Gempa 5,0 SR Guncang Mamberamo Raya
pada tanggal
Sunday, 8 November 2015
KOTA JAYAPURA - Sebuah gempa bumi 5,0 skala richter (SR) kembali mengguncang Kabupaten Mamberamo Raya pada Sabtu (7/11) pukul 11.30 WIT. Gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Menurut rilis Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa dengan titik lokasi di 2.78 LS-137.59 BT atau 67 kilometer (km) barat daya Kasonaweja, ibukota Kabupaten Mamberamo Raya, ; 114 km barat laut Mulia, ibukota Kabupaten Puncak Jaya; 123 km timur laut Sugapa, Kabupaten Intan Jaya; 348 km barat daya Kota Jayapura; dan 3.439 km timur laut Jakarta ini terjadi di kedalaman 97 kilometer (km).
Ditempat berbeda, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan masih menelusuri kemungkinan adanya korban dalam gempa ini.
"Ini (pencarian korban) masih ditangani daerah, kita masih menunggu laporannya," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho saat dikonfirmasi di Jakarta.
Ia menjelaskan daerah yang kali ini diguncang gempa tersebut merupakan kawasan hutan dan jauh dari pemukiman. Oleh karena itu, kecil kemungkinan ada korban jiwa.
"Gempa sudah sering terjadi di daerah ini, biasanya tidak ada korban karena ini masuk daerah pedalaman," paparnya.
Namun, Sutopo menuturkan pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamberamo Raya agar dapat segera mendata terkait adanya korban maupun kerusakan yang terjadi di lokasi gempa itu.
Sebelumnya, bencana serupa juga pernah terjadi di Kabupaten Mamberamo Raya pada pertengahan 2015, yang mana gempa berkekuatan 7,2 Skala Richter tersebut mengakibatkan seorang warga meninggal dunia dan sejumlah bangunan di Kasonaweja rusak. [Antara]
Menurut rilis Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa dengan titik lokasi di 2.78 LS-137.59 BT atau 67 kilometer (km) barat daya Kasonaweja, ibukota Kabupaten Mamberamo Raya, ; 114 km barat laut Mulia, ibukota Kabupaten Puncak Jaya; 123 km timur laut Sugapa, Kabupaten Intan Jaya; 348 km barat daya Kota Jayapura; dan 3.439 km timur laut Jakarta ini terjadi di kedalaman 97 kilometer (km).
Ditempat berbeda, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan masih menelusuri kemungkinan adanya korban dalam gempa ini.
"Ini (pencarian korban) masih ditangani daerah, kita masih menunggu laporannya," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho saat dikonfirmasi di Jakarta.
Ia menjelaskan daerah yang kali ini diguncang gempa tersebut merupakan kawasan hutan dan jauh dari pemukiman. Oleh karena itu, kecil kemungkinan ada korban jiwa.
"Gempa sudah sering terjadi di daerah ini, biasanya tidak ada korban karena ini masuk daerah pedalaman," paparnya.
Namun, Sutopo menuturkan pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamberamo Raya agar dapat segera mendata terkait adanya korban maupun kerusakan yang terjadi di lokasi gempa itu.
Sebelumnya, bencana serupa juga pernah terjadi di Kabupaten Mamberamo Raya pada pertengahan 2015, yang mana gempa berkekuatan 7,2 Skala Richter tersebut mengakibatkan seorang warga meninggal dunia dan sejumlah bangunan di Kasonaweja rusak. [Antara]