DPRP Nilai Festival Teluk Tanah Merah Tidak Berdampak Positif
pada tanggal
Wednesday, 4 November 2015
KOTA JAYAPURA – Anggota DPR Papua dari Daerah Pemilih I diantaranya Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Sarmi dan Kabupaten Keerom, Orgenes Kaway mengkritik pelaksanaan Festival Teluk Tanah Merah di Kabupaten Jayapura beberapa waktu lalu.
Menurutnya, pelaksanaan festival Teluk Tanah Merah itu tak memberikan dampak positif kepada masyarakat dan hanya kepentingan politik semata dan Kalau setiap tahun semua daerah dibuat festival belum memberikan keuntunganya kepada masyarakat.
” ini yang perlu dijawab oleh Pemda. Setelah kegiatan apa dampak untuk mengangkat ekonomi rakyat. Jadi saya pikir satu kali saja digabung di Festival Danau Sentani. Itu saja yang dijaga dan dikembangkan,” kata Orgenes Kaway, Senin (2/11).
Menurutnya, Festival Danau Sentani saja yang digelar setiap tahunnya selalu menyisahkan masalah. Kini dibuat lagi festival lain yang melibatkan unsur kaum bapak se tanah Papua namun tidak ada koordinasi yang baik dari panitia.
“Persatuan Kaum Bapa (PKB) gereja se Tanah Papua diundang di Festival Teluk Tanah Merah, namun mereka pulang tak diatur dengan baik. Banyak yang mengeluh. Jadi jangan hanya buang-buang anggaran. Ini tak ada dampak positif untuk ekonomi masyarakat Tanah Merah khususnya,” ucapnya.
Dirinya juga mengkritisi langkah Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Jayapura yang meminta retribusi dari setiap kendaraan yang masuk lokasi festival, mengingat yang namanya pesta rakyat itu pemerintah jangan memanfaatkan untuk cari peluang.
“Makanya saya sempat marah di sana karena permobil ditagih Rp. 10 ribu. Saya tanya itu untuk apa, dan uangnya nanti dikemanakan. Kecuali pajak itu ditagih masyarakat adat dengan menyiapkan lokasi parkir itu wajar,” katanya.
Dirinya berpandangan, boleh-boleh saja mengadakan festival, namun harus ada dampaknya ke masyarakat setelah itu. Tapi kalau untuk menyenangkan masyarakat, dan untuk kepenting politik 2017 ia merasa percuma.
“Ini hanya seremonial untuk masyarakat. Saya lihat festival itu biasa-biasa saja. Hanya tiga hari. Apa dampak yang didapat,” tutupnya. [WIyainews]
Menurutnya, pelaksanaan festival Teluk Tanah Merah itu tak memberikan dampak positif kepada masyarakat dan hanya kepentingan politik semata dan Kalau setiap tahun semua daerah dibuat festival belum memberikan keuntunganya kepada masyarakat.
” ini yang perlu dijawab oleh Pemda. Setelah kegiatan apa dampak untuk mengangkat ekonomi rakyat. Jadi saya pikir satu kali saja digabung di Festival Danau Sentani. Itu saja yang dijaga dan dikembangkan,” kata Orgenes Kaway, Senin (2/11).
Menurutnya, Festival Danau Sentani saja yang digelar setiap tahunnya selalu menyisahkan masalah. Kini dibuat lagi festival lain yang melibatkan unsur kaum bapak se tanah Papua namun tidak ada koordinasi yang baik dari panitia.
“Persatuan Kaum Bapa (PKB) gereja se Tanah Papua diundang di Festival Teluk Tanah Merah, namun mereka pulang tak diatur dengan baik. Banyak yang mengeluh. Jadi jangan hanya buang-buang anggaran. Ini tak ada dampak positif untuk ekonomi masyarakat Tanah Merah khususnya,” ucapnya.
Dirinya juga mengkritisi langkah Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Jayapura yang meminta retribusi dari setiap kendaraan yang masuk lokasi festival, mengingat yang namanya pesta rakyat itu pemerintah jangan memanfaatkan untuk cari peluang.
“Makanya saya sempat marah di sana karena permobil ditagih Rp. 10 ribu. Saya tanya itu untuk apa, dan uangnya nanti dikemanakan. Kecuali pajak itu ditagih masyarakat adat dengan menyiapkan lokasi parkir itu wajar,” katanya.
Dirinya berpandangan, boleh-boleh saja mengadakan festival, namun harus ada dampaknya ke masyarakat setelah itu. Tapi kalau untuk menyenangkan masyarakat, dan untuk kepenting politik 2017 ia merasa percuma.
“Ini hanya seremonial untuk masyarakat. Saya lihat festival itu biasa-biasa saja. Hanya tiga hari. Apa dampak yang didapat,” tutupnya. [WIyainews]