Pemda Kucurkan Rp 2 Miliar untuk Pulihkan Tolikara
pada tanggal
Thursday, 6 August 2015
KOTA JAYAPURA - Pemerintah Kabupaten Tolikara mengucurkan dana segar sebesar Rp 2 Miliar untuk proses pemulihan dan rekonsiliasi para korban akibat insiden penyerangan jamaah muslim saat sholat Idul Fitri, pembakaran rumah maupun penembakan warga setempat di Karubaga, Kabupaten Tolikara, 17 Juli lalu.
“Saya sudah meminta DPRD untuk mengijinkan penggunaan dana tak terduga, tapi jumlah itu saya tidak tahu pasti. Kemaren yang kita setuju sekitar Rp 2 Miliar dari Pemerintah Daerah untuk pemulihan seluruhnya,” kata Bupati Tolikara, Usman Wanimbo kepada wartawan di Jayapura, Sabtu (1/8) malam.
Menurutnya, selama ini bantuan-bantuan yang masuk ke Tolikara, kebanyak berupa bahan bangunan. Hal ini menyulitkan Pemerintah untuk menyalurkan bantuan tersebut kepada para korban. “Kami mau semua bantuan masuk ke Tim Pemulihan Tolikara, sehingga bisa diatur, tapi malah ada yang langsung beli bahan-bahan, untuk apa bahan-bahan,”ujarnya.
Usman juga mengakui sejauh ini belum bisa memberikan angka pasti bantuan anggaran yang masuk untuk proses rehabilitas paasca Insiden Tolikara. “Sampai hari ini belum bisa saya sampaikan, tetapi ini barang semua sudah jalan, namun jumlan totalnya dari Tim belum dilaporkan ke saya. Kalau sudah masuk nanti saya sampaikan,”kata dia.
Dalam rangka percepatan pemulihan di Tolikara, Pemda setempat telah membentuk Tim pemulihan yang diketahui oleh Edy Tasak selaku Kepala Dinas PU Tolikara, Ketua bidang Rekonsoliasi, Ernes Yanega, selaku Kabag Bina Mental dan Spiritual Pemkab Tolikara dan Danramil Karubaga sebagai Kepala Rekonstruksi.
“Menghilangkan rasa trauma masyarakat disana yang sedang kita bangun, khususnya warga Muslim. Harus ada penguatan,” ucapnya.
Wanimbo juga membenarkan pasca kejadian di Tolikara belum ada pembentukan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), karena kepala bidang nasrani dan muslim di Kantor Kementrian Agama Tolikara, tak pernah ada ditempat. Kebanyakan keduanya berada di Jayapura atau Wamena.
"Seharusnya mereka memberikan masukan, ada dua kegiatan keagamaan, solusinya seperti apa. Ini yang juga menjadi salah satu faktor insiden Tolikara. Saya sudah perintahkan Kabag Muslim dan Nasrani harus diganti," jelasnya.
Usman menambahkan untuk proses pemulihan ini, pihaknya juga akan menggelar Festival Budaya di Kabupaten Tolikara dengan menampilkan seluruh budaya dari para masyarakat yang menempati Tolikara. Pelaksanaan Festival ini akan dilaksanakan pada 4 dan 5 Agustus mendatang.
“Dalam Festival budaya itu, nanti semua tampil dengan budaya masing-masing, baik Jawa, Makasara maupun Papua. Kita alihkan semua kegiatan yang dapat dirasakan semua masyarakat, baik kristen maupun muslim,” imbuhnya. [PasificPos]
“Saya sudah meminta DPRD untuk mengijinkan penggunaan dana tak terduga, tapi jumlah itu saya tidak tahu pasti. Kemaren yang kita setuju sekitar Rp 2 Miliar dari Pemerintah Daerah untuk pemulihan seluruhnya,” kata Bupati Tolikara, Usman Wanimbo kepada wartawan di Jayapura, Sabtu (1/8) malam.
Menurutnya, selama ini bantuan-bantuan yang masuk ke Tolikara, kebanyak berupa bahan bangunan. Hal ini menyulitkan Pemerintah untuk menyalurkan bantuan tersebut kepada para korban. “Kami mau semua bantuan masuk ke Tim Pemulihan Tolikara, sehingga bisa diatur, tapi malah ada yang langsung beli bahan-bahan, untuk apa bahan-bahan,”ujarnya.
Usman juga mengakui sejauh ini belum bisa memberikan angka pasti bantuan anggaran yang masuk untuk proses rehabilitas paasca Insiden Tolikara. “Sampai hari ini belum bisa saya sampaikan, tetapi ini barang semua sudah jalan, namun jumlan totalnya dari Tim belum dilaporkan ke saya. Kalau sudah masuk nanti saya sampaikan,”kata dia.
Dalam rangka percepatan pemulihan di Tolikara, Pemda setempat telah membentuk Tim pemulihan yang diketahui oleh Edy Tasak selaku Kepala Dinas PU Tolikara, Ketua bidang Rekonsoliasi, Ernes Yanega, selaku Kabag Bina Mental dan Spiritual Pemkab Tolikara dan Danramil Karubaga sebagai Kepala Rekonstruksi.
“Menghilangkan rasa trauma masyarakat disana yang sedang kita bangun, khususnya warga Muslim. Harus ada penguatan,” ucapnya.
Wanimbo juga membenarkan pasca kejadian di Tolikara belum ada pembentukan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), karena kepala bidang nasrani dan muslim di Kantor Kementrian Agama Tolikara, tak pernah ada ditempat. Kebanyakan keduanya berada di Jayapura atau Wamena.
"Seharusnya mereka memberikan masukan, ada dua kegiatan keagamaan, solusinya seperti apa. Ini yang juga menjadi salah satu faktor insiden Tolikara. Saya sudah perintahkan Kabag Muslim dan Nasrani harus diganti," jelasnya.
Usman menambahkan untuk proses pemulihan ini, pihaknya juga akan menggelar Festival Budaya di Kabupaten Tolikara dengan menampilkan seluruh budaya dari para masyarakat yang menempati Tolikara. Pelaksanaan Festival ini akan dilaksanakan pada 4 dan 5 Agustus mendatang.
“Dalam Festival budaya itu, nanti semua tampil dengan budaya masing-masing, baik Jawa, Makasara maupun Papua. Kita alihkan semua kegiatan yang dapat dirasakan semua masyarakat, baik kristen maupun muslim,” imbuhnya. [PasificPos]