Pemberdayaan Anak Jalanan Lewat Siskamling
pada tanggal
Friday, 18 September 2015
TIMIKA (MIMIKA) – Semakin banyaknya keberdaaan anak jalanan di wilayah Kota Timika, terutama di Kelurahan Kebun Sirih, Distrik Mimika Baru harus jadi keprihatinan semua pihak.
“Kita semua harus bertanggung jawab, sebab selama ini saya temui anak-anak kami seperti dibiarkan saja. Mereka tidak diperhatikan sama sekali,” ujar Lurah Kebun Sirih, Yohanes Wenda , Selasa (15/9).
Akibat dari diterlantarkannya anak-anak ini, menurutnya semakin meningkatkan angka kriminalitas akibat kenakalan yang dilakukan oleh anak-anak usia sekolah menegah pertama (SMP) dan atas (SMA) ini.
“Yang tidak baik dari anak-anak ini, mereka biasa kumpul dan lakukan sesuatu yang biasanya bikin kacau lingkungan, seperti mabuk karena minuman, karena obat-obat, karena lem aibon. Ada juga yang ambil barang orang, berkelahi dan buat keributan,” tukasnya.
Dirinya secara pribadi melihat bahwa potensi anak-anak tersebut dapat disalurkan dengan memberdayakan mereka sebagai bagian dari sistem keamanan masyarakat (siskamling) lewat keterlibatan dalam menjaga pos keamana lingkungan (pos kamling).
“Justru itu, saya sudah bilang kepada RT yang ada supaya bangun pos kamling, supaya keamanan bisa jalan dengan baik,” ujarnya.
Namun, disisi lain ia juga memperhatikan kondisi 23 RT di wilayahnya ini sebab anggaran operasional menjadi kendala pihaknya mendirikan sistem keamanan yang saat ini belum berjalan dilingkungannya ini .
“Tapi kasihan juga ketua-ketua RT ini, sebab honor mereka juga dibayar terlambat jadi saya tidak bisa perintahkan mereka dan langsung laksanakan, sebab salah-salah juga. Mereka tidak punya biaya untuk operasional RT mereka,” tutur Yohanes.
Dirinya memastikan agar upaya pemberdayaan anak jalanan ini dapat dilaksanakan ketika kendala anggaran sudah teratasi. Sehingga dari upaya ini, potensi tindak kriminal yang dilakukan anak-anak tersebut dapat dicegah.
“Kami juga berharap supaya semua masyarakat dapat diberdayakan, termasuk juga anak-anak jalannan ini. Supaya dari situ tingkat kejahatan di kelurahan ini juga bisa turun,” imbuhnya. [Papuanesia]
“Kita semua harus bertanggung jawab, sebab selama ini saya temui anak-anak kami seperti dibiarkan saja. Mereka tidak diperhatikan sama sekali,” ujar Lurah Kebun Sirih, Yohanes Wenda , Selasa (15/9).
Akibat dari diterlantarkannya anak-anak ini, menurutnya semakin meningkatkan angka kriminalitas akibat kenakalan yang dilakukan oleh anak-anak usia sekolah menegah pertama (SMP) dan atas (SMA) ini.
“Yang tidak baik dari anak-anak ini, mereka biasa kumpul dan lakukan sesuatu yang biasanya bikin kacau lingkungan, seperti mabuk karena minuman, karena obat-obat, karena lem aibon. Ada juga yang ambil barang orang, berkelahi dan buat keributan,” tukasnya.
Dirinya secara pribadi melihat bahwa potensi anak-anak tersebut dapat disalurkan dengan memberdayakan mereka sebagai bagian dari sistem keamanan masyarakat (siskamling) lewat keterlibatan dalam menjaga pos keamana lingkungan (pos kamling).
“Justru itu, saya sudah bilang kepada RT yang ada supaya bangun pos kamling, supaya keamanan bisa jalan dengan baik,” ujarnya.
Namun, disisi lain ia juga memperhatikan kondisi 23 RT di wilayahnya ini sebab anggaran operasional menjadi kendala pihaknya mendirikan sistem keamanan yang saat ini belum berjalan dilingkungannya ini .
“Tapi kasihan juga ketua-ketua RT ini, sebab honor mereka juga dibayar terlambat jadi saya tidak bisa perintahkan mereka dan langsung laksanakan, sebab salah-salah juga. Mereka tidak punya biaya untuk operasional RT mereka,” tutur Yohanes.
Dirinya memastikan agar upaya pemberdayaan anak jalanan ini dapat dilaksanakan ketika kendala anggaran sudah teratasi. Sehingga dari upaya ini, potensi tindak kriminal yang dilakukan anak-anak tersebut dapat dicegah.
“Kami juga berharap supaya semua masyarakat dapat diberdayakan, termasuk juga anak-anak jalannan ini. Supaya dari situ tingkat kejahatan di kelurahan ini juga bisa turun,” imbuhnya. [Papuanesia]