Sudirman dan Badar Diculik Kelompok TPN/OPM Pimpinan Jeffry Pagawak
pada tanggal
Monday, 14 September 2015
KOTA JAYAPURA - Kementerian Luar Negeri menyebut dua orang warga negara Indonesia (WNI) disandera oleh pihak yang diduga terkait dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan JeffryB. Pagawak yang kini berada di Papua Nugini.
Berdasarkan pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri yang diterima hari ini, Minggu (13/9), informasi itu telah dikonfirmasi Konsulat RI Vanimo dan tentara Papua Nugini sejak kemarin.
Kedua orang yang disandera adalah Sudirman (28) dan Badar (20). Mereka bekerja sebagai penebang di perusahaan penebangan kayu di Skowpro, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom yang bersebelah dengan Provinsi Sandaun, Papua Nugini.
Keduanya disandera setelah terjadi insiden penembakan di Skouwpro, Distrik Arso Timur. Peristiwa ini juga memakan korban seorang warga negara Indonesia lainnya yang bernama Kuba Marmahu.
Hingga kini, Kuba masih harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Jayapura.
Konsulat Emar Lubis mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan tentara Papua Nugini untuk menangani situasi ini.
"Menurut tentara Papua Nugini, kedua WNI dalam kondisi baik. Mereka juga terus mengupayakan penyelamatan kedua WNI," kata Elmar.
Dia juga berharap tentara negara tetangga itu mengutamakan keselamatan para warga Indonesia yang berada di tangan kelompok bersenjata.
Hingga saat ini proses pembebasan masih berlangsung. Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Indonesia Lalu Muhammad Iqbal mengatakan proses pembebasan dilakukan secara intensif.
Lantaran prosesnya masih terus berjalan, Iqbal juga tidak bisa memberikan banyak informasi terkait insiden ini.
"Kami mengharapkan dalam beberapa hari ke depan akan ada perkembangan," ujarnya.
Sementara itu Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal Endang Sodik menyatakan telah meminta Kodam di Papua dan Konsul RI di Vanimo agar berkoordinasi dengan militer Papua Nugini yang berada di daerah perbatasan. Tujuannya, agar bisa membebaskan dua WNI yang kini dibawa kabur ke area tersebut oleh kelompok
Menurut Endang, pada Sabtu kemarin, perwakilan militer Papua Nugini telah bertemu dengan perwakilan TPN/OPM tersebut.
"Mereka mengatakan akan menahan dua WNI selama 72 jam. Jika ingin kedua WNI dibebaskan, mereka menuntut agar dilakukan penukaran dengan dua rekan mereka yang ditahan di Polres Keerom karena terlibat kasus ganja," papar Endang.
Menurut Endang, Jeffrey masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), karena terlibat dalam insiden penyerangan Polsek Abepura bersama Benny Wenda di tahun 2012 lalu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden penembakan dan penculikan terjadi pada Rabu (9/9) pukul 09.00 WIT di lokasi pengolahan kayu dekat Kampung Skowpro, tiga WNI bernama Kuba, Sudirman dan Badar didatangi kelompok Jeffrey. Salah satu dari mereka yang bernama Kuba ditembak, sedangkan dua lainnya diculik.
"Kuba didatangi oleh empat orang tak dikenal dengan ciri-ciri, tiga orang di antara mereka memakai baju hitam dan berambut keriting. Sedangkan, satu orang di antaranya memakai baju putih dan berambut keriting," kata Endang.
Tiga orang di antara pelaku membawa senjata laras panjang. Sedangkan, satu pelaku lainnya menenteng alat panah.
Kuba sempat ditembak dua kali oleh pelaku. Tembakan pertama, meleset. Lalu, ketika korban diajak ke camp-nya, pelaku menembak dari belakang sehingga mengenai kepala korban. Peluru dilaporkan tembus ke mata kiri.
Saat korban terjatuh, pelaku lain memanah korban dan mengenai tulang rusuk sebelah kiri. Kini, Kuba dalam keadaan kritis dan tengah dirawat secara intensif di RS Bayangkara kota Raja, Abepura. Sementara, pelaku berhasil kabur dengan menawan dua WNI ke Papua Nugini. [CNN/Viva]
Berdasarkan pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri yang diterima hari ini, Minggu (13/9), informasi itu telah dikonfirmasi Konsulat RI Vanimo dan tentara Papua Nugini sejak kemarin.
Kedua orang yang disandera adalah Sudirman (28) dan Badar (20). Mereka bekerja sebagai penebang di perusahaan penebangan kayu di Skowpro, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom yang bersebelah dengan Provinsi Sandaun, Papua Nugini.
Keduanya disandera setelah terjadi insiden penembakan di Skouwpro, Distrik Arso Timur. Peristiwa ini juga memakan korban seorang warga negara Indonesia lainnya yang bernama Kuba Marmahu.
Hingga kini, Kuba masih harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Jayapura.
Konsulat Emar Lubis mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan tentara Papua Nugini untuk menangani situasi ini.
"Menurut tentara Papua Nugini, kedua WNI dalam kondisi baik. Mereka juga terus mengupayakan penyelamatan kedua WNI," kata Elmar.
Dia juga berharap tentara negara tetangga itu mengutamakan keselamatan para warga Indonesia yang berada di tangan kelompok bersenjata.
Hingga saat ini proses pembebasan masih berlangsung. Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Indonesia Lalu Muhammad Iqbal mengatakan proses pembebasan dilakukan secara intensif.
Lantaran prosesnya masih terus berjalan, Iqbal juga tidak bisa memberikan banyak informasi terkait insiden ini.
"Kami mengharapkan dalam beberapa hari ke depan akan ada perkembangan," ujarnya.
Sementara itu Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal Endang Sodik menyatakan telah meminta Kodam di Papua dan Konsul RI di Vanimo agar berkoordinasi dengan militer Papua Nugini yang berada di daerah perbatasan. Tujuannya, agar bisa membebaskan dua WNI yang kini dibawa kabur ke area tersebut oleh kelompok
Menurut Endang, pada Sabtu kemarin, perwakilan militer Papua Nugini telah bertemu dengan perwakilan TPN/OPM tersebut.
"Mereka mengatakan akan menahan dua WNI selama 72 jam. Jika ingin kedua WNI dibebaskan, mereka menuntut agar dilakukan penukaran dengan dua rekan mereka yang ditahan di Polres Keerom karena terlibat kasus ganja," papar Endang.
Menurut Endang, Jeffrey masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), karena terlibat dalam insiden penyerangan Polsek Abepura bersama Benny Wenda di tahun 2012 lalu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden penembakan dan penculikan terjadi pada Rabu (9/9) pukul 09.00 WIT di lokasi pengolahan kayu dekat Kampung Skowpro, tiga WNI bernama Kuba, Sudirman dan Badar didatangi kelompok Jeffrey. Salah satu dari mereka yang bernama Kuba ditembak, sedangkan dua lainnya diculik.
"Kuba didatangi oleh empat orang tak dikenal dengan ciri-ciri, tiga orang di antara mereka memakai baju hitam dan berambut keriting. Sedangkan, satu orang di antaranya memakai baju putih dan berambut keriting," kata Endang.
Tiga orang di antara pelaku membawa senjata laras panjang. Sedangkan, satu pelaku lainnya menenteng alat panah.
Kuba sempat ditembak dua kali oleh pelaku. Tembakan pertama, meleset. Lalu, ketika korban diajak ke camp-nya, pelaku menembak dari belakang sehingga mengenai kepala korban. Peluru dilaporkan tembus ke mata kiri.
Saat korban terjatuh, pelaku lain memanah korban dan mengenai tulang rusuk sebelah kiri. Kini, Kuba dalam keadaan kritis dan tengah dirawat secara intensif di RS Bayangkara kota Raja, Abepura. Sementara, pelaku berhasil kabur dengan menawan dua WNI ke Papua Nugini. [CNN/Viva]