Titik Api di Merauke Berkurang Karena Turun Hujan dan Dipadamkan Satgas
pada tanggal
Friday, 30 October 2015
MERAUKE- Titik api kebakaran lahan dan hutan di Merauke kini mulai berkurang. Berkurangnya kebakaran lahan dan hutan karena selain dipadamkan juga karena hujan sempat turun di beberapa distrik terutama di bagian Utara Merauke.
Danrem 174/Anim Ti Waninggap Brigjen TNI Supartodi, SE, M.Si, selaku Komandan Satgas Penangulangan Asap Wilayah Selatan Papua saat ditemui Cenderawasih Pos seusai menghadiri peringatan HUT Sumpah Pemuda ke-87, mengungkapkan, jika pengurangan titik api tersebut karena berhasil dipadamkan dan adanya hujan di beberapa tempat khususnya di bagian Utara Papua Selatan yakni di Kabupaten Mappi dan Boven Digoel.
"Berkurangnya titik api karena semua ikut berpartisipasi dalam penanggulangan asap akibat kebakaran lahan dan hutan,” jelasnya.
Danrem mengaku, sampai Rabu (28/10) pagi, jumlah titik api tinggal satu. Namun titik api ini setiap harinya selalu berfluktuasi.
‘’Kalau ada yang membakar lahan tentu titik apinya akan bertambah dan jika lahan yang terbakar itu padam maka akan berkurang. Dan itu akan terus berlanjut. Selama belum ada hujan, maka titik api ini akan terus berfluktuasi,’’ katanya.
Karena itu, setelah melakukan Salat Istisqa di mesjid Raya Al-Aqsa, maka Korem 174/ATW kembali bersama masyarakat Distrik Tanah Miring menggelar Salat Istisqa di Makorem 174/ATW Tanah Miring, Rabu (28/10). Salat ini untuk meminta dan memohon kepada Allah untuk menurunkan hujan sehingga kebakaran hutan dan lahan tidak terjadi lagi.
Semntara itu di Makodim 1702/Jayawijaya dan keluarganya, juga dilakukan Salat Istisqa, memohon hujan turun. Dandim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf M. Aidi mengungkapkan dilaksanakannya Salat Istisqa memang himbauan secara nasional bagi umat muslim untuk meminta hujan dengan tujuan hujan diwilayah Kalimantan dan pulau Sumatera supaya hujan berkah turun dan bencana kebakaran dapat berhasil dipadamkan. [CenderawasihPos]
Danrem 174/Anim Ti Waninggap Brigjen TNI Supartodi, SE, M.Si, selaku Komandan Satgas Penangulangan Asap Wilayah Selatan Papua saat ditemui Cenderawasih Pos seusai menghadiri peringatan HUT Sumpah Pemuda ke-87, mengungkapkan, jika pengurangan titik api tersebut karena berhasil dipadamkan dan adanya hujan di beberapa tempat khususnya di bagian Utara Papua Selatan yakni di Kabupaten Mappi dan Boven Digoel.
"Berkurangnya titik api karena semua ikut berpartisipasi dalam penanggulangan asap akibat kebakaran lahan dan hutan,” jelasnya.
Danrem mengaku, sampai Rabu (28/10) pagi, jumlah titik api tinggal satu. Namun titik api ini setiap harinya selalu berfluktuasi.
‘’Kalau ada yang membakar lahan tentu titik apinya akan bertambah dan jika lahan yang terbakar itu padam maka akan berkurang. Dan itu akan terus berlanjut. Selama belum ada hujan, maka titik api ini akan terus berfluktuasi,’’ katanya.
Karena itu, setelah melakukan Salat Istisqa di mesjid Raya Al-Aqsa, maka Korem 174/ATW kembali bersama masyarakat Distrik Tanah Miring menggelar Salat Istisqa di Makorem 174/ATW Tanah Miring, Rabu (28/10). Salat ini untuk meminta dan memohon kepada Allah untuk menurunkan hujan sehingga kebakaran hutan dan lahan tidak terjadi lagi.
Semntara itu di Makodim 1702/Jayawijaya dan keluarganya, juga dilakukan Salat Istisqa, memohon hujan turun. Dandim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf M. Aidi mengungkapkan dilaksanakannya Salat Istisqa memang himbauan secara nasional bagi umat muslim untuk meminta hujan dengan tujuan hujan diwilayah Kalimantan dan pulau Sumatera supaya hujan berkah turun dan bencana kebakaran dapat berhasil dipadamkan. [CenderawasihPos]