Inilah Kronologi Penembakan 2 Anggota Polsek KP3 Udara Sentani oleh Paskhas TNI AU
pada tanggal
Friday, 9 October 2015
SENTANI (JAYAPURA) - Dua anggota Polsek KP3 Udara Sentani secara tidak sengaja tertembak anggota Pasukan Khusus (Paskhas) TNI AU Lanud Jayapura di gudang kargo Bandara Sentani, Jayapura, Jumat (2/10) dini hari.
Dua anggota Polsek KP3 Udara Sentani yang terkena tembak yaitu Briptu Rigzan yang mengalami luka tembak di paha sebelah kiri dan Briptu Wahidin yang tertembak di pantat. Kedua korban masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara Polda Papua.
Bagaimana hal itu bisa terjadi? Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, mengatakan, insiden tersebut bermula saat sekelompok orang yang diduga mabuk-mabukan melakukan pengrusakan di sekitar gudang kargo Nayang, Bandara Sentani Jayapura, sekitar pukul 02.00 WIT.
Anggota Paskhas yang mendapat laporan dari petugas keamanan bandara langsung turun ke lokasi dan meminta kelompok massa yang berjumlah sekitar 30 orang itu keluar dari area bandara.
Namun permintaan itu justru dibalas dengan lemparan batu oleh massa. "Massa yang diduga dalam keadaan dipengaruhi Miras juga menyerang anggota Paskhas dan mereka juga merusak Asrama Maskapai Trigana yang ada di sekitar lokasi," kata Waterpauw.
Anggota Paskhas kemudian mengeluarkan tembakan peringatan. Massa kemudian bertambah beringas dan menyerang anggota Paskhas dengan senjata tajam. "Oleh sebab itu, anggota Paskhas mengeluarkan tembakan untuk melumpuhkan pelaku," ujarnya.
Ternyata di area itu ada anggota Polsek KP3 Udara Sentani yang juga bertugas menghalau massa. Akhirnya dua orang terkena tembakan. "Jadi tidak ada unsur kesengajaan dalam insiden ini," katanya
Saat kejadian, ada empat anggota Polsek KP3 Udara Sentani yang datang ke tempat kejadian untuk melakukan pengamanan. Briptu Riqzan terkena peluru di paha kiri sedangkan Briptu Wahidin di bagian pantat.
Selain itu, Briptu Wahidin juga mengalami luka sobek di kepala saat berupaya menghalau para pelaku pengrusakan. Kedua anggota ini telah dirawat di RS Bhayangkara.
Selanjutnya Pihak TNI membantah adanya isu yang menyebutkan bahwa anggota Paskhas mengeluarkan tembakan membabi buta saat mengamankan Bandara Sentani, sehingga mengenai dua orang polisi.
Danlanud Jayapura, Kolonel Pnb Purwoko Ali Prabowo mengatakan, anggota Paskhas terpaksa mengeluarkan tembakan lantaran diserang oleh puluhan orang mabuk. Tembakan itu juga terpaksa dikeluarkan setelah sebelumnya dilepaskan tembakan peringatan beberapa kali ke udara.
"Anggota Paskhas saat kejadian hanya dua orang dan berada di dalam bandara atau wilayah ring satu bukan di luar bandara. Sedangkan rekan anggota polisi saat itu berada di luar bandara," katanya.
Saat kejadian, kondisinya sekitar sangat gelap dan tidak terkendali. Danlanud juga menjelaskan, awalnya anggota Paskhas menghalau sejumlah orang yang mengonsumsi miras di sekitar bandara.
Sekitar 20 menit kemudian, warga tersebut kembali dalam jumlah yang lebih banyak dan membawa senjata tajam serta panah. Massa melempar batu serta melakukan pengrusakan. Saat itu sudah tidak terkendali dan anggota paskhas berupaya menghalau mereka.
"Kebetulan pada waktu bersamaan ada rekan dari kepolisian yang akan menenangkan situasi dan terkena rekoset (pantulan, Red) peluru yang ditembakkan," ujarnya.
Sementara itu, aktivitas di gudang kargo Nayang Bandara Sentani pasca insiden penembakan, sudah kembali normal. Kegiatan bongkar muat di sekitar gudang sudah berjalan seperti biasa. [JPNN]
Dua anggota Polsek KP3 Udara Sentani yang terkena tembak yaitu Briptu Rigzan yang mengalami luka tembak di paha sebelah kiri dan Briptu Wahidin yang tertembak di pantat. Kedua korban masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara Polda Papua.
Bagaimana hal itu bisa terjadi? Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, mengatakan, insiden tersebut bermula saat sekelompok orang yang diduga mabuk-mabukan melakukan pengrusakan di sekitar gudang kargo Nayang, Bandara Sentani Jayapura, sekitar pukul 02.00 WIT.
Anggota Paskhas yang mendapat laporan dari petugas keamanan bandara langsung turun ke lokasi dan meminta kelompok massa yang berjumlah sekitar 30 orang itu keluar dari area bandara.
Namun permintaan itu justru dibalas dengan lemparan batu oleh massa. "Massa yang diduga dalam keadaan dipengaruhi Miras juga menyerang anggota Paskhas dan mereka juga merusak Asrama Maskapai Trigana yang ada di sekitar lokasi," kata Waterpauw.
Anggota Paskhas kemudian mengeluarkan tembakan peringatan. Massa kemudian bertambah beringas dan menyerang anggota Paskhas dengan senjata tajam. "Oleh sebab itu, anggota Paskhas mengeluarkan tembakan untuk melumpuhkan pelaku," ujarnya.
Ternyata di area itu ada anggota Polsek KP3 Udara Sentani yang juga bertugas menghalau massa. Akhirnya dua orang terkena tembakan. "Jadi tidak ada unsur kesengajaan dalam insiden ini," katanya
Saat kejadian, ada empat anggota Polsek KP3 Udara Sentani yang datang ke tempat kejadian untuk melakukan pengamanan. Briptu Riqzan terkena peluru di paha kiri sedangkan Briptu Wahidin di bagian pantat.
Selain itu, Briptu Wahidin juga mengalami luka sobek di kepala saat berupaya menghalau para pelaku pengrusakan. Kedua anggota ini telah dirawat di RS Bhayangkara.
Selanjutnya Pihak TNI membantah adanya isu yang menyebutkan bahwa anggota Paskhas mengeluarkan tembakan membabi buta saat mengamankan Bandara Sentani, sehingga mengenai dua orang polisi.
Danlanud Jayapura, Kolonel Pnb Purwoko Ali Prabowo mengatakan, anggota Paskhas terpaksa mengeluarkan tembakan lantaran diserang oleh puluhan orang mabuk. Tembakan itu juga terpaksa dikeluarkan setelah sebelumnya dilepaskan tembakan peringatan beberapa kali ke udara.
"Anggota Paskhas saat kejadian hanya dua orang dan berada di dalam bandara atau wilayah ring satu bukan di luar bandara. Sedangkan rekan anggota polisi saat itu berada di luar bandara," katanya.
Saat kejadian, kondisinya sekitar sangat gelap dan tidak terkendali. Danlanud juga menjelaskan, awalnya anggota Paskhas menghalau sejumlah orang yang mengonsumsi miras di sekitar bandara.
Sekitar 20 menit kemudian, warga tersebut kembali dalam jumlah yang lebih banyak dan membawa senjata tajam serta panah. Massa melempar batu serta melakukan pengrusakan. Saat itu sudah tidak terkendali dan anggota paskhas berupaya menghalau mereka.
"Kebetulan pada waktu bersamaan ada rekan dari kepolisian yang akan menenangkan situasi dan terkena rekoset (pantulan, Red) peluru yang ditembakkan," ujarnya.
Sementara itu, aktivitas di gudang kargo Nayang Bandara Sentani pasca insiden penembakan, sudah kembali normal. Kegiatan bongkar muat di sekitar gudang sudah berjalan seperti biasa. [JPNN]