Mohammad Nasir Tertarik Lakukan Rekayasa Genetika Sapi di Sorong
pada tanggal
Sunday, 23 August 2015
Saat meresmikan pembangunan Kampus Fakultas Kedokteran, Universitas Papua, di Aimas, Kabupaten Sorong, Menristek mengaku kaget melihat banyaknya sapi yang berkeliaran bebas di kabupaten itu. Sapi-sapi tersebut memiliki bobot yang luar biasa.
"Ini bisa dikembangkan untuk swasembada daging di wilayah Papua. Bobot sapi ini juga besar. Kami jadi punya rencana untuk mengembangkan sapi-sapi ini," kata Menteri Nasir dalam keterangan resminya, Sabtu, (22/8).
Menurut dia, kementerian telah mengembangkan sapi khusus hasil rekayasa genetika untuk meningkatkan bobot. Artinya, setelah direkayasa, sapi dengan berat normal 200 kilogram bisa ditingkatkan menjadi 500 hingga 750 kilogram per ekor.
"Saya minta Pak Bupati untuk mengumpulkan beberapa ratus sapi, nanti kami bantu untuk proses rekayasa genetika agar sapi di Papua bobotnya makin berat," kata Menteri Nasir, yang didampingi Bupati Sorong, Stefanus Malak.
Jika sapi di Sorong dapat dikembangkan, menteri meyakini kebutuhan daging di Papua dapat dipenuhi, tanpa harus impor daging. Menteri Nasir juga mengharapkan agar pimpinan daerah Papua untuk terus mencari nilai tambah yang dapat digunakan untuk menggerakkan perekonomian wilayah.
Terkait dengan pendidikan, menristekdikti juga berharap agar mutu tenaga pendidik di wilayah Papua dapat ditingkatkam sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Dosen itu minimal harus S2, kalau masih ada yang S1 harus cepat ditingkatkan dan pemerintah tidak segan memberikan bantuan. Yang paling penting harus putra daerah," ujarnya. [Antara]