Lukas Enembe Minta Pramuka jadi Ekstrakurikuler Wajib di Sekolah
pada tanggal
Monday, 3 August 2015
KOTA JAYAPURA - Gubernur Papua Lukas Enembe meminta gerakan Pramuka menjadi salah satu ekstra kurikuler wajib dalam kurikulum pendidikan di sekolah yang ada di wilayahnya.
"Belakangan ini, gerakan Pramuka kurang diminati oleh generasi muda, padahal manfaat kegiatan ini sangat baik mulai dari disiplin hingga rasa persaudaraan," kata Gubernur Lukas Enembe di Jayapura.
Menurut Gubernur, dengan dilaksanakannya kegiatan Jambore Daerah V di tingkat Provinsi Papua diharapkan dapat menumbuhkan semangat dan rasa kecintaan terhadap bangsa dan negara.
"Gerakan pramuka merupakan salah satu sistem pendidikan non formal yang membantu melengkapi kurikulum pendidikan," ujarnya.
Dia menuturkan gerakan pramuka adalah wahana penting untuk membentuk disiplin, watak dan karakter anak bangsa ke depan.
"Untuk itu mari jadikan Jambore sebagai sarana belajar, berkarya dan memperkokoh persaudaraan serta persatuan di antara anak bangsa yang ada di Papua," katanya lagi.
Dia menambahkan setiap anggota Pramuka yang ada di masing-masing daerah Papua, merupakan pemegang tongkat kepemimpinan selanjutnya sehingga harus dipersiapkan.
"Anggota Pramuka tersebar di masing-masing wilayah Papua, dimana merupakan potensi yang harus dikembangkan agar dapat membangun daerah ini menuju kesejahteraan lebih baik," ujarnya.
Sebelumnya, Kwartir Daerah (Kwarda) Papua menggelar Jambore Daerah V di tingkat Provinsi Papua yang dilaksanakan di Bumi Perkemahan Usker Afatan, Kabupaten Sarmi, 20-30 Juli 2015.
Jambore daerah ini diikuti 21 kabupaten dan kota di Papua, dengan peserta sebanyak 2.000 personel terdiri dari para siaga, penggalang, pembina pendamping, pembina kontingen dan peninjau dari masing-masing kwartir cabang (kwarcab). [Antara]
"Belakangan ini, gerakan Pramuka kurang diminati oleh generasi muda, padahal manfaat kegiatan ini sangat baik mulai dari disiplin hingga rasa persaudaraan," kata Gubernur Lukas Enembe di Jayapura.
Menurut Gubernur, dengan dilaksanakannya kegiatan Jambore Daerah V di tingkat Provinsi Papua diharapkan dapat menumbuhkan semangat dan rasa kecintaan terhadap bangsa dan negara.
"Gerakan pramuka merupakan salah satu sistem pendidikan non formal yang membantu melengkapi kurikulum pendidikan," ujarnya.
Dia menuturkan gerakan pramuka adalah wahana penting untuk membentuk disiplin, watak dan karakter anak bangsa ke depan.
"Untuk itu mari jadikan Jambore sebagai sarana belajar, berkarya dan memperkokoh persaudaraan serta persatuan di antara anak bangsa yang ada di Papua," katanya lagi.
Dia menambahkan setiap anggota Pramuka yang ada di masing-masing daerah Papua, merupakan pemegang tongkat kepemimpinan selanjutnya sehingga harus dipersiapkan.
"Anggota Pramuka tersebar di masing-masing wilayah Papua, dimana merupakan potensi yang harus dikembangkan agar dapat membangun daerah ini menuju kesejahteraan lebih baik," ujarnya.
Sebelumnya, Kwartir Daerah (Kwarda) Papua menggelar Jambore Daerah V di tingkat Provinsi Papua yang dilaksanakan di Bumi Perkemahan Usker Afatan, Kabupaten Sarmi, 20-30 Juli 2015.
Jambore daerah ini diikuti 21 kabupaten dan kota di Papua, dengan peserta sebanyak 2.000 personel terdiri dari para siaga, penggalang, pembina pendamping, pembina kontingen dan peninjau dari masing-masing kwartir cabang (kwarcab). [Antara]