Seluruh Korban Trigana Air yang jatuh di Pegunungan Bintang Berhasil Ditemukan
pada tanggal
Sunday, 23 August 2015
KOTA JAYAPURA - 54 korban Pesawat ATR Trigana Air ditemukan tepat di Kampung Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang dan telah dimasukan kedalam kantong jenazah, untuk persiapan evakuasi besok, Rabu (19/8).
"54 korban Pesawat ATR Trigana Air 42 Nomor Penerbangan IL 267 yang jatuh di Kampung Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua, berhasil ditemukan dan telah dimasukan kedalam kantong jenazah untuk dievakuasi besok," kata Komandan Korem 172/PWY, Kolonel Inf Sugiono dalam press release yang diterima Dharapos.com, Selasa (18/8).
Dijelaskan, seluruh korban ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa dengan luka bakar, bahkan satu bayi diantaranya yang ikut dalam penerbangan itu tewas dalam kondisi terpanggang dan menjadi debu.
“ Seluruh jenazah sudah ditemukan, semuanya dalam kondisi tewas dan mengalami luka bakar, besok Rabu (19/8) jenazah akan dievakuasi dari lokasi Bandara Oksibil lalu, selanjutnya diterbangkan ke Jayapura,” bebernya.
Selain berhasil menemukan 54 jenazah Trigana Air, Danrem juga menyebutkan, telah menemukan Kotak Hitam, Pesawat ATR Trigana yang kemudian diserahkan ke Basarnas.
Tim pencari dari TNI-AD, lanjutnya, juga menemukan dua karung berisi uang tunai yang disinyalir milik PT. Pos Jayapura.
“Kepala Basarnas juga menyampaikan bahwa ini merupakan evakuasi tercepat yang terjadi pada kecelakaan Pesawat Udara. Semua jenazah lengkap, bahkan ditemukan black box serta uang sebanyak 2 karung dalam jumlah besar,” terangnya.
Sementara itu, Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Teguh Puji Raharjo juga menambahkan, sekitar 58 personel gabungan telah dilibatkan dalam pencarian ini.
“Mereka terdiri dari TNI, Paskhas, Polri, masyarakat sipil dan Basarnas,” kata Kapendam.
Kapendam juga menyatakan telah menghentikan proses pencarian lokasi jatuhnya Pesawat Trigana Air , Pihaknya menduga pesawat Trigana Air itu menabrak Gunung Tangok.
”Proses evakuasi tidak dilaksanakan karena lokasi sudah tertutup kabut dan akan dilakukan esok hari, Rabu (19/8) dengan mengunakan Helly MI.17 milik TNI AD Kodam XVII/Cenderawasih dari Oksibil menuju Jayapura,” terangnya.
Pesawat Trigana Air IL-257 rute Jayapura-Oksibil memiliki nomor registrasi PK-YRN dan nomor penerbangan IL-257, take off dari Bandara Sentani, Jayapura. Pesawat berangkat pukul 14.22 LT (local time/waktu setempat) dan diperkirakan tiba di Oksibil pada pukul 15.04 LT.
Pesawat Trigana Air melakukan kontak terakhir dengan Menara Oksibil pada pukul 14.55 LT. Pesawat Trigana Air IL-257 yang mengalami hilang kontak membawa 49 orang penumpang terdiri atas 44 orang dewasa, tiga orang anak-anak, dan dua orang bayi. (Baca : Trigana Air Jatuh di Oksibil, 49 Penumpang Hilang).
Sebelumnya, Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe juga sangat mengharapkan 54 korban pesawat ATR Trigana Air bernomor penerbangan IL 267 yang jatuh di Kampung Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, dapat segera diidentifikasi.
Harapan tersebut, kata Gubernur, menyusul adanya informasi penumpang korban Trigana Air yang tak sesuai dalam daftar penerbangan tersebut yang jatuh ketika menuju Oksibil.
“Ada beberapa penumpang ditukar keberangkatannya dengan orang lain, sehingga saya harap bisa segera diidentifikasi agar kami bisa melaksanakan tugas kami menyerahkan kepada keluarga masing–masing,”kata Gubernur saat ditemui usai memusnahkan miras illegal di Pelabuhan Laut Jayapura, Senin (17/8) kemarin.
Saat ini, kata Gubernur, Pemerintah Provinsi Papua telah mendirikan Posko untuk mengevakuasi korban. Pemerintah juga telah berkoordinasi untuk secepatnya membentuk tim untuk melakukan proses evakuasi terhadap para korban.
“Saya harap semua korban bisa segera dievakuasi ke Jayapura. Kalau ada yang berdomisili di Jayapura, atau yang berasal dari luar Papua akan segera dikirimkan kepada keluarganya, namun yang terpenting harus diketahui dulu korban ini dari mana,” tegasnya.
Terkait penyebab jatuhnya pesawat Trigana Air sendiri, Gubernur meyakini murni kecelakaan dan tidak ada indikasi lain. Pihaknya juga menyatakan tak benar, apabila ada isu –isu yang menyebutkan bahwa jatuhnya pesawat tersebut karena factor lain.
“Jadi saya tekankan kembali bahwa, jatuhnya pesawat Trigana Air dikarenakan kecelakaan, tidak ada factor lain yang menyebabkan pesawat tersebut jatuh,”tutupnya. [Dharapos]
"54 korban Pesawat ATR Trigana Air 42 Nomor Penerbangan IL 267 yang jatuh di Kampung Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua, berhasil ditemukan dan telah dimasukan kedalam kantong jenazah untuk dievakuasi besok," kata Komandan Korem 172/PWY, Kolonel Inf Sugiono dalam press release yang diterima Dharapos.com, Selasa (18/8).
Dijelaskan, seluruh korban ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa dengan luka bakar, bahkan satu bayi diantaranya yang ikut dalam penerbangan itu tewas dalam kondisi terpanggang dan menjadi debu.
“ Seluruh jenazah sudah ditemukan, semuanya dalam kondisi tewas dan mengalami luka bakar, besok Rabu (19/8) jenazah akan dievakuasi dari lokasi Bandara Oksibil lalu, selanjutnya diterbangkan ke Jayapura,” bebernya.
Selain berhasil menemukan 54 jenazah Trigana Air, Danrem juga menyebutkan, telah menemukan Kotak Hitam, Pesawat ATR Trigana yang kemudian diserahkan ke Basarnas.
Tim pencari dari TNI-AD, lanjutnya, juga menemukan dua karung berisi uang tunai yang disinyalir milik PT. Pos Jayapura.
“Kepala Basarnas juga menyampaikan bahwa ini merupakan evakuasi tercepat yang terjadi pada kecelakaan Pesawat Udara. Semua jenazah lengkap, bahkan ditemukan black box serta uang sebanyak 2 karung dalam jumlah besar,” terangnya.
Sementara itu, Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Teguh Puji Raharjo juga menambahkan, sekitar 58 personel gabungan telah dilibatkan dalam pencarian ini.
“Mereka terdiri dari TNI, Paskhas, Polri, masyarakat sipil dan Basarnas,” kata Kapendam.
Kapendam juga menyatakan telah menghentikan proses pencarian lokasi jatuhnya Pesawat Trigana Air , Pihaknya menduga pesawat Trigana Air itu menabrak Gunung Tangok.
”Proses evakuasi tidak dilaksanakan karena lokasi sudah tertutup kabut dan akan dilakukan esok hari, Rabu (19/8) dengan mengunakan Helly MI.17 milik TNI AD Kodam XVII/Cenderawasih dari Oksibil menuju Jayapura,” terangnya.
Pesawat Trigana Air IL-257 rute Jayapura-Oksibil memiliki nomor registrasi PK-YRN dan nomor penerbangan IL-257, take off dari Bandara Sentani, Jayapura. Pesawat berangkat pukul 14.22 LT (local time/waktu setempat) dan diperkirakan tiba di Oksibil pada pukul 15.04 LT.
Pesawat Trigana Air melakukan kontak terakhir dengan Menara Oksibil pada pukul 14.55 LT. Pesawat Trigana Air IL-257 yang mengalami hilang kontak membawa 49 orang penumpang terdiri atas 44 orang dewasa, tiga orang anak-anak, dan dua orang bayi. (Baca : Trigana Air Jatuh di Oksibil, 49 Penumpang Hilang).
Sebelumnya, Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe juga sangat mengharapkan 54 korban pesawat ATR Trigana Air bernomor penerbangan IL 267 yang jatuh di Kampung Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, dapat segera diidentifikasi.
Harapan tersebut, kata Gubernur, menyusul adanya informasi penumpang korban Trigana Air yang tak sesuai dalam daftar penerbangan tersebut yang jatuh ketika menuju Oksibil.
“Ada beberapa penumpang ditukar keberangkatannya dengan orang lain, sehingga saya harap bisa segera diidentifikasi agar kami bisa melaksanakan tugas kami menyerahkan kepada keluarga masing–masing,”kata Gubernur saat ditemui usai memusnahkan miras illegal di Pelabuhan Laut Jayapura, Senin (17/8) kemarin.
Saat ini, kata Gubernur, Pemerintah Provinsi Papua telah mendirikan Posko untuk mengevakuasi korban. Pemerintah juga telah berkoordinasi untuk secepatnya membentuk tim untuk melakukan proses evakuasi terhadap para korban.
“Saya harap semua korban bisa segera dievakuasi ke Jayapura. Kalau ada yang berdomisili di Jayapura, atau yang berasal dari luar Papua akan segera dikirimkan kepada keluarganya, namun yang terpenting harus diketahui dulu korban ini dari mana,” tegasnya.
Terkait penyebab jatuhnya pesawat Trigana Air sendiri, Gubernur meyakini murni kecelakaan dan tidak ada indikasi lain. Pihaknya juga menyatakan tak benar, apabila ada isu –isu yang menyebutkan bahwa jatuhnya pesawat tersebut karena factor lain.
“Jadi saya tekankan kembali bahwa, jatuhnya pesawat Trigana Air dikarenakan kecelakaan, tidak ada factor lain yang menyebabkan pesawat tersebut jatuh,”tutupnya. [Dharapos]