Mimika Baru jadi Distrik dengan Usaha Pertanian Terbanyak
pada tanggal
Friday, 28 August 2015
TIMIKA (MIMIKA) – Distrik Mimika Baru dinilai menjadi wilayah yang memiliki jumlah rumah tangga usaha pertanian terbanyak di Kabupaten Mimika.
Menurut Kepala Seksi Statistik Produksi pada Badan Pusat Statistik (BPS) Mimika, Arianty, SE, total usaha rumah tangga di Distrik Mimika Baru mencapai 9.512 unit. Angka ini lebih tinggi dibanding usaha rumah tangga di Distrik Kuala Kencana yang berjumlah 5.930 unit yang berada pada peringkat kedua terbanyak.
“Lebih banyak di sana karena banyak potensi usaha yang dihasilkan wilayah ini,” ujarnya kepada Salam Papua, Rabu (26/8).
Dikatakan berdasarkan data pada Sensus Tani terbaru yang dirilis pemerintah Provinsi Papua, pengelolaan usaha tani yang tinggi di wilayah tersebut adalah dari tanaman pangan sebanyak 3.614 unit, hortikulura sebanyak 2.076 unit, perkebunan sebanyak 1.603 unit dan peternakan dengan total 1.845 unit.
“Tanaman pangan seperti sayur-sayuran, ubi jalar, pisang, keladi dan singkong yang memiliki jumlah terbesar. Sedangkan unruk perkebunan seperti kelapa yang memiliki angka cukup tinggi,” jelas dia.
Sedangkan untuk pertanian seperti padi, jagung, kedelai , cabai dan bawang merah, juga memiliki persentasi cukup besar.
Namun sama seperti 17 distrik lainnya, Distrik Mimika Baru masih minim dalam memproduksi hasi olahan hutan serta perkebunan. Kecuali pada Distrik Kuala Kencana yang dinilai berhasil mengolah berbagai jenis kayu hutan seperti sengon, jati, mahoni dan matoa; serta kelapa sawit yang ada karena didirikannya PT Papua Agro Lestari di jalan trans Timika-Nabire.
“Sebenarnya masih banyak potensi alam yang masih belum diolah, namun salah satu yang sering kami temui di lapangan adalah permintaan para petani, yang mengharapkan berbagai bentuk bantuan sehingga mereka dapat mendapatkan produksi yang baik,” ujarnya.
Ia juga menegaskan, mayoritas pertumbuhan usaha pertanian dan pengolahan hasil hutan oleh rumah tangga ini dilakukan atas kerja swadaya masyarakat. Sehingga peran pemerintah yang selama ini sudah berjalan dengan baik patut ditingkatkan, terutama untuk sosialisasi dan pemberian subsidi yang tepat. [SalamPapua]
Menurut Kepala Seksi Statistik Produksi pada Badan Pusat Statistik (BPS) Mimika, Arianty, SE, total usaha rumah tangga di Distrik Mimika Baru mencapai 9.512 unit. Angka ini lebih tinggi dibanding usaha rumah tangga di Distrik Kuala Kencana yang berjumlah 5.930 unit yang berada pada peringkat kedua terbanyak.
“Lebih banyak di sana karena banyak potensi usaha yang dihasilkan wilayah ini,” ujarnya kepada Salam Papua, Rabu (26/8).
Dikatakan berdasarkan data pada Sensus Tani terbaru yang dirilis pemerintah Provinsi Papua, pengelolaan usaha tani yang tinggi di wilayah tersebut adalah dari tanaman pangan sebanyak 3.614 unit, hortikulura sebanyak 2.076 unit, perkebunan sebanyak 1.603 unit dan peternakan dengan total 1.845 unit.
“Tanaman pangan seperti sayur-sayuran, ubi jalar, pisang, keladi dan singkong yang memiliki jumlah terbesar. Sedangkan unruk perkebunan seperti kelapa yang memiliki angka cukup tinggi,” jelas dia.
Sedangkan untuk pertanian seperti padi, jagung, kedelai , cabai dan bawang merah, juga memiliki persentasi cukup besar.
Namun sama seperti 17 distrik lainnya, Distrik Mimika Baru masih minim dalam memproduksi hasi olahan hutan serta perkebunan. Kecuali pada Distrik Kuala Kencana yang dinilai berhasil mengolah berbagai jenis kayu hutan seperti sengon, jati, mahoni dan matoa; serta kelapa sawit yang ada karena didirikannya PT Papua Agro Lestari di jalan trans Timika-Nabire.
“Sebenarnya masih banyak potensi alam yang masih belum diolah, namun salah satu yang sering kami temui di lapangan adalah permintaan para petani, yang mengharapkan berbagai bentuk bantuan sehingga mereka dapat mendapatkan produksi yang baik,” ujarnya.
Ia juga menegaskan, mayoritas pertumbuhan usaha pertanian dan pengolahan hasil hutan oleh rumah tangga ini dilakukan atas kerja swadaya masyarakat. Sehingga peran pemerintah yang selama ini sudah berjalan dengan baik patut ditingkatkan, terutama untuk sosialisasi dan pemberian subsidi yang tepat. [SalamPapua]