Meski Berkabut, Bandara Mosez Kilangin Masih Aktif
pada tanggal
Saturday, 17 October 2015
TIMIKA (MIMIKA) – Meski kabut asap yang tebal meliputi Kabupaten Mimika, Kepala Bandara Mozes Kilangin, Subagyo Hadidjan menyatakan pihaknya tidak akan menutup bandara.
Ia mengatakan selama belum ada ancaman terhadap penerbangan dan laporan dari operator penerbangan untuk menutup akses penerbangan ke Bandara Mozes Kilangin, pihaknya akan tetap melakukan aktivitas penerbangan seperti biasanya.
“Kami akan tetap beroperasi seperti biasanya, selama tidak ada kekhawatiran dari maskapai penerbangan yang menggunakan bandara,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya Kamis (14/10).
Menurut dia, kabut asap dari Merauke yang meliputi kota Timika secara umum berdampak pada penglihatan para pilot, namun dikatakan batasan visual yang diperlukan oleh pilot untuk melakukan take off dan landing masih dianggap memungkinkan.
“Kabut kan tebalnya pada pagi hari, sehingga ketika siang harinya tidak terlalu bermasalah,” ujar dia.
Pihaknya akan melakukan penutupan bandara jika ketebalan asap sudah mencapai 1500 hingga 2000 meter dimana pesawat sudah tidak memungkinkan untuk beraktivitas.
“Kabut asap yang sudah menutupi Kota Timika selama hampir satu bulan ini nampaknya akan terus bertambah dalam beberapa minggu kedepan, sehingga kami akan tetap mewaspadai kondisi ini, sambil terus memantau adanya perkembangan atau pengurangan ketebalan asap,” tukas dia. [Papuanesia]
Ia mengatakan selama belum ada ancaman terhadap penerbangan dan laporan dari operator penerbangan untuk menutup akses penerbangan ke Bandara Mozes Kilangin, pihaknya akan tetap melakukan aktivitas penerbangan seperti biasanya.
“Kami akan tetap beroperasi seperti biasanya, selama tidak ada kekhawatiran dari maskapai penerbangan yang menggunakan bandara,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya Kamis (14/10).
Menurut dia, kabut asap dari Merauke yang meliputi kota Timika secara umum berdampak pada penglihatan para pilot, namun dikatakan batasan visual yang diperlukan oleh pilot untuk melakukan take off dan landing masih dianggap memungkinkan.
“Kabut kan tebalnya pada pagi hari, sehingga ketika siang harinya tidak terlalu bermasalah,” ujar dia.
Pihaknya akan melakukan penutupan bandara jika ketebalan asap sudah mencapai 1500 hingga 2000 meter dimana pesawat sudah tidak memungkinkan untuk beraktivitas.
“Kabut asap yang sudah menutupi Kota Timika selama hampir satu bulan ini nampaknya akan terus bertambah dalam beberapa minggu kedepan, sehingga kami akan tetap mewaspadai kondisi ini, sambil terus memantau adanya perkembangan atau pengurangan ketebalan asap,” tukas dia. [Papuanesia]