14 Jenazah Korban Trigana Air Tak Teridentifikasi Dimakamkan Massal
pada tanggal
Wednesday, 28 October 2015
SENTANI (JAYAPURA) - 14 Jenazah korban pesawat Trigana Air ATR 42 yang jatuh di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang akhirnya dimakamkan secara massal. Seluruh korban ini dikubur satu liang di Tempat Pemakaman Umum Kampung Sereh Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa (27/10).
14 korban dimakamkan massal lantaran tak bisa diidentifikasi melalui DNA oleh Tim DVI Mabes Polri di Jakarta. Dua dari 14 korban Trigana Air ini merupakan anak-anak. Mereka yakni, Yulita Kalakmabin, Manuela Uropmabin (anak). Sementara 12 sisanya masing-masing, Markus Kalakmabin, Yosia Mote, La Ode Musran, Yana Vopka, Supriani, Yan Wabdaron, Musfia, Timeus Dubur, Armaita, Theo Stiben Kalakmabin, Alindam Yawan dan Metodius DK Karubaba.
Areal Manejer Trigana Air Wilayah Papua, Bustomi Eka Prayitno menyampaikan turut berduka cita atas kecelakaan yang dialami para penumpa pada salah satu pesawat milik maskapainya pada 16 Agustus lalu. Ia pun menyampaikan terima kasih atas bantuan aparat TNI/Polri maupun masyarakat yang turut serta membantu dalam evakuasi maupun identifikasi.
“Dalam proses identifikasi sampai pada hari ini, 14 korban ini dinyatakan tidak bisa teridentifikasi, sehingga atas persetujuan pihak keluarga, para korban dimakamkan di TPU Sereh Pos 7 Sentani Jayapura,” ucapnya.
Sebelumnya, Tim DVI Polda Papua telah menyerahkan jenazah 14 korban Trigana Air yang tidak bisa teridentifikasi. Penyerahan jenazah ini dilakukan oleh Karo Rena Polda Papua, Kombes (Pol) R. Lucky dan Kabid Dokkes, Kombes (Pol) Dr. Ramon Aninam.
Ramon Aninam pun menyampaikan permintaan maaf karena tidak bisa mengidentifikasi korban. Hal ini dikarenakan kondisi korban dan hasil DNA sudah tidak dapat diidentifikasi.
“14 Jenazah dikubur sesuai nomer kantong dan batu nisan sesuai nama yang akan kami sebutkan,” jelasnya. [Dharapos]
14 korban dimakamkan massal lantaran tak bisa diidentifikasi melalui DNA oleh Tim DVI Mabes Polri di Jakarta. Dua dari 14 korban Trigana Air ini merupakan anak-anak. Mereka yakni, Yulita Kalakmabin, Manuela Uropmabin (anak). Sementara 12 sisanya masing-masing, Markus Kalakmabin, Yosia Mote, La Ode Musran, Yana Vopka, Supriani, Yan Wabdaron, Musfia, Timeus Dubur, Armaita, Theo Stiben Kalakmabin, Alindam Yawan dan Metodius DK Karubaba.
Areal Manejer Trigana Air Wilayah Papua, Bustomi Eka Prayitno menyampaikan turut berduka cita atas kecelakaan yang dialami para penumpa pada salah satu pesawat milik maskapainya pada 16 Agustus lalu. Ia pun menyampaikan terima kasih atas bantuan aparat TNI/Polri maupun masyarakat yang turut serta membantu dalam evakuasi maupun identifikasi.
“Dalam proses identifikasi sampai pada hari ini, 14 korban ini dinyatakan tidak bisa teridentifikasi, sehingga atas persetujuan pihak keluarga, para korban dimakamkan di TPU Sereh Pos 7 Sentani Jayapura,” ucapnya.
Sebelumnya, Tim DVI Polda Papua telah menyerahkan jenazah 14 korban Trigana Air yang tidak bisa teridentifikasi. Penyerahan jenazah ini dilakukan oleh Karo Rena Polda Papua, Kombes (Pol) R. Lucky dan Kabid Dokkes, Kombes (Pol) Dr. Ramon Aninam.
Ramon Aninam pun menyampaikan permintaan maaf karena tidak bisa mengidentifikasi korban. Hal ini dikarenakan kondisi korban dan hasil DNA sudah tidak dapat diidentifikasi.
“14 Jenazah dikubur sesuai nomer kantong dan batu nisan sesuai nama yang akan kami sebutkan,” jelasnya. [Dharapos]