Kecelakaan di Pegunungan Bintang Ubah Jadwal Penerbangan Trigana Air
pada tanggal
Monday, 24 August 2015
TIMIKA (MIMIKA) – Kecelakaan pesawat ATR 43 PK YRN di Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang pada pertengahan Agustus lalu berdampak pada berubahnya jadwal penerbangan beberapa pesawat yang selama ini melayani rute penerbangan dari dan keluar Bandara Mosez Kilangin, Timika.
Seperti pantauan Salam Papua pada Sabtu (22/8) beberapa penerbangan yang seharusnya dilakukan dua kali dalam sehari menjadi berkurang dari jadwal biasanya.
Meski mengeluh, para penumpang terlihat memahami kondisi yang menyebabkan terjadinya perubahan jadwal ini. Menurut seorang penumpang, Otis Balingga hal ini dapat dipahami.
“Katanya Twin Otter dan ATR ada dipakai untuk cari pesawat, trus pesawat yang lain dorang ada pakai untuk antar jenazah dari Oksibil ke Jayapura. Itu yang membuat jadwal penerbangan dalam satu minggu ini sedikit berubah,” ujar dia di Bandara Moses Kilangin.
Pria yang ingin menumpang pesawat trigana menuju Ilaga, Kabupaten Puncak ini mengakui tidak kecewa dengan pelayanan maskapai penerbangan perintis itu.
“Tidak ada masalah selama ini, sebab ini satu-satunya penerbangan yang bisa layani masyarakat di pegunungan dengan kualitas baik,” ujar Otis.
Selama ini PT Trigana Air Service yang beroperasi di Bandara Moses Kilangin melayani penerbangan ke Agimuga, Kokonao dan Potowaiburu di Kabupaten Mimika; Beoga, Ilaga dan Sinak di Kabupaten Puncak; Bilogai di Kabupaten Intan Jaya; Dekai di Kabupaten Yahukimo; dan Kenyam di Kabupaten Nduga.
Pesawat Trigana Air jenis ATR 42 PK YRN dengan nomor penerbangan IL 267 sebelumnya diduga menabrak lereng Gunung Tangok di Kampung Atenok, Distrik Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Pesawat diduga jatuh di kemiringan 45 derajat. Pesawat yang membawa 49 penumpang dan 5 kru ini hilang kontak pada pukul 14.21 WIT Minggu, (16/8) dan ditemukan oleh Tim gabungan pada Senin (17/8) pagi hari.[SalamPapua]
Seperti pantauan Salam Papua pada Sabtu (22/8) beberapa penerbangan yang seharusnya dilakukan dua kali dalam sehari menjadi berkurang dari jadwal biasanya.
Meski mengeluh, para penumpang terlihat memahami kondisi yang menyebabkan terjadinya perubahan jadwal ini. Menurut seorang penumpang, Otis Balingga hal ini dapat dipahami.
“Katanya Twin Otter dan ATR ada dipakai untuk cari pesawat, trus pesawat yang lain dorang ada pakai untuk antar jenazah dari Oksibil ke Jayapura. Itu yang membuat jadwal penerbangan dalam satu minggu ini sedikit berubah,” ujar dia di Bandara Moses Kilangin.
Pria yang ingin menumpang pesawat trigana menuju Ilaga, Kabupaten Puncak ini mengakui tidak kecewa dengan pelayanan maskapai penerbangan perintis itu.
“Tidak ada masalah selama ini, sebab ini satu-satunya penerbangan yang bisa layani masyarakat di pegunungan dengan kualitas baik,” ujar Otis.
Selama ini PT Trigana Air Service yang beroperasi di Bandara Moses Kilangin melayani penerbangan ke Agimuga, Kokonao dan Potowaiburu di Kabupaten Mimika; Beoga, Ilaga dan Sinak di Kabupaten Puncak; Bilogai di Kabupaten Intan Jaya; Dekai di Kabupaten Yahukimo; dan Kenyam di Kabupaten Nduga.
Pesawat Trigana Air jenis ATR 42 PK YRN dengan nomor penerbangan IL 267 sebelumnya diduga menabrak lereng Gunung Tangok di Kampung Atenok, Distrik Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Pesawat diduga jatuh di kemiringan 45 derajat. Pesawat yang membawa 49 penumpang dan 5 kru ini hilang kontak pada pukul 14.21 WIT Minggu, (16/8) dan ditemukan oleh Tim gabungan pada Senin (17/8) pagi hari.[SalamPapua]