BMKG Temukan Indikasi Embun Es di Lanny Jaya
pada tanggal
Sunday, 1 November 2015
KOTA JAYAPURA - Badan Meteorologi Klimatologi Giofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura membenarkan adanya bencana embun es di Kabupaten Lanny Jaya, embun es tersebut terdeteksi BMKG sejak Rabu (28/10) lalu.
Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah V Jayapura, Darmawan menuturkan pihaknya telah buat kajiannya, dimana hasil kajian melalui satelit, yang menentukan arah angin, suhu, awan tekanan, memungkinkan iklim disana sangat dingin.
"Kami mengkaji melalui satelit, cek awan, suhu, tekanan, arah angin, memungkinkan terjadi. Karena pada tanggal 22-27 Oktober kemarin, suhu bisa sampai 2 derajat selcius. Itu mungkin terjadinya pembekuan," kata Padama dari ujung selulernya, Sabtu (31/10).
Menurutnya, kini cuaca akan terus berlanjut hingga bulan pertama November mendatang. Dan juga hujan akan turun di kabupaten tersebut, terdeteksi telah terbentuk gempulan awan-awan yang menampung air, sudah dipastikan akan ada turunnya hujan.
"Yang baru terdeteksi dari kami saat ini, kabupaten Lanny Jaya dimungkinkan embun es, tapi sekitar Lanny Jaya itu berpeluang hujan," ujarnya.
Hal senada juga dibenarkan, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Teguh Pudji Raharjo mengaku terdapat beberapa lahan perkebunan masyarakat tidak dapat ditanami lagi, dampak dari embun es tersebut, sehingga muncul masalah baru terkait kurangnya makanan terhadap masyarakat setempat.
"Masyarakat ada yang turun, mereka ada yang gabung ke keluarganya yang tidak terkena embun es. Sedangkan dari kami sudah membangun tenda dan berikan pasokan makanan buat masyarakat setempat," kata Pudji.
Dandim 1702/Jayawijaya memimpin langsung pemberian bantuan dengan memasang tenda, lanjutnya, selain itu, bahan makanan sementara kepada korban.
"Gubernur Papua melalui Sekda, juga sudah mengirimkan bantuan makanan. Warga yang mengungsi sekitar seratusan orang. Datanya memang tidak akurat ya, karena kami tidak dapat terhubung komunikasi dengan Kadistrik, tapi untuk sementara ada sekitar 127 orang," ujarnya.
Terkiat bencana embun es tersebut, lanjutnya, pemerintah setempat telah meminta ke pihak TNI untuk memperbantukan transportasi udara berupa helikopter.
"Tapi belum bisa diterbangkan, karena memang situasinya belum memungkinkan, karena medan, kemudian juga masyarakat kebanyakan sudah pada turun dari lokasi bencana," katanya.
Sebelumnya, pada bulan Juni lalu, bencana embun es asam terjadi di Kabupaten Lanny Jaya, sebelas orang dinyatakan meninggal dunia akibat dampak tersebut. Selain itu, dampak kelaparan pun terjadi beberapa hari. Beruntung, kesigapan pemerintah setempat dan aparat TNI Polri mencari solusi dampak kelaparan, yang hasilnya kelaparan pun tak berlangsung lama. [Cendananews]
Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah V Jayapura, Darmawan menuturkan pihaknya telah buat kajiannya, dimana hasil kajian melalui satelit, yang menentukan arah angin, suhu, awan tekanan, memungkinkan iklim disana sangat dingin.
"Kami mengkaji melalui satelit, cek awan, suhu, tekanan, arah angin, memungkinkan terjadi. Karena pada tanggal 22-27 Oktober kemarin, suhu bisa sampai 2 derajat selcius. Itu mungkin terjadinya pembekuan," kata Padama dari ujung selulernya, Sabtu (31/10).
Menurutnya, kini cuaca akan terus berlanjut hingga bulan pertama November mendatang. Dan juga hujan akan turun di kabupaten tersebut, terdeteksi telah terbentuk gempulan awan-awan yang menampung air, sudah dipastikan akan ada turunnya hujan.
"Yang baru terdeteksi dari kami saat ini, kabupaten Lanny Jaya dimungkinkan embun es, tapi sekitar Lanny Jaya itu berpeluang hujan," ujarnya.
Hal senada juga dibenarkan, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Teguh Pudji Raharjo mengaku terdapat beberapa lahan perkebunan masyarakat tidak dapat ditanami lagi, dampak dari embun es tersebut, sehingga muncul masalah baru terkait kurangnya makanan terhadap masyarakat setempat.
"Masyarakat ada yang turun, mereka ada yang gabung ke keluarganya yang tidak terkena embun es. Sedangkan dari kami sudah membangun tenda dan berikan pasokan makanan buat masyarakat setempat," kata Pudji.
Dandim 1702/Jayawijaya memimpin langsung pemberian bantuan dengan memasang tenda, lanjutnya, selain itu, bahan makanan sementara kepada korban.
"Gubernur Papua melalui Sekda, juga sudah mengirimkan bantuan makanan. Warga yang mengungsi sekitar seratusan orang. Datanya memang tidak akurat ya, karena kami tidak dapat terhubung komunikasi dengan Kadistrik, tapi untuk sementara ada sekitar 127 orang," ujarnya.
Terkiat bencana embun es tersebut, lanjutnya, pemerintah setempat telah meminta ke pihak TNI untuk memperbantukan transportasi udara berupa helikopter.
"Tapi belum bisa diterbangkan, karena memang situasinya belum memungkinkan, karena medan, kemudian juga masyarakat kebanyakan sudah pada turun dari lokasi bencana," katanya.
Sebelumnya, pada bulan Juni lalu, bencana embun es asam terjadi di Kabupaten Lanny Jaya, sebelas orang dinyatakan meninggal dunia akibat dampak tersebut. Selain itu, dampak kelaparan pun terjadi beberapa hari. Beruntung, kesigapan pemerintah setempat dan aparat TNI Polri mencari solusi dampak kelaparan, yang hasilnya kelaparan pun tak berlangsung lama. [Cendananews]