PT. Freeport Indonesia Diminta Gunakan Komponen dan Produk Lokal
pada tanggal
Monday, 21 September 2015
JAKARTA - Menteri Perindustrian Saleh Husin meminta PT. Freeport Indonesia menggunakan komponen dan produk lokal dalam membangun infrastruktur dan operasional tambang.
"Freeport telah menjadi bagian dari industri nasional, maka perlu didukung oleh industri-industri lainnya. Sejalan dengan komitmen investasi dan operasi Freeport di Indonesia, saya minta mereka menggunakan lebih banyak produk yang sudah bisa dihasilkan di dalam negeri seperti baja dari Krakatau Steel, semen dari Semen Indonesia, batu bara dari PTBA dan lain-lain," kata Menteri Saleh dalam keterangannya, Minggu (20/9).
Menteri Saleh yang mengunjungi kawasan tambang Freeport di Kabupaten Mimika Papua Sabtu kemarin menjelaskan, kualitas produk lokal Indonesia mumpuni untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan BUMN, swasta, dan pemerintah. Faktor kedekatan lokasi juga menjadi keunggulan dibanding produk luar negeri.
Dalam kunjungannya, Menteri Saleh turut serta mengajak Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, dan Menteri ESDM Sudirman Said.
"Makanya, kami sengaja mengajak direksi BUMN antara lain Pindad, Dahana, Krakatau Steel, Pertamina, Semen Indonesia dan PT Bukit Asam ke sini," jelasnya.
Pada 2015 ini, Freeport Indonesia berencana membelanjakan dana untuk proyek-proyeknya sebesar USD 1,659 miliar atau sekitar Rp 22,41 triliun jika menggunakan perhitungan nilai tukar rupiah terhadap dolar Rp 13.500. Rincian investasi yaitu sebesar USD 1,16 miliar belanja lokal dan USD 498 juta belanja impor.
Menurut Menteri Saleh, pemerintah berharap investasi yang besar itu idealnya mengalir juga ke perusahaan penghasil komponen dan manufaktur domestik.
"Ini sekaligus menggerakkan aktivitas bisnis dan lapangan kerja, apalagi pemerintah sedang memacu ekonomi melalui paket kebijakan deregulasi pada pertengahan September kemarin." tegasnya. [RMOL]
"Freeport telah menjadi bagian dari industri nasional, maka perlu didukung oleh industri-industri lainnya. Sejalan dengan komitmen investasi dan operasi Freeport di Indonesia, saya minta mereka menggunakan lebih banyak produk yang sudah bisa dihasilkan di dalam negeri seperti baja dari Krakatau Steel, semen dari Semen Indonesia, batu bara dari PTBA dan lain-lain," kata Menteri Saleh dalam keterangannya, Minggu (20/9).
Menteri Saleh yang mengunjungi kawasan tambang Freeport di Kabupaten Mimika Papua Sabtu kemarin menjelaskan, kualitas produk lokal Indonesia mumpuni untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan BUMN, swasta, dan pemerintah. Faktor kedekatan lokasi juga menjadi keunggulan dibanding produk luar negeri.
Dalam kunjungannya, Menteri Saleh turut serta mengajak Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, dan Menteri ESDM Sudirman Said.
"Makanya, kami sengaja mengajak direksi BUMN antara lain Pindad, Dahana, Krakatau Steel, Pertamina, Semen Indonesia dan PT Bukit Asam ke sini," jelasnya.
Pada 2015 ini, Freeport Indonesia berencana membelanjakan dana untuk proyek-proyeknya sebesar USD 1,659 miliar atau sekitar Rp 22,41 triliun jika menggunakan perhitungan nilai tukar rupiah terhadap dolar Rp 13.500. Rincian investasi yaitu sebesar USD 1,16 miliar belanja lokal dan USD 498 juta belanja impor.
Menurut Menteri Saleh, pemerintah berharap investasi yang besar itu idealnya mengalir juga ke perusahaan penghasil komponen dan manufaktur domestik.
"Ini sekaligus menggerakkan aktivitas bisnis dan lapangan kerja, apalagi pemerintah sedang memacu ekonomi melalui paket kebijakan deregulasi pada pertengahan September kemarin." tegasnya. [RMOL]