Paulus Waterpauw Awali Kunjungan Perdana sebagai Kapolda Papua di Tolikara
pada tanggal
Sunday, 2 August 2015
Kunjungan ini guna berkomunikasi dengan tokoh-tokoh di kabupaten di Pegunungan Tengah itu demi membantu penyelesaian konflik yang terjadi pada Jumat (17/7) lalu.
Hal tersebut dilakukan untuk menyamakan persepsi terkait dinamika kejadian dan menentukan langkah selanjutnya.
"Prinsipnya di Papua, kami harus melakukan upaya-upaya menanam jaringan. Kedua, kami akan menyiapkan satuan khusus," kata Paulus di Markas Besar Polri, Jumat (31/7).
Untuk menanamkan jaringan, pihaknya akan mengintensifkan kemampuan yang dimiliki anggotanya untuk mendeteksi permasalahan dan berkomunikasi dengan berbagai pihak. Dengan demikian, pihaknya dapat menangani sekecil apapun informasi yang didapatkan.
Sedangkan untuk penegakan hukum dalam menghadapi gangguan kelompok kriminal bersenjata, dia akan melakukan pengawasan dan tindakan preventif. Tujuannya agar pihaknya dapat mengatasi tindakan dan pergerakan dari kelompok kriminal bersenjata yang tidak dapat dikendalikan aparat.
"Berdasarkan info dari Kapolda, saat ini sudah ada komunikasi dan penyelesaian-penyelesaian yang baik," kata Paulus.
Lebih lanjut, Paulus menjelaskan rekonsiliasi sudah dilakukan dan sedang disusun cara untuk mengkomunikasikan ke tingkat atas sehingga dapat diikuti oleh semua pihak.
Sebelumnya, Brigadir Jenderal Paulus Waterpauw yang merupakan mantan Kapolda Papua Barat terpilih sebagai Kapolda Papua baru menggantikan Inspektur Jenderal Yotje Mende.
Berdasarkan Telegram Kapolri Nomor ST/195/VII/2015, tanggal 30 Juli 2015 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Polri disebutkan Yotje Mende akan menjadi perwira tinggi Mabes Polri dalam rangka masa pensiun.
Kursi Kapolda Papua Barat yang kosong akan diisi oleh Brigadir Jenderal Royke Lumowa. Royke saat ini menjabat sebagai Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Daerah Konflik dan Kontigensi di Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan. [CNN]