Benhur Tommi Mano Minta Peserta Diklat PIM IV jadi Pemimpin Inovatif
pada tanggal
Saturday, 12 September 2015
KOTA JAYAPURA - Walikota DR. Benhur Tommi Mano, MM pada Kamis (10/9) memberikan arahan umum kepada 30 peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat IV di lingkungan Pemerintah kota Jayapura dalam rangka pembentukan karakter bagi peserta.
Para peserta diklat adalah calon pemimpin, baik sebagai Kepala dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Seksi atau kepala Urusan.
“Karena pemimpin adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain untuk mengikutinya,” paparnya.
Walikota menambahkan tidak semua orang bisa jadi pemimpin, bahkan seorang vokalis tidak bisa menjadi dirigen yang baik.
“Karena dibutuhkan seorang pemimpin yang punya inovasi, gagasan, visi, yang jelas, namun juga harus loyal kepada atasan serta punya dedikasi yang tinggi yang dilandasi moral dan etika yang baik,” tambahnya.
Pemimpin juga harus punya inovasi atau ide untuk merubah organisasi yang dibentuk, sehingga bisa merubah pembangunan yang identik dengan perubahan baik perubahan dalam diri sendiri maupun dalam lingkup kerja.
Selaku pemimpin Port Numbay, Walikota selalu ingin menata kota ini ibarat rumahnya sendiri dan sebagai seorang pamong praja langkah yang telah dilakukan adalah melakukan berbagai langkah kebijakan.
“Saya akan terus menata agar kota Jayapura bersih, indah, aman dan nyaman, karena kota ini ibarat istana dan rumah kita sendiri,” sambungnya.
Pada kesempatan tersebut juga, orang nomor satu di ibukota Provinsi Papua ini mengingatkan seluruh peserta Diklat bahwa PNS tidak boleh berpolitik.
“Dan apabila itu terjadi, dia harus memilih menjadi politikus atau tetap sebagai Aparatur Sipil Negara. Apabila ia ingin berpolitik maka wajib hukumnya membuat surat pengunduran diri dari statusnya sebagai aparatur pemerintah,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Badan Diklat Kota Jayapura, Dr. Robert Betaubun, M.Pd kepada wartawan mengatakan program peserta Diklat Kepemimpin IV Angkatan III tahun 2015 bagi pejabat eselon IV adalah mengikuti kegiatan dengan pola baru on of.
“Rencananya mereka akan diberangkatkan ke Surabaya untuk melakukan Bank Smaaking di beberapa SKPD yang akan didatangi baik Dinas Pariwisata, Dinas Pendapatan Daerah dan Dinas Pelayanan Terpadu
Satu Pintu selama satu Minggu. Mereka akan melakukan proses pembelajaran dan melihat juga keunggulan apa yang ada di SKPD dan melakukan sharing,” terangnya.
Selain itu juga para peserta diklat tersebut akan mengomunikasikan keunggulan Pemkot Jayapura dalam penyelenggaraan pemerintahan.
“Dari hasil sharing tersebut mereka nantinya akan menemukan perkembangan terbaru dan akan
mengadopsinya ke dalam pelaksanaan proyek perubahan yang merupakan gagasan baru sehingga apabila kembali ke unit kerja masing-masing mereka juga akan melakukan perubahan pada unit kerja masing-masing,” lanjutnya.
Ditambahkan, Walikota juga memberikan materi kepada 30 peserta PIM IV tersebut dalam rangka pembentukan karakter pemimpin sehingga ada perubahan dan yang terutama harus punya inovasi. [Dharapos]
Para peserta diklat adalah calon pemimpin, baik sebagai Kepala dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Seksi atau kepala Urusan.
“Karena pemimpin adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain untuk mengikutinya,” paparnya.
Walikota menambahkan tidak semua orang bisa jadi pemimpin, bahkan seorang vokalis tidak bisa menjadi dirigen yang baik.
“Karena dibutuhkan seorang pemimpin yang punya inovasi, gagasan, visi, yang jelas, namun juga harus loyal kepada atasan serta punya dedikasi yang tinggi yang dilandasi moral dan etika yang baik,” tambahnya.
Pemimpin juga harus punya inovasi atau ide untuk merubah organisasi yang dibentuk, sehingga bisa merubah pembangunan yang identik dengan perubahan baik perubahan dalam diri sendiri maupun dalam lingkup kerja.
Selaku pemimpin Port Numbay, Walikota selalu ingin menata kota ini ibarat rumahnya sendiri dan sebagai seorang pamong praja langkah yang telah dilakukan adalah melakukan berbagai langkah kebijakan.
“Saya akan terus menata agar kota Jayapura bersih, indah, aman dan nyaman, karena kota ini ibarat istana dan rumah kita sendiri,” sambungnya.
Pada kesempatan tersebut juga, orang nomor satu di ibukota Provinsi Papua ini mengingatkan seluruh peserta Diklat bahwa PNS tidak boleh berpolitik.
“Dan apabila itu terjadi, dia harus memilih menjadi politikus atau tetap sebagai Aparatur Sipil Negara. Apabila ia ingin berpolitik maka wajib hukumnya membuat surat pengunduran diri dari statusnya sebagai aparatur pemerintah,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Badan Diklat Kota Jayapura, Dr. Robert Betaubun, M.Pd kepada wartawan mengatakan program peserta Diklat Kepemimpin IV Angkatan III tahun 2015 bagi pejabat eselon IV adalah mengikuti kegiatan dengan pola baru on of.
“Rencananya mereka akan diberangkatkan ke Surabaya untuk melakukan Bank Smaaking di beberapa SKPD yang akan didatangi baik Dinas Pariwisata, Dinas Pendapatan Daerah dan Dinas Pelayanan Terpadu
Satu Pintu selama satu Minggu. Mereka akan melakukan proses pembelajaran dan melihat juga keunggulan apa yang ada di SKPD dan melakukan sharing,” terangnya.
Selain itu juga para peserta diklat tersebut akan mengomunikasikan keunggulan Pemkot Jayapura dalam penyelenggaraan pemerintahan.
“Dari hasil sharing tersebut mereka nantinya akan menemukan perkembangan terbaru dan akan
mengadopsinya ke dalam pelaksanaan proyek perubahan yang merupakan gagasan baru sehingga apabila kembali ke unit kerja masing-masing mereka juga akan melakukan perubahan pada unit kerja masing-masing,” lanjutnya.
Ditambahkan, Walikota juga memberikan materi kepada 30 peserta PIM IV tersebut dalam rangka pembentukan karakter pemimpin sehingga ada perubahan dan yang terutama harus punya inovasi. [Dharapos]