Gubernur Enembe akan Buka Konferensi GIDI Wilayah Pantai Selatan
pada tanggal
Friday, 23 October 2015
KWAMKI NARAMA (MIMIKA) - Gubernur Papua, Lukas Enembe akan hadir dalam Konferensi Gereja Injili di Indonesia (GIdI) Wilayah Pantai Selatan tahun 2015 yang akan dilaksanakan di Halaman Gereja GIdI Bintang Lima, Distrik Kwamki Narama, Sabtu (24/10).
Kepala Biro Humas dan Protokoler Provinsi Papua, FX Mote menyatakan pihaknya telah mendapatkan undangan adanya kegiatan konferensi GIdI di Timika dan pihaknya saat ini sedang memantau kondisi cuaca di Kabupaten Mimika yang hingga saat ini masih diliputi kabut asap akibat kebakaran hutan dari wilayah Selatan Papua.
“Pak Gubernur akan datang, namun kami masih menunggu hingga kondisi kabut asap di Timika sudah mereda,” ujar dia kepada Salam Papua, Rabu (21/10).
Sebelumnya, sekretaris Umum Panitia Konferensi, Immanuel Nugroho Lambe kepada wartawan menyatakan pihaknya memastikan bahwa Gubernur Enembe akan hadir dalam acara pembukaan tersebut.
“Beliau sendiri yang sudah nyatakan untuk hadir dan membuka acara konferensi ini,” ujarnya pada Selasa (20/10).
Dikatakan kehadiran Gubernur Enembe pada peresmian tersebut merupakan motivasi untuk umat Kristen khususnya umat GIdI yang ada di wilayah pesisir selatan agar lebih memiliki sikap Kristen sebagai seorang penginjil lewat sikap dan tingkah laku.
“Sebab ini adalah contoh pemimpin yang mengingatan bahwa meski sudah 50 tahun GIdi hadir, penginjilan di Tanah Papua, masih belum selesai, ,” tutur dia.
Selain Gubernur, konferensi ini juga akan dihadiri oleh Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Timotius Murib, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) Yunus Wonda, Bupati Mimika Eltinus Omaleng, bersama dengan perwakilan denominasi gereja Kristen yang ada di Mimika, Lembaga Masyarakat Adat Suku Amungme (Lemasa), LPMAK.
Dikatakan sekirat hampir 500 peserta dan tamu undangan akan bersama-sama dengan ribuan warga jemaat dan umat Kristen lainnya memeriahkan konferensi yang juga dihadiri oleh Badan Pengurus Pusa GIdI termasuk presidennya, Pendeta Dorman Wandikbo.
Diungkapkan, konferensi ini akan dilaksanakan selama empat hari, dimulai dari Sabtu (24/10). Hal ini merupakan penyesuaian yang dilakukan pihaknya atas jadwal yang telah diundur dari waktu yang sebelumnya telah ditetapkan yaitu pada Rabu (21/10).
“Jadwalnya diundur akibat kondisi alam kabut asap yang kita sama-sama hadapi bersama. Sehingga jadwal penerbangan baik dari para tamu undangan dari Jayapura serta perjalanan peserta empat klasis melalui kapal laut yang membuat jadwal pembukaan ini diundur dan dipastikan akan dilaksanakan pada Sabtu nanti,” tutur dia.
Selanjutnya Immanuel menjelaskan, fokus dari konferensi yang dihadiri oleh 15 perwakilan jemaat dari 5 klasis yang berada di Wilayah Selatan Papua diantaranya Klasis Sawi, Klasis Kokor, Klasis Asai, Klasis Maro-Merauke dan Klasis Timika sebagai tuan rumah ini adalah guna mengevaluasi tahun kerja Badan Pengurus Wilayah Pantai Selatan periode sebelumnya sehingga ada perbaikan dan penambahan pelayanan kepada masyarakat secara menyeluruh.
“Konferensi ini selain melakukan sidang untuk membahas rencana kegiatan gereja di wilayah selatan selama lima tahun, juga untuk memilih ketua wilayah untuk periode 2015-2020 bersama badan pengurusnya. Termasuk juga kaderisasi kepada generasi muda supaya dari sekarang sudah mampu menjadi pemimpin,” ungkap dia. [SalamPapua]
Kepala Biro Humas dan Protokoler Provinsi Papua, FX Mote menyatakan pihaknya telah mendapatkan undangan adanya kegiatan konferensi GIdI di Timika dan pihaknya saat ini sedang memantau kondisi cuaca di Kabupaten Mimika yang hingga saat ini masih diliputi kabut asap akibat kebakaran hutan dari wilayah Selatan Papua.
“Pak Gubernur akan datang, namun kami masih menunggu hingga kondisi kabut asap di Timika sudah mereda,” ujar dia kepada Salam Papua, Rabu (21/10).
Sebelumnya, sekretaris Umum Panitia Konferensi, Immanuel Nugroho Lambe kepada wartawan menyatakan pihaknya memastikan bahwa Gubernur Enembe akan hadir dalam acara pembukaan tersebut.
“Beliau sendiri yang sudah nyatakan untuk hadir dan membuka acara konferensi ini,” ujarnya pada Selasa (20/10).
Dikatakan kehadiran Gubernur Enembe pada peresmian tersebut merupakan motivasi untuk umat Kristen khususnya umat GIdI yang ada di wilayah pesisir selatan agar lebih memiliki sikap Kristen sebagai seorang penginjil lewat sikap dan tingkah laku.
“Sebab ini adalah contoh pemimpin yang mengingatan bahwa meski sudah 50 tahun GIdi hadir, penginjilan di Tanah Papua, masih belum selesai, ,” tutur dia.
Selain Gubernur, konferensi ini juga akan dihadiri oleh Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Timotius Murib, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) Yunus Wonda, Bupati Mimika Eltinus Omaleng, bersama dengan perwakilan denominasi gereja Kristen yang ada di Mimika, Lembaga Masyarakat Adat Suku Amungme (Lemasa), LPMAK.
Dikatakan sekirat hampir 500 peserta dan tamu undangan akan bersama-sama dengan ribuan warga jemaat dan umat Kristen lainnya memeriahkan konferensi yang juga dihadiri oleh Badan Pengurus Pusa GIdI termasuk presidennya, Pendeta Dorman Wandikbo.
Diungkapkan, konferensi ini akan dilaksanakan selama empat hari, dimulai dari Sabtu (24/10). Hal ini merupakan penyesuaian yang dilakukan pihaknya atas jadwal yang telah diundur dari waktu yang sebelumnya telah ditetapkan yaitu pada Rabu (21/10).
“Jadwalnya diundur akibat kondisi alam kabut asap yang kita sama-sama hadapi bersama. Sehingga jadwal penerbangan baik dari para tamu undangan dari Jayapura serta perjalanan peserta empat klasis melalui kapal laut yang membuat jadwal pembukaan ini diundur dan dipastikan akan dilaksanakan pada Sabtu nanti,” tutur dia.
Selanjutnya Immanuel menjelaskan, fokus dari konferensi yang dihadiri oleh 15 perwakilan jemaat dari 5 klasis yang berada di Wilayah Selatan Papua diantaranya Klasis Sawi, Klasis Kokor, Klasis Asai, Klasis Maro-Merauke dan Klasis Timika sebagai tuan rumah ini adalah guna mengevaluasi tahun kerja Badan Pengurus Wilayah Pantai Selatan periode sebelumnya sehingga ada perbaikan dan penambahan pelayanan kepada masyarakat secara menyeluruh.
“Konferensi ini selain melakukan sidang untuk membahas rencana kegiatan gereja di wilayah selatan selama lima tahun, juga untuk memilih ketua wilayah untuk periode 2015-2020 bersama badan pengurusnya. Termasuk juga kaderisasi kepada generasi muda supaya dari sekarang sudah mampu menjadi pemimpin,” ungkap dia. [SalamPapua]