Pelaku Pembunuhan Denkav 3 Mimika Sudah Ditangkap
pada tanggal
Tuesday, 18 August 2015
TIMIKA (MIMIKA) – Kepolisian Resor (Polres) Mimika menyatakan kasus penganiayaan anggota TNI Mimika berujung maut di Jalan Agimuga, Mile 32, Distrik Kuala Kencana pada Sabtu (15/8) lalu dalam proses penyelidikan.
“Untuk pelaku pelemparan di Jalang Agimuga, kita masih dalami kasusnya,” ujar Wakil Kepala Polres (Wakapolres) Mimika, Komisaris Polisi (Kompol) Wirasto Adi Nugroho kepada Salam Papua pada Senin (17/8) petang.
Ia mengakui pelaku penganiayaan telah ditangkap pihaknya. Selanjutnya pelaku telah dievakuasi ke Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Papua di Kota Jayapura.
“Pelakunya sudah ditangkap dan dibawah ke Mapolda Papua untuk diselidiki motifnya,” ujar dia.
Sedangkan terkait jumlah pelaku, apakah satu orang saja atau lebih dan berkelompok. Pihaknya belum bisa memberikan penjelasan.
“Itu masih kita dalami,” jawabnya singkat.
Ia menegaskan, untuk saat ini motif penganiayaan Pratu La Sati, anggota Detasemen Kavaleri (Denkav) 3/ Srigala Ceta, sekitar pukul 05.35 WIT masih tergolong dalam kriminal biasa.
“Secara umum, kejadian itu masih termasuk kriminal biasa, sebab belum ada hal-hal khusus yang menonjol dalan kejadian tersebut,” tegas dia.
Menurut data yang dihimpun Salam Papua, insiden bermula saat Pratu Las Sati bersama rekannya, Serda Riqi Hanafi kembali dari rumah kerabat di Jalan SP2 jalur 4, Kelurahan Timika Jaya, Distrik Mimika Baru, pada pukul 05.15 WIT. Keduanya mengendarai sepeda motor jenis Yamah Vixion merah bernomor polisi DS 2423 MM.
Saat melintas di jalan Agimuga, dekat TK Al Falah atau sekitar 2,5 kilometer dari asrama Denkav-3 di jalan tersebut, sedang terjadi aksi palang sebagian badan jalan menggunakan balok kayu, sehingga kedua prajurit TNI itu berupaya menghindar, dengan melintas badan jalan yang tidak dipalang.
Namun tiba-tiba dari sebelah kiri jalan ada warga yang melempar batu dan menggenai kepala korban, hingga terjatuh. Pelaku langsung melarikan diri.
Pukul 05.40 WIT, Serda Riqi bersama masyarakat langsung membawa Pratu Lasaati ke RS Caritas. Pukul 05.55 WIT, Pratu Lasaati tiba di RSMM dan diperiksa oleh dokter jaga. Ia dinyatakan meninggal dengan luka di bagian dahi.
Detasemen Kavaleri 3/Srigala Ceta merupakan salah satu satuan militer dari kecabangan kavaleri organik Kodam XVII/Cenderawasih. Satuan ini dinamakan Serigala Ceta, karena mempunyai moto "keras bagaikan baja, lincah bagaikan serigala, putih bagaikan salju". [SalamPapua]
“Untuk pelaku pelemparan di Jalang Agimuga, kita masih dalami kasusnya,” ujar Wakil Kepala Polres (Wakapolres) Mimika, Komisaris Polisi (Kompol) Wirasto Adi Nugroho kepada Salam Papua pada Senin (17/8) petang.
Ia mengakui pelaku penganiayaan telah ditangkap pihaknya. Selanjutnya pelaku telah dievakuasi ke Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Papua di Kota Jayapura.
“Pelakunya sudah ditangkap dan dibawah ke Mapolda Papua untuk diselidiki motifnya,” ujar dia.
Sedangkan terkait jumlah pelaku, apakah satu orang saja atau lebih dan berkelompok. Pihaknya belum bisa memberikan penjelasan.
“Itu masih kita dalami,” jawabnya singkat.
Ia menegaskan, untuk saat ini motif penganiayaan Pratu La Sati, anggota Detasemen Kavaleri (Denkav) 3/ Srigala Ceta, sekitar pukul 05.35 WIT masih tergolong dalam kriminal biasa.
“Secara umum, kejadian itu masih termasuk kriminal biasa, sebab belum ada hal-hal khusus yang menonjol dalan kejadian tersebut,” tegas dia.
Menurut data yang dihimpun Salam Papua, insiden bermula saat Pratu Las Sati bersama rekannya, Serda Riqi Hanafi kembali dari rumah kerabat di Jalan SP2 jalur 4, Kelurahan Timika Jaya, Distrik Mimika Baru, pada pukul 05.15 WIT. Keduanya mengendarai sepeda motor jenis Yamah Vixion merah bernomor polisi DS 2423 MM.
Saat melintas di jalan Agimuga, dekat TK Al Falah atau sekitar 2,5 kilometer dari asrama Denkav-3 di jalan tersebut, sedang terjadi aksi palang sebagian badan jalan menggunakan balok kayu, sehingga kedua prajurit TNI itu berupaya menghindar, dengan melintas badan jalan yang tidak dipalang.
Namun tiba-tiba dari sebelah kiri jalan ada warga yang melempar batu dan menggenai kepala korban, hingga terjatuh. Pelaku langsung melarikan diri.
Pukul 05.40 WIT, Serda Riqi bersama masyarakat langsung membawa Pratu Lasaati ke RS Caritas. Pukul 05.55 WIT, Pratu Lasaati tiba di RSMM dan diperiksa oleh dokter jaga. Ia dinyatakan meninggal dengan luka di bagian dahi.
Detasemen Kavaleri 3/Srigala Ceta merupakan salah satu satuan militer dari kecabangan kavaleri organik Kodam XVII/Cenderawasih. Satuan ini dinamakan Serigala Ceta, karena mempunyai moto "keras bagaikan baja, lincah bagaikan serigala, putih bagaikan salju". [SalamPapua]