Jumlah WNA di Timika Terbanyak di Tanah Papua
pada tanggal
Saturday, 3 October 2015
KOTA JAYAPURA - Agung Lucky Binarto, Kepala Divisi Imigrasi, Kantor Wilayah Jajaran Kementerian Hukum dan HAM Papua mengatakan, kebanyakan Warga Negara Asing (WNA) yang sedang berada di Papua terkonsenterasi di Timika, Kabupaten Mimika, rata-rata mereka bekerja di areal PT Freeport Indonesia.
“Saat ini banyak WNA di Papua dan paling banyak mereka bekerja di Freeport, Timika. Selain itu, jumlah misionaris asing di Papua juga dalam jumlah yang cukup banyak,” kata Lucky saat ditemui Tapanews.com di Jayapura, Rabu (1/7).
Data yang dimiliki pihaknya saat ini, ada sekitar 300 misionaris WNA yang saat ini sedang bekerja dan tersebar di seluruh Tanah Papua. Untuk keseluruhan WNA sendiri di Papua, Lucky mengatakan jumlahnya kurang lebih 2.000 orang yang berasal dari negara Amerika Serikat.
Ketika ditanya kebijakan Presiden RI tentang jurnalis asing masuk ke Papua, Lucky mengatakan pihaknya tetap siap untuk apapun kebijakan yang dikeluarkan negara. Pihaknya tetap akan mendukung penuh dengan menanti mekanismenya.
“Sudah kita pikirkan, kita tetap mengikuti mekanisme yang dikeluarkan Pusat dan kita tunggu implementasi di daerah,” kata Lucky.
Terkait jurnalis asing, F. X. Mote, Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Papua beberapa waktu lalu mengatakan dukungan penuh terhadap kebijakan Jokowi ini. Baginya, ini waktu yang tepat membuka isolasi Papua terhadap dunia luar.
“Gubernur Provinsi Papua adalah pihak yang menyambut baik kebijakan Jokowi ini karena sekarang adalah era globalisasi. Tidak ada lagi sekat-sekat antar negara. Kalau tidak ada apa-apa di Papua, akses jurnalis asing harus dibuka,” kata Mote. [Tapanews]
“Saat ini banyak WNA di Papua dan paling banyak mereka bekerja di Freeport, Timika. Selain itu, jumlah misionaris asing di Papua juga dalam jumlah yang cukup banyak,” kata Lucky saat ditemui Tapanews.com di Jayapura, Rabu (1/7).
Data yang dimiliki pihaknya saat ini, ada sekitar 300 misionaris WNA yang saat ini sedang bekerja dan tersebar di seluruh Tanah Papua. Untuk keseluruhan WNA sendiri di Papua, Lucky mengatakan jumlahnya kurang lebih 2.000 orang yang berasal dari negara Amerika Serikat.
Ketika ditanya kebijakan Presiden RI tentang jurnalis asing masuk ke Papua, Lucky mengatakan pihaknya tetap siap untuk apapun kebijakan yang dikeluarkan negara. Pihaknya tetap akan mendukung penuh dengan menanti mekanismenya.
“Sudah kita pikirkan, kita tetap mengikuti mekanisme yang dikeluarkan Pusat dan kita tunggu implementasi di daerah,” kata Lucky.
Terkait jurnalis asing, F. X. Mote, Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Papua beberapa waktu lalu mengatakan dukungan penuh terhadap kebijakan Jokowi ini. Baginya, ini waktu yang tepat membuka isolasi Papua terhadap dunia luar.
“Gubernur Provinsi Papua adalah pihak yang menyambut baik kebijakan Jokowi ini karena sekarang adalah era globalisasi. Tidak ada lagi sekat-sekat antar negara. Kalau tidak ada apa-apa di Papua, akses jurnalis asing harus dibuka,” kata Mote. [Tapanews]