Mabuk dan Lakukan Penyerangan, Warga Arso Timur Ditembak Polisi
pada tanggal
Monday, 24 August 2015
ARSO TIMUR (KEEROM) - Dua warga Arso Timur, Kabupaten Keerom, yang sedang mabuk minuman beralkohol Sabtu malam (22/8) tertembak saat mereka menyerang polisi dengan senjata tajam. Mereka adalah Marten Sako (32) dan Markus Mebi (24). Keduanya tertembak di kaki.
Kapolres Keerom Akbp Tober Sirait kepada Antara, Minggu, mengakui, anggota polisi yang bertugas di Polsek Arso Timur awalnya menggeluarkan tembakan peringatan ke udara namun korban terus menyerang hingga akhirnya polisi menembakkan senjatanya ke arah tanah.
Saat tembakan kearah tanah itulah ternyata mengenai kaki kedua korban hingga akhirnya mereka melarikan diri ke kampung Krikuk.
Insiden itu sendiri berawal saat kedua korban bersama rekan-rekannya mendatangi pos keamanan PT. Rajawali dalam keadaan mabuk dan melakukan keributan.
Bahkan, mereka berusaha menyerang petugas security serta masyarakat di sekitarnya, kata Kapolres Keerom yang mengatakan polisi kemudian datang ke lokasi untuk menenangkan mereka.
Namun upaya anggota polisi tidak diterima dan korban bersama rekan-rekannya berjumlah delapan orang menyerang polisi, jelas Akbp Sirait.
Menurutnya, saat itulah korban menyerang polisi dengan menggunakan senjata tajam jenis parang.
Kedua korban yang terkena tembakan di bagian tumit kiri dan kaki kanan itu kemudian melarikan diri ke Kampung Kriku.
Saat hendak dibawa untuk diperiksa luka tembak yang dialaminya Markus Mebi melarikan diri ke hutan.
Sedangkan rekannya, Marthen kini dirawat di RS Bhayangkara, kata Kapolres Keerom Akbp Sirait. [Antara]
Kapolres Keerom Akbp Tober Sirait kepada Antara, Minggu, mengakui, anggota polisi yang bertugas di Polsek Arso Timur awalnya menggeluarkan tembakan peringatan ke udara namun korban terus menyerang hingga akhirnya polisi menembakkan senjatanya ke arah tanah.
Saat tembakan kearah tanah itulah ternyata mengenai kaki kedua korban hingga akhirnya mereka melarikan diri ke kampung Krikuk.
Insiden itu sendiri berawal saat kedua korban bersama rekan-rekannya mendatangi pos keamanan PT. Rajawali dalam keadaan mabuk dan melakukan keributan.
Bahkan, mereka berusaha menyerang petugas security serta masyarakat di sekitarnya, kata Kapolres Keerom yang mengatakan polisi kemudian datang ke lokasi untuk menenangkan mereka.
Namun upaya anggota polisi tidak diterima dan korban bersama rekan-rekannya berjumlah delapan orang menyerang polisi, jelas Akbp Sirait.
Menurutnya, saat itulah korban menyerang polisi dengan menggunakan senjata tajam jenis parang.
Kedua korban yang terkena tembakan di bagian tumit kiri dan kaki kanan itu kemudian melarikan diri ke Kampung Kriku.
Saat hendak dibawa untuk diperiksa luka tembak yang dialaminya Markus Mebi melarikan diri ke hutan.
Sedangkan rekannya, Marthen kini dirawat di RS Bhayangkara, kata Kapolres Keerom Akbp Sirait. [Antara]