Martinus Afukafi Masih Dirawat dan Kontrol Luka Tembak di RSMM
pada tanggal
Monday, 21 September 2015
TIMIKA (MIMIKA) - Korban penembakan oknum TNI di Kelurahan Koperapoka, Timika, Kabupaten Mimika atas nama Martinus Afukafi warga Suku Kamoro, masih rutin kontrol luka tembaknya di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika pekan ini.
Sekretaris Sekreatriat Keadilan dan Perdamaian (SKP) Gereja Katolik Keuskupan Timika, Rudolf Kambayong mengatakan pengobatan rutin itu dilakukan walau dokter perawat menyatakan boleh pulang ke rumah keluarganya beberapa hari lalu.
“Awal minggu ini Martinus Afukafi keluar dari rumah sakit, tapi lukanya belum sembuh total,” jelasnya, Jumat (18/9).
Martinus Afukafi merupakan korban penembakan oknum militer dalam peristiwa Jumad (28/8) yang menyebabkan dua diantaranya meninggal dunia serta 4 lainnya menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Timika. Sebelumnya ia sempat dinyatakan kritis.
“Hari Selasa itu terlihat belum bisa bergerak dibanding sekarang. Sabtu pekan ini atau awal pekan depan akan kembali kontrol,” jelas Pekerja Sosial itu.
Hingga pekan ke-III September 2015, sejumlah saksi diperiksa pihak Penyidik POM Timika.
Diantaranya, 10 Anggota oknum TNI, 4 orang anggota polisi, 6 warga sipil serta 3 korban luka-luka juga menjalani pemeriksaan oleh penyidik POM Timika pekan ini.
“Kalau Martinus menyatakan siap diri, sehat dan bersedia, maka akan menambah jumlah saksi pekan ini,” jelasnya.
Pengacara Hukum Papua, Gustaf Kawer mengatakan jumlah tersangka bertambah sesuai hasil pemeriksaan penyidik POM.
“Dari pemeriksaan para saksi dalam menuntaskan kasus penembakan, jumlah tersangka juga bertambah,” sebutnya. Diantaranya, 2 pelaku penembakan warga dinyatakan tersangka seketika. Kemudian terdapat dua tersangka lainnya, terungkap berdasarkan hasil pemeriksaan para saksi yang kian bertambah menjadi 23 saksi sejauh ini.
“Ada dua tersangka baru lagi. Pihak POM sudah melaporkan kepada kami, dua tersangka baru lagi. Jadi totalnya ada 4 orang tersangka dalam kasus penembakan warga,” ungkap Gustaf pekan ini. [PapuaAnigou]
Sekretaris Sekreatriat Keadilan dan Perdamaian (SKP) Gereja Katolik Keuskupan Timika, Rudolf Kambayong mengatakan pengobatan rutin itu dilakukan walau dokter perawat menyatakan boleh pulang ke rumah keluarganya beberapa hari lalu.
“Awal minggu ini Martinus Afukafi keluar dari rumah sakit, tapi lukanya belum sembuh total,” jelasnya, Jumat (18/9).
Martinus Afukafi merupakan korban penembakan oknum militer dalam peristiwa Jumad (28/8) yang menyebabkan dua diantaranya meninggal dunia serta 4 lainnya menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Timika. Sebelumnya ia sempat dinyatakan kritis.
“Hari Selasa itu terlihat belum bisa bergerak dibanding sekarang. Sabtu pekan ini atau awal pekan depan akan kembali kontrol,” jelas Pekerja Sosial itu.
Hingga pekan ke-III September 2015, sejumlah saksi diperiksa pihak Penyidik POM Timika.
Diantaranya, 10 Anggota oknum TNI, 4 orang anggota polisi, 6 warga sipil serta 3 korban luka-luka juga menjalani pemeriksaan oleh penyidik POM Timika pekan ini.
“Kalau Martinus menyatakan siap diri, sehat dan bersedia, maka akan menambah jumlah saksi pekan ini,” jelasnya.
Pengacara Hukum Papua, Gustaf Kawer mengatakan jumlah tersangka bertambah sesuai hasil pemeriksaan penyidik POM.
“Dari pemeriksaan para saksi dalam menuntaskan kasus penembakan, jumlah tersangka juga bertambah,” sebutnya. Diantaranya, 2 pelaku penembakan warga dinyatakan tersangka seketika. Kemudian terdapat dua tersangka lainnya, terungkap berdasarkan hasil pemeriksaan para saksi yang kian bertambah menjadi 23 saksi sejauh ini.
“Ada dua tersangka baru lagi. Pihak POM sudah melaporkan kepada kami, dua tersangka baru lagi. Jadi totalnya ada 4 orang tersangka dalam kasus penembakan warga,” ungkap Gustaf pekan ini. [PapuaAnigou]