Usai Hujan Es, Wilayah Pegunungan Tengah Terancam Kekeringan
pada tanggal
Wednesday, 12 August 2015
KOTA JAYAPURA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah V Jayapura mengeluarkan peringatan dini kekeringan di sejumlah kabupaten di Tanah Papua
Kekeringan itu di antaranya di Kabupaten Yahukimo, Yalimo, Memberamo Tengah, Lanny Jaya, Jayawijaya, Puncak Jaya di wilayah Pegunungan Tengah; Kabupaten Asmat di wilayah Papua Selatan dan Kabupaten Fakfak serta Sorong Selatan di wilayah Papua Barat.
Kepala BMKG wilayah V Jayapura Zem Paddama mengatakan, secara umum wilayah Provinsi Papua bagian barat, tengah, dan utara, termasuk klasifikasi normal hingga sangat kering.
Kemarau panjang ini diduga diakibatkan adanya penurunan tingkat curah hujan di wilayah RI.
Monitoring hari tanpa hujan dasarian 3 bulan ini, menurut Zem, sebagian besar wilayah Papua sudah masuk dalam kategori sangat pendek, yakni 1-5 hari. Untuk kategori pendek berkisar 6-10 hari terjadi di wilayah Mamdda, Yansu, dan Nimbokrang.
"Sebelum kemarau tiba sejak awal Juli lalu, terjadi peningkatan suhu di atas permukaan tanah dengan ketinggian lebih dari 3.000 meter di atas permukaan laut," sambung dia.
Namun, Zem Paddama menambahkan, meningkatnya suhu itu mengakibatkan munculnya embun beku yang terjadi 2 pekan, dan menyebabkan tanaman warga layu dan mati.
Udara dingin ini sangat terasa di 3 kabupaten, seperti di Kabupaten Puncak, Kabupaten Lanny Jaya, dan Kabupaten Nduga. [Liputan6]
Kekeringan itu di antaranya di Kabupaten Yahukimo, Yalimo, Memberamo Tengah, Lanny Jaya, Jayawijaya, Puncak Jaya di wilayah Pegunungan Tengah; Kabupaten Asmat di wilayah Papua Selatan dan Kabupaten Fakfak serta Sorong Selatan di wilayah Papua Barat.
Kepala BMKG wilayah V Jayapura Zem Paddama mengatakan, secara umum wilayah Provinsi Papua bagian barat, tengah, dan utara, termasuk klasifikasi normal hingga sangat kering.
Kemarau panjang ini diduga diakibatkan adanya penurunan tingkat curah hujan di wilayah RI.
Monitoring hari tanpa hujan dasarian 3 bulan ini, menurut Zem, sebagian besar wilayah Papua sudah masuk dalam kategori sangat pendek, yakni 1-5 hari. Untuk kategori pendek berkisar 6-10 hari terjadi di wilayah Mamdda, Yansu, dan Nimbokrang.
"Sebelum kemarau tiba sejak awal Juli lalu, terjadi peningkatan suhu di atas permukaan tanah dengan ketinggian lebih dari 3.000 meter di atas permukaan laut," sambung dia.
Namun, Zem Paddama menambahkan, meningkatnya suhu itu mengakibatkan munculnya embun beku yang terjadi 2 pekan, dan menyebabkan tanaman warga layu dan mati.
Udara dingin ini sangat terasa di 3 kabupaten, seperti di Kabupaten Puncak, Kabupaten Lanny Jaya, dan Kabupaten Nduga. [Liputan6]