Badan Percepatan Pembangunan Papua Susun Rencana Induk Kereta Api
pada tanggal
Sunday, 27 September 2015
KOTA JAYAPURA - Kepala Dinas Perhubungan Papua Yusuf Yambe Yabdi menjelaskan rencana induk kereta api nasional yang kemudian di Papua akan menjadi rencana induk kereta api Papua disusun oleh Badan Percepatan Pembangunan Papua.
Dijelaskannya , dalam Rencana Induk Kereta Api Papua itu ada dua trase yang menjadi kebijakan Gubernur, yakni trase yang menghubungkan kawasan di Pegunungan Tengah dan yang kedua kereta ringan Sentani – Jayapura.
“Kita langsung bangun dan nantinya di tahun 2019, Presiden akan langsung meresmikan, sebelum beliau selesai masa pemerintahannya,” ungkapnya kepada wartawan disela – sela peringatan Hari Perhubungan tingkat Nasional di Kantor Gubernur Dok II Jayapura, Kamis pagi (17/9).
Oleh sebab itu untuk mengantisipasi, karena hal itu ada di daerah Jayapura – Sarmi, saran dari Menteri Perhubungan (Menhub) adalah SDM pengelola kereta api Papua sebaiknya orang – orang dari Papua.
Untuk itu, Dishub Papua akan menindaklanjuti itu semua dengan membuka pendaftarannya.
“Bulan depan kita sudah buka pendaftarannya untuk merekrut siswa-siswa yang berminat bekerja di bidang perkeretaapian. Itu Program Diploma III (D3),”akunya.
Ini nantinya akan dibuka oleh Dishub Papua bersama Badan Diklat Perhubungan dan juga dari Kementerian Perhubungan khususnya Direktorat Perkeretaapian. Nantinya dalam perjalanannya dibiayai oleh Pemprov Papua melalui Biro SDM.
“Pak Gubernur sudah memanggil saya sebagai Kepala Dinas Perhubungan dan Kepala Biro SDM untuk membicarakan ini secara serius dan sudah diperintahkan oleh Gubernur bahwa pembagian tugasnya adalah Dinas Perhubungan mempersiapkan rekrutmennya sampai mendapatkan SDM yang sesuai dengan standar yang diinginkan,”jelasnya panjang lebar.
Terkait dengan PT KAI sudah dirapatkan sebanyak dua kali yang dipimpin langsung Menhub RI Ignatius Jonan sehubungan dengan Kereta Api di Papua.
Terpenting ketika kereta api ini sudah beroperasi, pada periodisasi apa akan dikaitkan.
“Itu yang disampaikan oleh PT KAI. Selama pemerintah berjalan nantinya pada saat tertentu akan diserahkan. Karena secara manajemen mereka (PT KAI-red) lebih profesional dalam pengelolaannya,” jelasnya lagi.
Sebab untuk membangun jalur kereta api, infrastruktur dan lahannya besar. Oleh sebab itu dari sisi provit juga harus dipikirkan. Bahwa dalam perjalanan pelayanan itu bisa memberikan poin terhadap semua investasi yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah pada tahun yang ke berapa.
“Tentu kereta api ini mahal. Tetapi kita sekali investasi akan dinikmati seumur hidup oleh generasi Indonesia yang ada di Papua,” ujarnya. [Dharapos]
Dijelaskannya , dalam Rencana Induk Kereta Api Papua itu ada dua trase yang menjadi kebijakan Gubernur, yakni trase yang menghubungkan kawasan di Pegunungan Tengah dan yang kedua kereta ringan Sentani – Jayapura.
“Kita langsung bangun dan nantinya di tahun 2019, Presiden akan langsung meresmikan, sebelum beliau selesai masa pemerintahannya,” ungkapnya kepada wartawan disela – sela peringatan Hari Perhubungan tingkat Nasional di Kantor Gubernur Dok II Jayapura, Kamis pagi (17/9).
Oleh sebab itu untuk mengantisipasi, karena hal itu ada di daerah Jayapura – Sarmi, saran dari Menteri Perhubungan (Menhub) adalah SDM pengelola kereta api Papua sebaiknya orang – orang dari Papua.
Untuk itu, Dishub Papua akan menindaklanjuti itu semua dengan membuka pendaftarannya.
“Bulan depan kita sudah buka pendaftarannya untuk merekrut siswa-siswa yang berminat bekerja di bidang perkeretaapian. Itu Program Diploma III (D3),”akunya.
Ini nantinya akan dibuka oleh Dishub Papua bersama Badan Diklat Perhubungan dan juga dari Kementerian Perhubungan khususnya Direktorat Perkeretaapian. Nantinya dalam perjalanannya dibiayai oleh Pemprov Papua melalui Biro SDM.
“Pak Gubernur sudah memanggil saya sebagai Kepala Dinas Perhubungan dan Kepala Biro SDM untuk membicarakan ini secara serius dan sudah diperintahkan oleh Gubernur bahwa pembagian tugasnya adalah Dinas Perhubungan mempersiapkan rekrutmennya sampai mendapatkan SDM yang sesuai dengan standar yang diinginkan,”jelasnya panjang lebar.
Terkait dengan PT KAI sudah dirapatkan sebanyak dua kali yang dipimpin langsung Menhub RI Ignatius Jonan sehubungan dengan Kereta Api di Papua.
Terpenting ketika kereta api ini sudah beroperasi, pada periodisasi apa akan dikaitkan.
“Itu yang disampaikan oleh PT KAI. Selama pemerintah berjalan nantinya pada saat tertentu akan diserahkan. Karena secara manajemen mereka (PT KAI-red) lebih profesional dalam pengelolaannya,” jelasnya lagi.
Sebab untuk membangun jalur kereta api, infrastruktur dan lahannya besar. Oleh sebab itu dari sisi provit juga harus dipikirkan. Bahwa dalam perjalanan pelayanan itu bisa memberikan poin terhadap semua investasi yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah pada tahun yang ke berapa.
“Tentu kereta api ini mahal. Tetapi kita sekali investasi akan dinikmati seumur hidup oleh generasi Indonesia yang ada di Papua,” ujarnya. [Dharapos]