Trigana Air akan Pecat Karyawan yang Terlibat Calo Tiket
pada tanggal
Sunday, 23 August 2015
KOTA JAYAPURA - Direktur Operasional PT Trigana Benny Sumaryanto menyatakan perusahaannya akan memecat karyawan yang terlibat dalam percaloan tiket, pascajatuhnya pesawat ATR 42 dengan nomor penerbangan PK YRN pada Minggu 16 Agustus lalu di Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang.
"Kami sudah melakukan penyelidikan secara internal setelah adanya laporan nama penumpang yang menjadi korban tidak sesuai manifest," tegas Benny Sumaryanto, Jumat (21/8).
Ia mengatakan karyawan yang diduga terlibat dalam kasus percaloan itu ada yang di-ground landing dan staf Trigana sendiri, jumlahnya tiga hingga empat orang.
“Dari hasil penyelidikan yang dilakukan secara internal memang ditemukan ada oknum yang menggunakan KTP-nya untuk membeli tiket yang nantinya digunakan oleh calon penumpang,” kata Benny seraya menambahkan, KTP-KTP asli tapi palsu itulah dipakai oknum untuk menjual tiket sehingga manifest dan penumpang yang terbang berbeda.
Diakui, saat ini Trigana sedang berkoordinasi dengan Polda Papua tentang adanya 10 nama yang tidak terdaftar dalam manifest penumpang yang ikut dalam penerbangan pesawat yang jatuh di Distrik Oksob.
“Temuan tersebut akan ditindaklanjuti dan kedepan Trigana akan memperketat pengawasan sehingga penumpang dan manifest namanya sama,” kata Benny Sumaryanto.
Sementara itu dari 54 penumpang dan kru yang menjadi korban jatuhnya pesawat Trigana, baru tujuh orang di antaranya yang berhasil diidentifikasi tim DVI Polda Papua dibantu Mabes Polri. [Okezone]
"Kami sudah melakukan penyelidikan secara internal setelah adanya laporan nama penumpang yang menjadi korban tidak sesuai manifest," tegas Benny Sumaryanto, Jumat (21/8).
Ia mengatakan karyawan yang diduga terlibat dalam kasus percaloan itu ada yang di-ground landing dan staf Trigana sendiri, jumlahnya tiga hingga empat orang.
“Dari hasil penyelidikan yang dilakukan secara internal memang ditemukan ada oknum yang menggunakan KTP-nya untuk membeli tiket yang nantinya digunakan oleh calon penumpang,” kata Benny seraya menambahkan, KTP-KTP asli tapi palsu itulah dipakai oknum untuk menjual tiket sehingga manifest dan penumpang yang terbang berbeda.
Diakui, saat ini Trigana sedang berkoordinasi dengan Polda Papua tentang adanya 10 nama yang tidak terdaftar dalam manifest penumpang yang ikut dalam penerbangan pesawat yang jatuh di Distrik Oksob.
“Temuan tersebut akan ditindaklanjuti dan kedepan Trigana akan memperketat pengawasan sehingga penumpang dan manifest namanya sama,” kata Benny Sumaryanto.
Sementara itu dari 54 penumpang dan kru yang menjadi korban jatuhnya pesawat Trigana, baru tujuh orang di antaranya yang berhasil diidentifikasi tim DVI Polda Papua dibantu Mabes Polri. [Okezone]