Inilah Pernyataan Boaz Solosssa setelah Berada di Pusamania Borneo FC
pada tanggal
Saturday, 5 September 2015
MAKASSAR (SULSEL) - Sejak berkarier sebagai pemain profesional di level senior pada tahun 2005, Boaz Solossa hanya bermain di satu klub, yakni Persipura Jayapura. Ia jadi sosok striker garang di Tim Mutiara Hitam. Karena penampilan yang ciamik, Boaz sempat digoda klub-klub Malaysia dengan kontrak sensasional.
Di dalam negeri ia sempat diminati Persija Jakarta dan Sriwijaya FC. Tapi, Boaz bergeming dengan berbagai alasan. Di antaranya, dia sulit meninggalkan keluarga dalam waktu lama. Apalagi kini dia berstatus PNS di Papua. Tapi, dalam tiga hari terakhir, sosok Boaz jadi buah bibir menyusul keputusannya memperkuat Pusamania Borneo FC di Piala Presiden 2015.
Berikut penuturan Boaz kepada ke Bola.com usai berlatih bersama PBFC di Lapangan Kodam Wirabuana Makassar, Rabu (2/9) malam:
Anda akhirnya bisa datang ke Makassar untuk bergabung di Pusamania Borneo FC. Bisa ceritakan prosesnya?
Sebenarnya komunikasi saya dengan manajemen Borneo FC sudah terjalin lama. Khususnya dengan Nabil Husain (Presiden PBFC), bahkan sebelum kepastian Piala Presiden digelar. Komunikasi kami semakin intensif setelah Borneo memutuskan ikut turnamen ini.
Tapi, saat itu saya bersikap pasif dalam memberi kepastian. Karena saya menghormati manajemen Persipura. Saya bilang kalau dapat izin, saya akan bermain untuk PBFC. Saya akui, setelah itu ada sejumlah klub yang mengajak bergabung. Tapi, kalau pun saya akhirnya memilih PBFC karena saya menilai mereka termasuk klub yang serius melakukan persiapan.
Ada rumor Anda dibayar Rp 70 juta oleh PBFC selama Piala Presiden?
Maaf saya tidak mau komentar soal besaran kontrak yang saya dapat di Borneo FC. Sekali lagi saya tegaskan, pilihan saya ke Borneo karena mereka memang serius menjalin komunikasi dengan saya.
Anda punya alasan khusus sehingga mau meninggalkan Persipura, satu-satunya klub yang Anda bela selama ini?
Saya ke PBFC berstatus pemain pinjaman selama Piala Presiden. Itu artinya, sampai saat ini, saya masih berstatus pemain Persipura. Alasan saya ke PBFC karena ingin merasakan suasana kompetisi. Terus terang selama kompetisi vakum, saya kerap merindukan berlaga di lapangan.
Saya juga butuh pertandingan di Piala Presiden untuk menjaga kebugaran dan sentuhan pertandingan. Kalau boleh memilih saya tentu ingin kompetisi kembali digelar dan saya kembali bermain di Persipura.
Kembali ke PBFC di Piala Presiden, Anda yakin bisa beradaptasi dengan tim?
Soal adaptasi itu saya kira tidak ada masalah. Mayoritas pemain di Borneo adalah teman-teman saya juga di Timnas Indonesia. Saat ini, saya malah fokus untuk mengembalikan kondisi pribadi setelah lama vakum karena saya ingin membawa klub ini meraih hasil maksimal di Piala Presiden. [Bola]
Di dalam negeri ia sempat diminati Persija Jakarta dan Sriwijaya FC. Tapi, Boaz bergeming dengan berbagai alasan. Di antaranya, dia sulit meninggalkan keluarga dalam waktu lama. Apalagi kini dia berstatus PNS di Papua. Tapi, dalam tiga hari terakhir, sosok Boaz jadi buah bibir menyusul keputusannya memperkuat Pusamania Borneo FC di Piala Presiden 2015.
Berikut penuturan Boaz kepada ke Bola.com usai berlatih bersama PBFC di Lapangan Kodam Wirabuana Makassar, Rabu (2/9) malam:
Anda akhirnya bisa datang ke Makassar untuk bergabung di Pusamania Borneo FC. Bisa ceritakan prosesnya?
Sebenarnya komunikasi saya dengan manajemen Borneo FC sudah terjalin lama. Khususnya dengan Nabil Husain (Presiden PBFC), bahkan sebelum kepastian Piala Presiden digelar. Komunikasi kami semakin intensif setelah Borneo memutuskan ikut turnamen ini.
Tapi, saat itu saya bersikap pasif dalam memberi kepastian. Karena saya menghormati manajemen Persipura. Saya bilang kalau dapat izin, saya akan bermain untuk PBFC. Saya akui, setelah itu ada sejumlah klub yang mengajak bergabung. Tapi, kalau pun saya akhirnya memilih PBFC karena saya menilai mereka termasuk klub yang serius melakukan persiapan.
Ada rumor Anda dibayar Rp 70 juta oleh PBFC selama Piala Presiden?
Maaf saya tidak mau komentar soal besaran kontrak yang saya dapat di Borneo FC. Sekali lagi saya tegaskan, pilihan saya ke Borneo karena mereka memang serius menjalin komunikasi dengan saya.
Anda punya alasan khusus sehingga mau meninggalkan Persipura, satu-satunya klub yang Anda bela selama ini?
Saya ke PBFC berstatus pemain pinjaman selama Piala Presiden. Itu artinya, sampai saat ini, saya masih berstatus pemain Persipura. Alasan saya ke PBFC karena ingin merasakan suasana kompetisi. Terus terang selama kompetisi vakum, saya kerap merindukan berlaga di lapangan.
Saya juga butuh pertandingan di Piala Presiden untuk menjaga kebugaran dan sentuhan pertandingan. Kalau boleh memilih saya tentu ingin kompetisi kembali digelar dan saya kembali bermain di Persipura.
Kembali ke PBFC di Piala Presiden, Anda yakin bisa beradaptasi dengan tim?
Soal adaptasi itu saya kira tidak ada masalah. Mayoritas pemain di Borneo adalah teman-teman saya juga di Timnas Indonesia. Saat ini, saya malah fokus untuk mengembalikan kondisi pribadi setelah lama vakum karena saya ingin membawa klub ini meraih hasil maksimal di Piala Presiden. [Bola]