Paulus Waterpauw Minta Pemerintah Perhatikan Pengungsi Kericuhan di Karubaga
pada tanggal
Wednesday, 12 August 2015
JAKARTA - Kepala Kepolisian Daerah Papua, Brigjen Paulus Waterpauw mengatakan korban kericuhan di Karubaga di Kabupaten Tolikara yang sampai sekarang masih mengungsi membutuhkan bantuan dana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sebelum tempat tinggal dan usaha mereka diperbaiki.
"Saya mendorong pemerintah pusat dan pemda untuk memberikan dana segar kepada para pengungsi," kata Paulus di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Rabu (12/8).
Ia mengatakan para pengungsi baru mendapat bantuan makanan dan pakaian. "Mereka belum dikasih dana segar, cuma bahan makanan," ujarnya.
Pada 17 Juli, ada beberapa orang yang menyerang umat Islam yang sedang melaksanakan sholat Ied di Lapangan Koramil Karubaga sampai mereka tidak selesai menjalankan shalat.
Aparat keamanan sempat melepaskan tembakan peringatan dalam insiden yang menyebabkan 11 orang terluka dan satu di antaranya kemudian meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dok 2 Jayapura.
Tidak lama kemudian, warga membakar kios dan membuat mushola yang berdekatan dengan kios ikut terbakar.
"Mushola itu (terbakar) tidak disengaja tapi karena (api) merembet," jelasnya.
Polisi sudah menetapkan dua tersangka yang mengaku ikut menyerang jemaah yang tengah shalat Ied di halaman Koramil Karubaga.
Tersangka JW (36), pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Daerah Tolikara, dan tersangka AK, pegawai satu bank di Karubaga, ditahan sejak 24 Juli 2015. Mereka dijerat dengan Pasal 160 dan 170 KUHP itu ditahan di Polda Papua. [Antara]
"Saya mendorong pemerintah pusat dan pemda untuk memberikan dana segar kepada para pengungsi," kata Paulus di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Rabu (12/8).
Ia mengatakan para pengungsi baru mendapat bantuan makanan dan pakaian. "Mereka belum dikasih dana segar, cuma bahan makanan," ujarnya.
Pada 17 Juli, ada beberapa orang yang menyerang umat Islam yang sedang melaksanakan sholat Ied di Lapangan Koramil Karubaga sampai mereka tidak selesai menjalankan shalat.
Aparat keamanan sempat melepaskan tembakan peringatan dalam insiden yang menyebabkan 11 orang terluka dan satu di antaranya kemudian meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dok 2 Jayapura.
Tidak lama kemudian, warga membakar kios dan membuat mushola yang berdekatan dengan kios ikut terbakar.
"Mushola itu (terbakar) tidak disengaja tapi karena (api) merembet," jelasnya.
Polisi sudah menetapkan dua tersangka yang mengaku ikut menyerang jemaah yang tengah shalat Ied di halaman Koramil Karubaga.
Tersangka JW (36), pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Daerah Tolikara, dan tersangka AK, pegawai satu bank di Karubaga, ditahan sejak 24 Juli 2015. Mereka dijerat dengan Pasal 160 dan 170 KUHP itu ditahan di Polda Papua. [Antara]