Manokwari dan Sorong Masuk Kategori Daerah Kriminalitas Tinggi
pada tanggal
Saturday, 29 August 2015
AIMAS (SORONG) - Dua wilayah hukum Polda Papua Barat yang masuk dalam kategori kriminalitasnya tinggi, yakni wilayah Kabupaten Manokwari dan Sorong. Jadi pada beberapa Polres yang kriminalitasnya tinggi menjadi prioritas, dan sampai saat ini jajaran Polda Papua Barat sudah bekerja dengan baik.
Dengan berbagai keberhasilan yang ada, Kapolda meminta untuk dipertahankan dan ditingkatkan. “Hal ini mengingat masyarakat dinamis, yang semakin kritis dari hari ke hari,” kata Kapolda Brigjen Pol Royke Lumowa, di Aimas, Kabupaten Sorong, Jumat (21/8).
Dengan hal-hal seperti ini, tentu kita dari Kepolisian tidak boleh lengah dan terlena.
“Kita harus berbuat dan terus berkreasi, tanggap, peka terhadap dinamika kehidupan lebih khusus di kabupaten Sorong,”urai Brigjen Pol Royke.
Ketika ditanya awak media terkait dengan situasi terakhir di wilayah Polres Sorong Selatan, yang akhir-akhir ini sempat terjadi insiden kecil di internal Polres, Kapolda menjelaskan, pasca kejadian saat itu Kapolres setempat kami bawa ke Polda untuk melakukan pendalaman yang intensif terhadap berbagai tuduhan dari anggota-anggotanya.
Sementara jabatan Kapolres Sorong Selatan sementara ini dikendalikan oleh seorang pejabat sementara, yakni Kompol Madun Narwawan. Dimana jabatan Madun saat ini sebagai Komandan Brimob Sorong.
Bahkan perkembangan terbaru di wilayah tersebut sudah dilaporkannya dalam situasi kondusif. Saat ini sedang melakukan pendalaman melalui audit langsung dan ditangani oleh Inspektur Pengawas Daerah (Irwasda) Polda Papua Barat.
Mengenai kemungkinan ada oknum sebagai aktor utama, yang tidak suka dengan kepemimpinan AKBP Alex Louw (Kapolres Sorong Selatan), Kapolda menepisnya dengan mengatakan bahwa dalam suatu kepemimpinan pasti ada yang senang dan tidak senang.
Ketika kita melakukan pelanggaran sedikit saja orang-orang yang tidak senang berupaya mengorek-ngorek dan menjatuhkan kita. “Kemungkinan ke arah sana bisa saja terjadi,” tutur Brigjen Royke.
Terkait dengan dana pengamanan Pilkada di Kabupaten Sorong Selatan, Kapolda mengaku bahwa dana yang diusulkan Polres setempat sebesar Rp5 miliar, tapi yang direalisasikan Rp3 miliar lebih.
Semuanya masih dalam tahap verifikasi terkait dana tersebut, dan bahkan saat ini Irwasda masih di Teminabuan untuk melakukan rangkaian kegiatan audit dimaksud.
Secara umum, untuk menyukseskan Pilkada pada 9 daerah di Papua Barat, yang akan berlangsung 9 Desember mendatang, pada intinya kita sudah siap dengan menurunkan semua kekuatan yang ada di semua Polres.
Pada kesempatan itu, Kapolda Papua Barat bersama ibu sempat menyaksikan penampilan dari Polisi-polisi cilik binaan Polres Sorong dalam memerankan berbagai kegiatan. Seperti kekompakan dalam baris berbaris, bagaimana mengatur jalur lalu lintas dan lainnya.
Kapolda kagum dengan penampilan para polisi cilik. Bahkan Kapolda sempat memberikan bingkisan kepada semua peserta, dan diakhiri dengan foto bersama. [InfoPublik]
Dengan berbagai keberhasilan yang ada, Kapolda meminta untuk dipertahankan dan ditingkatkan. “Hal ini mengingat masyarakat dinamis, yang semakin kritis dari hari ke hari,” kata Kapolda Brigjen Pol Royke Lumowa, di Aimas, Kabupaten Sorong, Jumat (21/8).
Dengan hal-hal seperti ini, tentu kita dari Kepolisian tidak boleh lengah dan terlena.
“Kita harus berbuat dan terus berkreasi, tanggap, peka terhadap dinamika kehidupan lebih khusus di kabupaten Sorong,”urai Brigjen Pol Royke.
Ketika ditanya awak media terkait dengan situasi terakhir di wilayah Polres Sorong Selatan, yang akhir-akhir ini sempat terjadi insiden kecil di internal Polres, Kapolda menjelaskan, pasca kejadian saat itu Kapolres setempat kami bawa ke Polda untuk melakukan pendalaman yang intensif terhadap berbagai tuduhan dari anggota-anggotanya.
Sementara jabatan Kapolres Sorong Selatan sementara ini dikendalikan oleh seorang pejabat sementara, yakni Kompol Madun Narwawan. Dimana jabatan Madun saat ini sebagai Komandan Brimob Sorong.
Bahkan perkembangan terbaru di wilayah tersebut sudah dilaporkannya dalam situasi kondusif. Saat ini sedang melakukan pendalaman melalui audit langsung dan ditangani oleh Inspektur Pengawas Daerah (Irwasda) Polda Papua Barat.
Mengenai kemungkinan ada oknum sebagai aktor utama, yang tidak suka dengan kepemimpinan AKBP Alex Louw (Kapolres Sorong Selatan), Kapolda menepisnya dengan mengatakan bahwa dalam suatu kepemimpinan pasti ada yang senang dan tidak senang.
Ketika kita melakukan pelanggaran sedikit saja orang-orang yang tidak senang berupaya mengorek-ngorek dan menjatuhkan kita. “Kemungkinan ke arah sana bisa saja terjadi,” tutur Brigjen Royke.
Terkait dengan dana pengamanan Pilkada di Kabupaten Sorong Selatan, Kapolda mengaku bahwa dana yang diusulkan Polres setempat sebesar Rp5 miliar, tapi yang direalisasikan Rp3 miliar lebih.
Semuanya masih dalam tahap verifikasi terkait dana tersebut, dan bahkan saat ini Irwasda masih di Teminabuan untuk melakukan rangkaian kegiatan audit dimaksud.
Secara umum, untuk menyukseskan Pilkada pada 9 daerah di Papua Barat, yang akan berlangsung 9 Desember mendatang, pada intinya kita sudah siap dengan menurunkan semua kekuatan yang ada di semua Polres.
Pada kesempatan itu, Kapolda Papua Barat bersama ibu sempat menyaksikan penampilan dari Polisi-polisi cilik binaan Polres Sorong dalam memerankan berbagai kegiatan. Seperti kekompakan dalam baris berbaris, bagaimana mengatur jalur lalu lintas dan lainnya.
Kapolda kagum dengan penampilan para polisi cilik. Bahkan Kapolda sempat memberikan bingkisan kepada semua peserta, dan diakhiri dengan foto bersama. [InfoPublik]