Lukas Enembe Minta Hamba Tuhan Tidak Berpolitik
pada tanggal
Wednesday, 28 October 2015
MOANEMANI (DOGIYAI) - Gubernur Papua, Lukas Enembe meminta para hamba Tuhan agar tidak berkecimpung ke dunia politik dan tetap berada didalam koridor keagamaan yang sama sekali tidak berhubungan dengan masalah-masalah pemerintahan dan politik.
Permintaan ini disampaikan Gubernur saat memberikan sambutan dan sekaligus membuka secara resmi konferensi ke X Sinode Gereja Kemah Injil Masehi (Kingmi) Papua yang dilaksanakn di Monemani, Kabupaten Dogiyai pada Senin (19/10).
"belakangan ini banyak pendeta lari meninggalkan pelayanan dan bergabung ke dunia politik praktis. Akibat lari dari panggilan Tuhan, banyak umat yang digembalakannya terlantar, ibarat anak ayam kehilangan induknya. Dan juga ada pelayan firman yang juga jadi pemimpin politik sekaligus menjadi pendeta," kata gubernur Enembe.
Enembe menyatakan, banyak persoalan di tanah Papua ini terjadi seperti perang suku, miras yang berdamkan pada seks bebas dan perkelahi antara warga serta masih banyak kejahatan yang terjadi di Papua.
Para hamba Tuhan yang mengikuti konferensi ini juga diminta untuk bermitra bersama pemerintah untuk membina masyarakat dari sisi sosial.
"Para pendeta dan pastor yang ada di tiap denominasi gereja di seluruh tanah Papua sangat berperan penting dalam rangka membina mental dan spiritual umat Tuhan di Papua ini," ujar dia.
Untuk itu dia meminta kepada para hamba Tuhan baik Pendeta maupun Pastor agar tidak tergabung ke dunia politik dan tetap setia menggembalakan umat yang dibimbingnya di tiap denominasi gereja yang tersebar di seluruh tanah Papua.
“Saya minta Hamba Tuhan yang sudah ke Politik lupakan dan jangan pake gelar pendeta lagi, lepas. Karena gereja punya misi lain. Jadi, bayak hamba Tuhan sekarang menjadi pemimpin pemimpin politik. Lepaslah tugas pendetanya dan kembali menjadi politikus, silakan. Tapi, jangan kamu pegang terus gelar Pendetanya dalam jabatan politik,” pinta Enembe
Berdasarkan laporan dari beberapa dedominansi gereja, banyak pos pos penginjilan tak ada pelayan firman. Kata enembe, itu juga dampak dari banyak pastor dan pendeta berkecimpung ke dunia politik. sehingga, umat Tuhan terlantar.
Sehingga, dia mengajak kepada para pelayan firman agar tetap berdiri teguh dan focus mengabarkan injil Kristus demi menyampaikan amanat agung Kristus Yesus Tuhan di Papua. Ajakan ini disampaikan guna mewujudkan visi pembangunan yang tengah diembannya ini yakni Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahterah dapat terwujud. [HumasPaniai]
Permintaan ini disampaikan Gubernur saat memberikan sambutan dan sekaligus membuka secara resmi konferensi ke X Sinode Gereja Kemah Injil Masehi (Kingmi) Papua yang dilaksanakn di Monemani, Kabupaten Dogiyai pada Senin (19/10).
"belakangan ini banyak pendeta lari meninggalkan pelayanan dan bergabung ke dunia politik praktis. Akibat lari dari panggilan Tuhan, banyak umat yang digembalakannya terlantar, ibarat anak ayam kehilangan induknya. Dan juga ada pelayan firman yang juga jadi pemimpin politik sekaligus menjadi pendeta," kata gubernur Enembe.
Enembe menyatakan, banyak persoalan di tanah Papua ini terjadi seperti perang suku, miras yang berdamkan pada seks bebas dan perkelahi antara warga serta masih banyak kejahatan yang terjadi di Papua.
Para hamba Tuhan yang mengikuti konferensi ini juga diminta untuk bermitra bersama pemerintah untuk membina masyarakat dari sisi sosial.
"Para pendeta dan pastor yang ada di tiap denominasi gereja di seluruh tanah Papua sangat berperan penting dalam rangka membina mental dan spiritual umat Tuhan di Papua ini," ujar dia.
Untuk itu dia meminta kepada para hamba Tuhan baik Pendeta maupun Pastor agar tidak tergabung ke dunia politik dan tetap setia menggembalakan umat yang dibimbingnya di tiap denominasi gereja yang tersebar di seluruh tanah Papua.
“Saya minta Hamba Tuhan yang sudah ke Politik lupakan dan jangan pake gelar pendeta lagi, lepas. Karena gereja punya misi lain. Jadi, bayak hamba Tuhan sekarang menjadi pemimpin pemimpin politik. Lepaslah tugas pendetanya dan kembali menjadi politikus, silakan. Tapi, jangan kamu pegang terus gelar Pendetanya dalam jabatan politik,” pinta Enembe
Berdasarkan laporan dari beberapa dedominansi gereja, banyak pos pos penginjilan tak ada pelayan firman. Kata enembe, itu juga dampak dari banyak pastor dan pendeta berkecimpung ke dunia politik. sehingga, umat Tuhan terlantar.
Sehingga, dia mengajak kepada para pelayan firman agar tetap berdiri teguh dan focus mengabarkan injil Kristus demi menyampaikan amanat agung Kristus Yesus Tuhan di Papua. Ajakan ini disampaikan guna mewujudkan visi pembangunan yang tengah diembannya ini yakni Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahterah dapat terwujud. [HumasPaniai]