DPD-RI Dukung Papua Sebagai Tuan Rumah PON XX 2020
pada tanggal
Tuesday, 24 November 2015
KOTA JAYAPURA – Ketua Komite II Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) Parlindungan Purba mengatakan, pihaknya mendukung Provinsi Papua menjadi tuan rumah pelaksanaan PON ke XX Tahun 2020 mendatang sebab dampak penentuan Papua sebagai tuan rumah PON 2020 juga berdampak pada pembangunan daerah.
"Tentu dengan tuan rumah PON 2020, akan berdampak pemerataan pembangunan, seperti sarana prasarana pembangunan infrastruktur dan lain yang berkaitan dengan pelaksanaan PON nanti," kata Parlindungan Purba usai pertemuan bersama Gubernur Papua, Lukas Enembe di sasana karya kantor Gubernur Dok II Jayapura, Senin (23/11).
Secara pribadi senator asal Sumatera Utara mendukug dan memberikan apresiasi KONI Papua karena mengalahkan daerahnya dalam memperebutkan tuan rumah PON tahun 2020 mendatang. “Saya bangga dengan Papua, bisa kalahkan Sumut, Sulsel bahkan Bali sebagai tuan rumah PON ke XX tahun 2020,” ungkapnya.
Parlindungan menilai keberhasilan Papua sebagai tuan rumah PON tidak terlepas dari campur tangan Gubernur Lukas Enembe dan Wakil Gubernur Klemen Tinal. "Saya Ketua Pengprov Percasi Sumut, saya tanyakan kepada KONI kenapa kita kalah, jawabannya Papua langsung di pimpin Gubernur dan Wakil Gubernur," jelasnya.
Lebih lanjut, Presidium Alumni GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) Pusat menjelaskan, Pekan Olahraga Nasional (PON) merupakan sarana pemersatu bangsa dan pemerataan pembangunan yang harus di dukung semua pihak.
Sementara itu, Sekretaris Umum KONI Papua, Yusuf Yambe Yabdi mengatakan, Pemerintah Provinsi Papua dan Konsultan sedang menyiapkan master plan venue PON ke XX di Papua untuk disebarkan kepada KONI se – Indonesia.
Pada intinya, lanjut Yusuf, seluruh venue akan tersebar di lima cluster di Papua, kecuali stadion utama sudah pasti di Jayapura.
"Jadi, semua penetapan cabor sedang di buat master plan di Bappeda Provinsi Papua, mereka lagi membuat perbaikan terhadap data KONI, penetapannya yang ideal itu seperti apa, kita masih menunggu, setelah ditetapkan akan dipresentasikan setelah itu akan disosialisaikan," jelasnya.
Untuk venue PON 2020 di Papua, lanjut Yusuf, tersebar di 5 Kabupaten/kota di Papua, diantaranya, Kabupaten/Kota Jayapura, Mimika, Merauke, Biak dan Wamena. "Venue terbanyak sudah tentu ada di Kabupaten/Kota Jayapura,"ujarnya.
Dana untuk membangun sarana dan prasarana PON XX tahun 2020 di Papua, dibutuhkan sekitar Rp 8,6 trilun. Dana itu baru sebatas membangun venue (fasilitas olahraga) dan membeli peralatan, belum termasuk anggaran penyediaan sarana pendukung lainnya.
"Jadi, rinciannya, pembangun sarana olahraga Rp 6 triliun dan membeli peralatan Rp 2,6 triliun, dana cukup besar di pembangunan sarana fisik," terangnya. [Wiyainews]
"Tentu dengan tuan rumah PON 2020, akan berdampak pemerataan pembangunan, seperti sarana prasarana pembangunan infrastruktur dan lain yang berkaitan dengan pelaksanaan PON nanti," kata Parlindungan Purba usai pertemuan bersama Gubernur Papua, Lukas Enembe di sasana karya kantor Gubernur Dok II Jayapura, Senin (23/11).
Secara pribadi senator asal Sumatera Utara mendukug dan memberikan apresiasi KONI Papua karena mengalahkan daerahnya dalam memperebutkan tuan rumah PON tahun 2020 mendatang. “Saya bangga dengan Papua, bisa kalahkan Sumut, Sulsel bahkan Bali sebagai tuan rumah PON ke XX tahun 2020,” ungkapnya.
Parlindungan menilai keberhasilan Papua sebagai tuan rumah PON tidak terlepas dari campur tangan Gubernur Lukas Enembe dan Wakil Gubernur Klemen Tinal. "Saya Ketua Pengprov Percasi Sumut, saya tanyakan kepada KONI kenapa kita kalah, jawabannya Papua langsung di pimpin Gubernur dan Wakil Gubernur," jelasnya.
Lebih lanjut, Presidium Alumni GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) Pusat menjelaskan, Pekan Olahraga Nasional (PON) merupakan sarana pemersatu bangsa dan pemerataan pembangunan yang harus di dukung semua pihak.
Sementara itu, Sekretaris Umum KONI Papua, Yusuf Yambe Yabdi mengatakan, Pemerintah Provinsi Papua dan Konsultan sedang menyiapkan master plan venue PON ke XX di Papua untuk disebarkan kepada KONI se – Indonesia.
Pada intinya, lanjut Yusuf, seluruh venue akan tersebar di lima cluster di Papua, kecuali stadion utama sudah pasti di Jayapura.
"Jadi, semua penetapan cabor sedang di buat master plan di Bappeda Provinsi Papua, mereka lagi membuat perbaikan terhadap data KONI, penetapannya yang ideal itu seperti apa, kita masih menunggu, setelah ditetapkan akan dipresentasikan setelah itu akan disosialisaikan," jelasnya.
Untuk venue PON 2020 di Papua, lanjut Yusuf, tersebar di 5 Kabupaten/kota di Papua, diantaranya, Kabupaten/Kota Jayapura, Mimika, Merauke, Biak dan Wamena. "Venue terbanyak sudah tentu ada di Kabupaten/Kota Jayapura,"ujarnya.
Dana untuk membangun sarana dan prasarana PON XX tahun 2020 di Papua, dibutuhkan sekitar Rp 8,6 trilun. Dana itu baru sebatas membangun venue (fasilitas olahraga) dan membeli peralatan, belum termasuk anggaran penyediaan sarana pendukung lainnya.
"Jadi, rinciannya, pembangun sarana olahraga Rp 6 triliun dan membeli peralatan Rp 2,6 triliun, dana cukup besar di pembangunan sarana fisik," terangnya. [Wiyainews]