Kebun Sirih Harapkan Pembangunan Talud Kali
pada tanggal
Friday, 18 September 2015
TIMIKA (MIMIKA) – Lurah Kebun Sirih, Yohanes Wenda menyatakan wilayahnya saat ini sangat mengharapkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Mimika, terutama dari Dinas Pekerjaan Umum guna membantu warganya menanggulagi ancaman banjir yang sering melanda wilayah tersebut.
“Hingga saat ini masyarakat masih mengeluh adanya ancaman dari kali mati yang ada di kelurahan ini, sebab taludnya sudah rusak dan ada yang butuh untuk diperbaiki dan dibuat baru,” ujarnya kepada Salam Papua, Selasa (15/9).
Dikatakan, ancaman banjir wilayahnya selama ini sangat meresahkan warga, terutama mereka yang berada di tepian kali tersebut.
“Beberapa kali yang mengalir di kelurahan ini membuat banjir yang tenggelamkan beberapa rumah, termasuk kali yang ada di bendungan,” jelas dia.
Ia juga meminta agar perhatian dinas terkait untuk menuntaskan hal ini sehingga kegiatan kemasyarakatan di kelurahannya ini dapat berjalan dengan baik.
“Kami berharap agar ada pengerjaan pemasangan talud dari jalan masuk kali di ujung bandara hingga ke kompleks lanal, supaya banjir yang terjadi kemarin-kemarin, tidak lagi terjadi tahun ini,” tutur dia.
Yohanes menyatakan ancaman alam terhadap kelurahan yang berada pada 1 hingga 2 meter lebih rendah dibanding kelurahan lain di Distrik Mimika Baru ini sangatlah besar, bahkan ia menuturkan, tugas perdana yang dilakukannya saat memimpin wilayah itu adalah membersihkan kali.
“Waktu saya dilantik, pekerjaan pertama saya adalah turun ke kali bersihkan sampah-sampah yang ada dan kasih dalam badan kali. Memang ancaman banjir sudah kurang tapi kami inginkan supaya lebih dicegah lagi dengan buat talud yang baik dan kuat, itu harapan kami,” tukas dia.
Sembari mengharapkan adanya tanggapan langsung dari pemerintah,sebab pihaknya telah mengajukan proposal guna pembangunan talud tersebut.
“Ini semua yang jadi perhatian kami dalam satu tahun ini sebab kami sudah usulkan hal ini tapi hingga saat ini belum ada jawaban dari pemerintah kabupaten. Apakah karena anggarannaya tidak ada, atau ada pekerjaan di tempat lain, kami tidak tahu,” paparnya.[SalamPapua]
“Hingga saat ini masyarakat masih mengeluh adanya ancaman dari kali mati yang ada di kelurahan ini, sebab taludnya sudah rusak dan ada yang butuh untuk diperbaiki dan dibuat baru,” ujarnya kepada Salam Papua, Selasa (15/9).
Dikatakan, ancaman banjir wilayahnya selama ini sangat meresahkan warga, terutama mereka yang berada di tepian kali tersebut.
“Beberapa kali yang mengalir di kelurahan ini membuat banjir yang tenggelamkan beberapa rumah, termasuk kali yang ada di bendungan,” jelas dia.
Ia juga meminta agar perhatian dinas terkait untuk menuntaskan hal ini sehingga kegiatan kemasyarakatan di kelurahannya ini dapat berjalan dengan baik.
“Kami berharap agar ada pengerjaan pemasangan talud dari jalan masuk kali di ujung bandara hingga ke kompleks lanal, supaya banjir yang terjadi kemarin-kemarin, tidak lagi terjadi tahun ini,” tutur dia.
Yohanes menyatakan ancaman alam terhadap kelurahan yang berada pada 1 hingga 2 meter lebih rendah dibanding kelurahan lain di Distrik Mimika Baru ini sangatlah besar, bahkan ia menuturkan, tugas perdana yang dilakukannya saat memimpin wilayah itu adalah membersihkan kali.
“Waktu saya dilantik, pekerjaan pertama saya adalah turun ke kali bersihkan sampah-sampah yang ada dan kasih dalam badan kali. Memang ancaman banjir sudah kurang tapi kami inginkan supaya lebih dicegah lagi dengan buat talud yang baik dan kuat, itu harapan kami,” tukas dia.
Sembari mengharapkan adanya tanggapan langsung dari pemerintah,sebab pihaknya telah mengajukan proposal guna pembangunan talud tersebut.
“Ini semua yang jadi perhatian kami dalam satu tahun ini sebab kami sudah usulkan hal ini tapi hingga saat ini belum ada jawaban dari pemerintah kabupaten. Apakah karena anggarannaya tidak ada, atau ada pekerjaan di tempat lain, kami tidak tahu,” paparnya.[SalamPapua]