah menteri perhubungan RI. Di tingkat provinsi kepala dinas perhubungan, di tingkat kota/kabupaten masing-masing kepala dinas perhubungan," katanya.
Kasus HIV/AIDS di Papua memang masih tinggi dan memprihatinkan. Selain edukasi yang lemah, ternyata ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi tingginya angka penderita HIV/AIDS, seperti banyaknya Pekerja Seks Komersial (PSK) asal daerah lain yang berdomisili di Papua.
"Selain edukasi yang lemah tentang seks yang aman, banyak orang non Papua yang ketahuan dan tes darah dan positif mereka tercatat di Papua. Salah satunya adalah PSK yang ternyata berasal dari daerah lain seperti Jawa Barat, Jawa Timur dan sebagainya," kata Executive Director Indonesian Business Coalition on AIDS (IBCA) Ramdani Sirait saat dikutip dari Liputan6.com
Selain Jakarta, kota-kota besar lain seperti Riau, Batam dan sekitarnya juga tinggi. Tapi yang menarik, lanjut Dani, bedanya kasus HIV/AIDS di Papua dengan daerah lain adalah kesadaran tes HIV begitu tinggi. Sedangkan di kota lain, masih seperti gunung es.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan hingga September 2014, jumlah kumulatif HIV dan AIDS di Papua masing-maisng 16.051 dan 10.184 kasus. Sedangkan data Komisi Penanggulangan AIDS Nasional menyebutkan, prevalensi penularan HIV AIDS di Papua turun menjadi 2,3 persen pada 2013 dari pendataan terakhir 2007 yang mencapai 2,4 persen. [Jubi]