Pelajar di Kota Jayapura Agendakan Doa Bersama untuk Korban Trigana Air
pada tanggal
Tuesday, 25 August 2015
KOTA JAYAPURA - Para pelajar tingkat SD hingga SMA/SMK atau sederajat di Kota Jayapura, Papua, mengagendakan doa bersama untuk korban pesawat Trigana Air ATR PK YRN yang jatuh di Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang, Minggu (16/8).
"Iya, para pelajar di Kota Jayapura akan doa bersama terkait tragedi Trigana Air," kata Kepala Dinas Pendidikan Kora Jayapura, I Wayan Mudyasa S.Pd MMPd di Jayapura, Sabtu.
Ia menjelaskan, doa bersama itu akan di pusatkan di SMP Negeri 5 Kota Jayapura yang terletak di Entrop, yang direncanakan akan dihadiri oleh Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano dan sejumlah pejabat.
"Rencananya, hari Senin (24/8) pagi usai, upacara bendera baru dilanjutkan dengan doa bersama," katanya.
Mantan Kepala SMA Negeri 4 Kota Jayapura itu, menambahkan bahwa doa bersama itu merupakan bentuk keprihatinan atas peristiwa penerbangan di Papua.
"Jadi, doa bersama itu akan dikemas sedemikian rupa, situasional. Rekan-rekan bisa datang meliput," katanya.
Mudyasa mengaku, doa bersama itu intinya dilaksanakan untuk menanamkan sikap peduli dan empati kepada para pelajar di Kota Jayapura, agar mereka kelak nanti punya sikap tepa selira, tenggang rasa dan tidak apatis dengan lingkungan sekitar.
"Ini kan untuk mendorong dan memotivasi anak-anak agar punya rasa kasih, rasa peduli akan sesama kita. Harapannya seluruh korban pesawat Trigana Air bisa segera teridentifikasi sehingga para keluarga korban tidak menunggu terlalu lama," katanya.
Pesawat Trigana Air jenis ATR dengan nomor lambung PK YRN, memuat 49 penumpang dan lima orang kru serta pilot, terbang dari Bandara Udara Sentani, Kabupaten Jayapura tujuan Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Namun, pesawat yang tercatat di jadwal penerbangan kedua, itu dikabarkan jatuh menabrak gunung di Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Kini, 54 jenazah korban pesawat naas itu sudah di RS Bhayangkara Kota Jayapura setelah Tim SAR gabungan lakukan pencarian sejak dinyatakan jatuh tabrak gunung.
Dari 54, jenazah itu, 12 diantaranya sudah teridentifikasi, diantaranya pilot Trugana Air Capt Hasanudin dan Pramugari Dita. [Antara]
"Iya, para pelajar di Kota Jayapura akan doa bersama terkait tragedi Trigana Air," kata Kepala Dinas Pendidikan Kora Jayapura, I Wayan Mudyasa S.Pd MMPd di Jayapura, Sabtu.
Ia menjelaskan, doa bersama itu akan di pusatkan di SMP Negeri 5 Kota Jayapura yang terletak di Entrop, yang direncanakan akan dihadiri oleh Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano dan sejumlah pejabat.
"Rencananya, hari Senin (24/8) pagi usai, upacara bendera baru dilanjutkan dengan doa bersama," katanya.
Mantan Kepala SMA Negeri 4 Kota Jayapura itu, menambahkan bahwa doa bersama itu merupakan bentuk keprihatinan atas peristiwa penerbangan di Papua.
"Jadi, doa bersama itu akan dikemas sedemikian rupa, situasional. Rekan-rekan bisa datang meliput," katanya.
Mudyasa mengaku, doa bersama itu intinya dilaksanakan untuk menanamkan sikap peduli dan empati kepada para pelajar di Kota Jayapura, agar mereka kelak nanti punya sikap tepa selira, tenggang rasa dan tidak apatis dengan lingkungan sekitar.
"Ini kan untuk mendorong dan memotivasi anak-anak agar punya rasa kasih, rasa peduli akan sesama kita. Harapannya seluruh korban pesawat Trigana Air bisa segera teridentifikasi sehingga para keluarga korban tidak menunggu terlalu lama," katanya.
Pesawat Trigana Air jenis ATR dengan nomor lambung PK YRN, memuat 49 penumpang dan lima orang kru serta pilot, terbang dari Bandara Udara Sentani, Kabupaten Jayapura tujuan Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Namun, pesawat yang tercatat di jadwal penerbangan kedua, itu dikabarkan jatuh menabrak gunung di Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Kini, 54 jenazah korban pesawat naas itu sudah di RS Bhayangkara Kota Jayapura setelah Tim SAR gabungan lakukan pencarian sejak dinyatakan jatuh tabrak gunung.
Dari 54, jenazah itu, 12 diantaranya sudah teridentifikasi, diantaranya pilot Trugana Air Capt Hasanudin dan Pramugari Dita. [Antara]