Indonesian Journalist Network (IJN) di Tanah Papua Miliki Sekretariat
pada tanggal
Saturday, 7 November 2015
KOTA JAYAPURA - Organisasi pers Indonesian Journalist Network (IJN) atau Jaringan Jurnalis Indonesia Provinsi Papua dan Papua Barat resmi memiliki kantor sekretariat yang terletak di kawasan Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura.
Ketua IJN Papua dan Papua Barat, Roberth Vanwi Isodorus Subiyat mengatakan kesekretariatan merupakan salah satu syarat dibentuknya organisasi pers sebagaimana ketentuan yang dibuat oleh Dewan Pers, selain ada anggota perlu memiliki badan pengurus organisasi.
"Kami sedang menjalankan amanah serta tanggung jawab. Salah satunya memiliki sekretariat definitif, sebagaimana pernah ditegaskan Ketua IJN Pusat Yaya Suryadarma sewaktu mengukuhkan pengurus IJN Papua dan Papua Barat pada 6 September 2015 lalu," ujarnya, Jayapura, Jumat (6/11).
Ia menambahkan kesekretariatan dalam organisasi pers juga diperlukan untuk mencegah IJN dimasuki oleh wartawan atau kontributor tanpa surat kabar (WTS). "Mau tidak mau dan suka tidak suka, kami IJN Papua dan Papua Barat harus bersih dari istilah yang menjadi alergi kita bersama," katanya.
Sementara itu, DR Rosiyati Muhammad Thamrin, SE, MM salah satu akademisi yang simpati dengan keberadaan IJN Papua dan Papua Barat rela memberikan salah satu dari gedungnya untuk dipergunakan oleh organisasi pers yang dulunya bernama PWI Reformasi, sebagai bagian dari sekretariat.
"Harapannya kesekretariatan IJN Papua dan Papua Barat itu dapat mengasilkan sebuah ispirasi bersama dalam membangun Papua serta melahirkan pesan-pesan sosial yang menjadi impian kita bersama di Papua," kata Wakil Ketua Komite Tetap Koperasi dan UMKM Kadin Indonesia Timur itu. [Antara]
Ketua IJN Papua dan Papua Barat, Roberth Vanwi Isodorus Subiyat mengatakan kesekretariatan merupakan salah satu syarat dibentuknya organisasi pers sebagaimana ketentuan yang dibuat oleh Dewan Pers, selain ada anggota perlu memiliki badan pengurus organisasi.
"Kami sedang menjalankan amanah serta tanggung jawab. Salah satunya memiliki sekretariat definitif, sebagaimana pernah ditegaskan Ketua IJN Pusat Yaya Suryadarma sewaktu mengukuhkan pengurus IJN Papua dan Papua Barat pada 6 September 2015 lalu," ujarnya, Jayapura, Jumat (6/11).
Ia menambahkan kesekretariatan dalam organisasi pers juga diperlukan untuk mencegah IJN dimasuki oleh wartawan atau kontributor tanpa surat kabar (WTS). "Mau tidak mau dan suka tidak suka, kami IJN Papua dan Papua Barat harus bersih dari istilah yang menjadi alergi kita bersama," katanya.
Sementara itu, DR Rosiyati Muhammad Thamrin, SE, MM salah satu akademisi yang simpati dengan keberadaan IJN Papua dan Papua Barat rela memberikan salah satu dari gedungnya untuk dipergunakan oleh organisasi pers yang dulunya bernama PWI Reformasi, sebagai bagian dari sekretariat.
"Harapannya kesekretariatan IJN Papua dan Papua Barat itu dapat mengasilkan sebuah ispirasi bersama dalam membangun Papua serta melahirkan pesan-pesan sosial yang menjadi impian kita bersama di Papua," kata Wakil Ketua Komite Tetap Koperasi dan UMKM Kadin Indonesia Timur itu. [Antara]