Kodam Cenderawasih Sesali Penembakan Warga Sipil di Koperapoka
pada tanggal
Saturday, 29 August 2015
TIMIKA (MIMIKA) - Komando Daerah Militer XVII Cenderawasih menyesalkan kejadian penembakan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI yang mengakibatkan tiga orang warga suku Kamoro meninggal dunia, di Jalan Bhayangkara, Kelurahan Koperapoka, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Jumat (28/8) dini hari.
Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Letkol Inf Teguh Pudji menyesalkan kejadian tersebut dan meminta maaf kepada korban dan keluarganya.
“Kodam Cenderawasih secara terbuka meminta maaf kepada korban dan keluarga atas kejadian tersebut. Kami juga akan memberi santunan kepada korban dan menanggung biaya pengobatan korban yang saat ini masih dirawat di RSUD Mimika,” jelas Teguh melalui telepon selulernya, Jumat (28/8).
Kodam Cenderawasih yang diwakili Komandan Korem 174/ATW Brigjen TNI Supartodi Jumat siang langsung berangkat ke Timika dari Merauke bersama Kapolda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw untuk menenangkan situasi. Menurut Teguh, Kodam Cenderawasih terpaksa diwakili komandan Korem karena pada saat yang sama sedang berlangsung serah terima jabatan Pangdam Cenderawasih di Mabes TNI, dari Mayjen TNI Fransen Siahaan kepada Mayjen TNI Himsa Siburian.
“Nantinya Dandrem 174, bersama Kapolda Papua akan berkoordinasi dan bersama kepala suku, tokoh agama dan Muspida Kabupaten Mimika bisa segera menenangkan situasi di Timika,” jelas Pudji.
Teguh juga memastikan pihaknya akan memproses oknum anggota TNI yang terlibat penembakan yang menewaskan dua orang warga dan melukai 4 orang lainnya.
“Tiga oknum anggota TNI sudah diamankan di Markas Subden Pom Timika, sementara Pomdam dari Jayapura sudah berangkat dari Jayapura dan saat ini sudah berada di Timika untuk proses lebih lanjut,” pungkas Pudji.
Seperti diberitakan sebelumnya dua orang warga meninggal dunia dan dua lainnya kritis akibat terkena tembakan oknum anggota TNI di Jalan Bhayangkara, Timika, Jumat dini hari. Yulianus Okoare (18) meninggal di tempat setelah tertembak di perut tembus ke punggung, sementara Imanuel Marimau (23) yang tertembak di bawah telinga akhirnya meninggal dunia setelah sempat dirawat di Instalasi Gawat Darurat RSU Mimika. [Kompas]
Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Letkol Inf Teguh Pudji menyesalkan kejadian tersebut dan meminta maaf kepada korban dan keluarganya.
“Kodam Cenderawasih secara terbuka meminta maaf kepada korban dan keluarga atas kejadian tersebut. Kami juga akan memberi santunan kepada korban dan menanggung biaya pengobatan korban yang saat ini masih dirawat di RSUD Mimika,” jelas Teguh melalui telepon selulernya, Jumat (28/8).
Kodam Cenderawasih yang diwakili Komandan Korem 174/ATW Brigjen TNI Supartodi Jumat siang langsung berangkat ke Timika dari Merauke bersama Kapolda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw untuk menenangkan situasi. Menurut Teguh, Kodam Cenderawasih terpaksa diwakili komandan Korem karena pada saat yang sama sedang berlangsung serah terima jabatan Pangdam Cenderawasih di Mabes TNI, dari Mayjen TNI Fransen Siahaan kepada Mayjen TNI Himsa Siburian.
“Nantinya Dandrem 174, bersama Kapolda Papua akan berkoordinasi dan bersama kepala suku, tokoh agama dan Muspida Kabupaten Mimika bisa segera menenangkan situasi di Timika,” jelas Pudji.
Teguh juga memastikan pihaknya akan memproses oknum anggota TNI yang terlibat penembakan yang menewaskan dua orang warga dan melukai 4 orang lainnya.
“Tiga oknum anggota TNI sudah diamankan di Markas Subden Pom Timika, sementara Pomdam dari Jayapura sudah berangkat dari Jayapura dan saat ini sudah berada di Timika untuk proses lebih lanjut,” pungkas Pudji.
Seperti diberitakan sebelumnya dua orang warga meninggal dunia dan dua lainnya kritis akibat terkena tembakan oknum anggota TNI di Jalan Bhayangkara, Timika, Jumat dini hari. Yulianus Okoare (18) meninggal di tempat setelah tertembak di perut tembus ke punggung, sementara Imanuel Marimau (23) yang tertembak di bawah telinga akhirnya meninggal dunia setelah sempat dirawat di Instalasi Gawat Darurat RSU Mimika. [Kompas]