Irham Acho Bahtiar Akui Ade Juwita Sebagai Pionir Komedi Papua
pada tanggal
Saturday, 7 November 2015
JAKARTA - Meninggalnya Ade Libertifa Inanusa yang lebih dikenal dengan Ade Juwita mengejutkan Irham Acho Bahtiar. Sutradara Epen Cupen itu termasuk salah satu yang mengidolakan sang komedian. Ade meninggal karena asam lambung di RSUD Kota Sorong, Kamis (5/11) malam.
"Dia itu komedian Papua pertama di Indonesia ya, bagi saya dia itu pionir," ujar Acho saat dihubungi CNN Indonesia, Jumat (6/11) siang. Baginya, Ade sangat menginspirasi karena bisa menembus dunia hiburan Indonesia secara nasional.
"Langkah-langkah yang kami lakukan sekarang ya karena dia. Saya yakin anak Papua yang bisa berkiprah, memberi harapan pada anak Papua lain bahwa mereka bisa," tutur Acho.
Setiap membuat film tentang Papua, ia jadi membayangkan Ade. Apalagi Ade bukan hanya sekadar menembus dunia hiburan. Ia juga bisa bertahan eksis cukup lama.
Termasuk saat membuat Epen Cupen, yang disebutnya sebagai grup komedi Papua pertama yang mengikuti jejak Ade.
Sebelum Ade melejit lewat Lenong Rumpi, Acho melihat sebenarnya Papua punya banyak talenta yang bisa mewarnai belantika hiburan nasional. Namun, mereka tak punya wadah untuk menyalurkannya. Kepercayaan diri mereka pun kurang untuk berkiprah.
Namun setelah Ade berhasil memberi warna bagi dunia hiburan di Jakarta, semangat mereka pun terdongkrak. "Jadi punya percaya diri bahwa bukan tidak mungkin mereka bisa," tutur Acho menambahkan. Selanjutnya, dunia hiburan Papua pun berkembang pesat.
Saat Acho menggelar casting untuk syuting film-film dengan artis lokal, ia jadi mendapati banyak masyarakat setempat yang tak ragu untuk mengantre. Mimpi mereka jadi lebih tinggi. Meski tidak lagi semua berkiblat ke Ade, komedian yang suka bergaya kemayu itu tetap "pembuka jalan." [CNN]
"Dia itu komedian Papua pertama di Indonesia ya, bagi saya dia itu pionir," ujar Acho saat dihubungi CNN Indonesia, Jumat (6/11) siang. Baginya, Ade sangat menginspirasi karena bisa menembus dunia hiburan Indonesia secara nasional.
"Langkah-langkah yang kami lakukan sekarang ya karena dia. Saya yakin anak Papua yang bisa berkiprah, memberi harapan pada anak Papua lain bahwa mereka bisa," tutur Acho.
Setiap membuat film tentang Papua, ia jadi membayangkan Ade. Apalagi Ade bukan hanya sekadar menembus dunia hiburan. Ia juga bisa bertahan eksis cukup lama.
Termasuk saat membuat Epen Cupen, yang disebutnya sebagai grup komedi Papua pertama yang mengikuti jejak Ade.
Sebelum Ade melejit lewat Lenong Rumpi, Acho melihat sebenarnya Papua punya banyak talenta yang bisa mewarnai belantika hiburan nasional. Namun, mereka tak punya wadah untuk menyalurkannya. Kepercayaan diri mereka pun kurang untuk berkiprah.
Namun setelah Ade berhasil memberi warna bagi dunia hiburan di Jakarta, semangat mereka pun terdongkrak. "Jadi punya percaya diri bahwa bukan tidak mungkin mereka bisa," tutur Acho menambahkan. Selanjutnya, dunia hiburan Papua pun berkembang pesat.
Saat Acho menggelar casting untuk syuting film-film dengan artis lokal, ia jadi mendapati banyak masyarakat setempat yang tak ragu untuk mengantre. Mimpi mereka jadi lebih tinggi. Meski tidak lagi semua berkiblat ke Ade, komedian yang suka bergaya kemayu itu tetap "pembuka jalan." [CNN]