Puing-puing Bekas Terbakarnya Ratusan Lapak di Pasar Gorong-gorong Dibersihkan
pada tanggal
Wednesday, 30 September 2015
TIMIKA (MIMIKA) - Seratusan prajurit TNI AD membersihkan puing-puing bekas kebakaran ratusan kios dan lapak pedagang di Pasar Swadaya Gorong-gorong, Timika, Kabupaten Mimika.
Dandim Mimika Letkol Inf Andi Kusworo mengatakan keterlibatan prajurit TNI semata-mata untuk memberikan ketenangan kepada warga yang rumah, kios dan lapak dagangannya ludes dibakar oleh sekelompok massa pada Senin (28/9) malam.
"Kami mengimbau agar semua pihak bersabar dan selalu bekerja sama dengan aparat terkait. Kita harus bersatu-padu. Kita tidak menghendaki dengan adanya kasus ini berangsur-angsur terjadi permasalahan lain yang melibatkan suku," ujar Andi.
Dandim juga meminta warga tidak terprovokasi dengan berbagai isu yang ingin memecah-belah persatuan dan kesatuan warga di Kabupaten Mimika.
"Salah satu kuncinya yaitu kita harus bersama-sama dengan semua komponen masyarakat," tuturnya.
Pada Senin (28/9) malam, ratusan toko, kios dan lapak para pedagang di Pasar Swadaya Gorong-gorong, Kelurahan Koperapoka, Timika dibakar oleh sekelompok massa.
Peristiwa itu dipicu oleh tewasnya salah seorang pemuda bernama Niko Bagau (15). Niko tewas setelah dadanya tertembus peluru tajam aparat Polsek Mimika Baru.
Peristiwa bermula dari penangkapan seorang pemuda oleh anggota Polsek Mimika Baru yang dilaporkan hendak mencuri sepeda motor milik salah satu keluarga di Gorong-gorong.
Pada Selasa (28/9) petang, polisi membawa pulang pemuda tersebut ke Gorong-gorong untuk menyelesaikan permasalahan kasus pencurian sepeda motor.
Salah seorang anggota Polsek Mimika Baru dilaporkan sempat menganiaya oknum pemuda tersebut hingga yang bersangkutan melarikan diri ke arah Kampung Pisang Gorong-gorong.
Tak berapa lama kemudian, puluhan pemuda dan remaja dari Kampung Pisang mendatangi rumah pemilik sepeda motor dan membakarnya hingga ludes seluruhnya. Tidak itu saja, para pemuda tersebut menyerang tiga anggota Polsek Mimika Baru yang bertahan di salah satu rumah kontrakan dengan batu, kayu dan benda-benda tajam lainnya.
Meski sudah diberi tembakan peringatan, namun para pemuda tersebut terus menyerang anggota Polsek Mimika Baru yang semakin terdesak.
Saat itulah, anggota menembaki kelompok pemuda yang menyerang tersebut mengakibatkan Niko Bagau meninggal di tempat dan dua pemuda lainnya dilarikan ke RSUD Mimika karena mengalami luka tembak.
Dua pemuda lain yang hingga kini masih dirawat di RSUD Mimika yaitu Elfando Sabarufek (17) dan Kaleb Korwa.
Peristiwa itu memicu kemarahan warga Kampung Pisang. Mereka sempat menyerang pos Brimob Gorong-gorong dan selanjutnya membakar ratusan toko, kios dan lapak para pedagang di Pasar Swadaya Gorong-gorong.
Hingga Selasa siang, sebagian besar pedagang di Pasar Swadaya Gorong-gorong memilih untuk mengevakuasi barang jualan mereka ke tempat lain lantaran takut akan terjadi bentrok susulan.
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah Mimika mengerahkan satu unit mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan bara api yang masih menyala di sejumlah kios dan lapak para pedagang Pasar Swadaya Gorong-gorong. [Antara]
Dandim Mimika Letkol Inf Andi Kusworo mengatakan keterlibatan prajurit TNI semata-mata untuk memberikan ketenangan kepada warga yang rumah, kios dan lapak dagangannya ludes dibakar oleh sekelompok massa pada Senin (28/9) malam.
"Kami mengimbau agar semua pihak bersabar dan selalu bekerja sama dengan aparat terkait. Kita harus bersatu-padu. Kita tidak menghendaki dengan adanya kasus ini berangsur-angsur terjadi permasalahan lain yang melibatkan suku," ujar Andi.
Dandim juga meminta warga tidak terprovokasi dengan berbagai isu yang ingin memecah-belah persatuan dan kesatuan warga di Kabupaten Mimika.
"Salah satu kuncinya yaitu kita harus bersama-sama dengan semua komponen masyarakat," tuturnya.
Pada Senin (28/9) malam, ratusan toko, kios dan lapak para pedagang di Pasar Swadaya Gorong-gorong, Kelurahan Koperapoka, Timika dibakar oleh sekelompok massa.
Peristiwa itu dipicu oleh tewasnya salah seorang pemuda bernama Niko Bagau (15). Niko tewas setelah dadanya tertembus peluru tajam aparat Polsek Mimika Baru.
Peristiwa bermula dari penangkapan seorang pemuda oleh anggota Polsek Mimika Baru yang dilaporkan hendak mencuri sepeda motor milik salah satu keluarga di Gorong-gorong.
Pada Selasa (28/9) petang, polisi membawa pulang pemuda tersebut ke Gorong-gorong untuk menyelesaikan permasalahan kasus pencurian sepeda motor.
Salah seorang anggota Polsek Mimika Baru dilaporkan sempat menganiaya oknum pemuda tersebut hingga yang bersangkutan melarikan diri ke arah Kampung Pisang Gorong-gorong.
Tak berapa lama kemudian, puluhan pemuda dan remaja dari Kampung Pisang mendatangi rumah pemilik sepeda motor dan membakarnya hingga ludes seluruhnya. Tidak itu saja, para pemuda tersebut menyerang tiga anggota Polsek Mimika Baru yang bertahan di salah satu rumah kontrakan dengan batu, kayu dan benda-benda tajam lainnya.
Meski sudah diberi tembakan peringatan, namun para pemuda tersebut terus menyerang anggota Polsek Mimika Baru yang semakin terdesak.
Saat itulah, anggota menembaki kelompok pemuda yang menyerang tersebut mengakibatkan Niko Bagau meninggal di tempat dan dua pemuda lainnya dilarikan ke RSUD Mimika karena mengalami luka tembak.
Dua pemuda lain yang hingga kini masih dirawat di RSUD Mimika yaitu Elfando Sabarufek (17) dan Kaleb Korwa.
Peristiwa itu memicu kemarahan warga Kampung Pisang. Mereka sempat menyerang pos Brimob Gorong-gorong dan selanjutnya membakar ratusan toko, kios dan lapak para pedagang di Pasar Swadaya Gorong-gorong.
Hingga Selasa siang, sebagian besar pedagang di Pasar Swadaya Gorong-gorong memilih untuk mengevakuasi barang jualan mereka ke tempat lain lantaran takut akan terjadi bentrok susulan.
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah Mimika mengerahkan satu unit mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan bara api yang masih menyala di sejumlah kios dan lapak para pedagang Pasar Swadaya Gorong-gorong. [Antara]