Saleh Husin Kunjungi Areal Tambang PT Freeport Indonesia
pada tanggal
Monday, 21 September 2015
TEMBAGAPURA (MIMIKA) - Menteri Perindustrian Saleh Husin meminta PT Freeport Indonesia menggunakan komponen dan produk dalam negeri dalam membangun infrastruktur tambang dan operasional tambang.
“Sejalan dengan komitmen investasi dan operasi Freeport di Indonesia, saya minta mereka menggunakan lebih banyak produk yang sudah bisa dihasilkan di dalam negeri seperti baja dari Krakatau Steel dan semen dari Semen Indonesia,” ungkap Menperin saat mengunjungi kawasan tambang Freeport di Timika, Sabtu (18/9).
Dari segi kualitas, kualitas produk Indonesia mumpuni untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan BUMN, swasta dan pemerintah. Faktor kedekatan lokasi juga menjadi keunggulan dibanding produk luar negeri.
Menperin berkunjung ke Timika bersama Menteri Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sofyan Djalil dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.
“Makanya, kami sengaja mengajak direksi Krakatau Steel ke sini (Freeport),” tegas Saleh Husin. Direktur PT Krakatau Steel Tbk yang turut meninjau adalah Direktur Pemasaran, Dadang Danusiri.
Pada 2015 ini, Freeport Indonesia telah berencana membelanjakan dana untuk proyek-proyeknya sebesar USD 1,659 miliar atau sekitar Rp 22,41 triliun jika menggunakan perhitungan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS Rp 13.500.
Rincian investasi yaitu sebesar USD 1,16 miliar belanja lokal dan USD 498 juta belanja impor. Per 10 Juli 2015, realisasi belanja lokal mencapai 36 persen atau sebesar USD 422 Juta, terdiri dari USD 321 juta belanja di luar Papua (76 persen) dan USD 101 juta di Papua (24 persen).
“Investasi yang besar itu idealnya mengalir juga ke perusahaan penghasil komponen dan manufaktur domestik. Ini sekaligus menggerakkan aktivitas bisnis dan lapangan kerja, apalagi pemerintah sedang memacu ekonomi melalui paker kebijakan deregulasi pada pertengahan September kemarin,” ujar Saleh Husin.
Khusus untuk semen, PT Semen Indonesia menegaskan rencana perusahaan untuk membangun pabrik semen di Papua bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Jayapura.
Dengan perkiraaan investasi USD 150 juta, BUMN itu mendesain pabrik dengan kapasitas produksi 1 juta ton per tahun. Fasilitas produksi itu bakal dibangun pada 2016 dan dijadwalkan beroperasi pada awal 2019.
Sementara itu, Krakatau Steel siap memasok kebutuhan baja Freeport maupun perusahaan tambang lainnya di Indonesia timur. Menurut Dadang, pihaknya yakin mampu memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan. [Benzano]
“Sejalan dengan komitmen investasi dan operasi Freeport di Indonesia, saya minta mereka menggunakan lebih banyak produk yang sudah bisa dihasilkan di dalam negeri seperti baja dari Krakatau Steel dan semen dari Semen Indonesia,” ungkap Menperin saat mengunjungi kawasan tambang Freeport di Timika, Sabtu (18/9).
Dari segi kualitas, kualitas produk Indonesia mumpuni untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan BUMN, swasta dan pemerintah. Faktor kedekatan lokasi juga menjadi keunggulan dibanding produk luar negeri.
Menperin berkunjung ke Timika bersama Menteri Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sofyan Djalil dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.
“Makanya, kami sengaja mengajak direksi Krakatau Steel ke sini (Freeport),” tegas Saleh Husin. Direktur PT Krakatau Steel Tbk yang turut meninjau adalah Direktur Pemasaran, Dadang Danusiri.
Pada 2015 ini, Freeport Indonesia telah berencana membelanjakan dana untuk proyek-proyeknya sebesar USD 1,659 miliar atau sekitar Rp 22,41 triliun jika menggunakan perhitungan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS Rp 13.500.
Rincian investasi yaitu sebesar USD 1,16 miliar belanja lokal dan USD 498 juta belanja impor. Per 10 Juli 2015, realisasi belanja lokal mencapai 36 persen atau sebesar USD 422 Juta, terdiri dari USD 321 juta belanja di luar Papua (76 persen) dan USD 101 juta di Papua (24 persen).
“Investasi yang besar itu idealnya mengalir juga ke perusahaan penghasil komponen dan manufaktur domestik. Ini sekaligus menggerakkan aktivitas bisnis dan lapangan kerja, apalagi pemerintah sedang memacu ekonomi melalui paker kebijakan deregulasi pada pertengahan September kemarin,” ujar Saleh Husin.
Khusus untuk semen, PT Semen Indonesia menegaskan rencana perusahaan untuk membangun pabrik semen di Papua bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Jayapura.
Dengan perkiraaan investasi USD 150 juta, BUMN itu mendesain pabrik dengan kapasitas produksi 1 juta ton per tahun. Fasilitas produksi itu bakal dibangun pada 2016 dan dijadwalkan beroperasi pada awal 2019.
Sementara itu, Krakatau Steel siap memasok kebutuhan baja Freeport maupun perusahaan tambang lainnya di Indonesia timur. Menurut Dadang, pihaknya yakin mampu memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan. [Benzano]