SD YPPK Iwaka Perlu Direnovasi
pada tanggal
Wednesday, 7 October 2015
IWAKA (MIMIKA) – Sekolah Dasar (SD) YPPK di Kampung Iwaka, Distrik Iwaka saat ini dalam kondisi yang memprihatinkan. Hal ini diungkapkan Kepala Kampung Iwaka, Herman Kumiyu dengan meminta agar pemerintah daerah dapat jeli melihat hal ini.
“Kami minta untuk dibangun baru,” pintanya kepada Salam Papua, Senin (21/9).
Dikatakan gedung sekolah yang didirikan pada tahun 1984 oleh missionaris dari Gereja Katolik ini dinilai sudah tidak mampu lagi menampung siswa yang ada saat ini.
“Tidak direhab, karena gedung yang ada ini sudah terlalu lama, waktu itu tukang missi dari Kokonao bangun sekolah ini. Kami tidak bermasalah jika gedung ini dibongkar, sebab ini harapan semua warga di kampung ini,” ungkap dia.
Ia membeberkan selama 31 tahun, bangunan fisik dari sekolah ini hanya telah direhab oleh Pemerintah Kabupaten Fakfak. Namun sejak Mimika menjadi wilayah mandiri pada 2001, sekolah ini sudah tidak disentuh oleh pemerintahnya.
“Kami sudah lama buat pengusulan-pengusulan dan permohonan, tapi dinas selalu jawab, belum bisa dibangun,” ujarnya.
Heram menyatakan, Pemkab Mimika melalui Dinas Pendidikan Dasar seharusnya dapat memperhatikan kebutuhan pendidikan pada anak-anak asli yang ada di kabupaten ini.
“Sekarang ini kita sudah ada di Kabupaten Mimika, artinya kita sudah punya dapur sendiri, sebab sudah ada anggaran rumah tangga untuk membangun pendidikan di kabupaten ini termasuk untuk sekolah yang ada di sini,” harap dia.
Vincent, salah satu pemuda di kampung Iwaka menyatakan, sekolah yang mendidiknya itu harus diperbaiki secepatnya.
“Memang sudah harus dibangun yang baru, kalau tidak bisa-bisa gedung itu rubuh dan adik-adik tidak bisa sekolah lagi,” ujar Vincent.
Ia menandaskan agar pembangunan gedung baru sekolah itu juga dapat dipercepat sehingga para pelajar yang saat ini belajar dengan kondisi bangunan yang sudah tua itu, nantinya dapat belajar dengan tenang. [SalamPapua]
“Kami minta untuk dibangun baru,” pintanya kepada Salam Papua, Senin (21/9).
Dikatakan gedung sekolah yang didirikan pada tahun 1984 oleh missionaris dari Gereja Katolik ini dinilai sudah tidak mampu lagi menampung siswa yang ada saat ini.
“Tidak direhab, karena gedung yang ada ini sudah terlalu lama, waktu itu tukang missi dari Kokonao bangun sekolah ini. Kami tidak bermasalah jika gedung ini dibongkar, sebab ini harapan semua warga di kampung ini,” ungkap dia.
Ia membeberkan selama 31 tahun, bangunan fisik dari sekolah ini hanya telah direhab oleh Pemerintah Kabupaten Fakfak. Namun sejak Mimika menjadi wilayah mandiri pada 2001, sekolah ini sudah tidak disentuh oleh pemerintahnya.
“Kami sudah lama buat pengusulan-pengusulan dan permohonan, tapi dinas selalu jawab, belum bisa dibangun,” ujarnya.
Heram menyatakan, Pemkab Mimika melalui Dinas Pendidikan Dasar seharusnya dapat memperhatikan kebutuhan pendidikan pada anak-anak asli yang ada di kabupaten ini.
“Sekarang ini kita sudah ada di Kabupaten Mimika, artinya kita sudah punya dapur sendiri, sebab sudah ada anggaran rumah tangga untuk membangun pendidikan di kabupaten ini termasuk untuk sekolah yang ada di sini,” harap dia.
Vincent, salah satu pemuda di kampung Iwaka menyatakan, sekolah yang mendidiknya itu harus diperbaiki secepatnya.
“Memang sudah harus dibangun yang baru, kalau tidak bisa-bisa gedung itu rubuh dan adik-adik tidak bisa sekolah lagi,” ujar Vincent.
Ia menandaskan agar pembangunan gedung baru sekolah itu juga dapat dipercepat sehingga para pelajar yang saat ini belajar dengan kondisi bangunan yang sudah tua itu, nantinya dapat belajar dengan tenang. [SalamPapua]