Joko Widodo Ingin Jadikan Papua Sebagai Tanah Damai
pada tanggal
Saturday, 15 August 2015
JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Pemerintah Pusat akan secara khusus memberikan perhatian kepada Tanah Papua guna mewujudkan perdamaian di yang selama ini telah terjaga.
"Pemerintah berkomitmen untuk membangun Papua dan menjadikan Papua sebagai tanah damai. Kerusuhan, seperti kasus Tolikara, seharusnya tidak terjadi lagi di masa depan," kata Jokowi saat menyampaikan pidato kenegaraan saat sidang bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8).
Jokowi juga menjanjikan adanya perlindungan untuk masyarakat adat Papua dan juga memberikan keterbukaan informasi kepada wartawan asing.
"Pemerintah memberikan akses bagi wartawan asing untuk masuk dan meliput di Papua," imbuhnya.
Terkait perlindungan masyarakat adat, Jokowi juga menjanjikan pengurangani emisi karbon dengan menghentikan kebakaran hutan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga berjanji melindungi nelayan dari para pencuri ikan negara-negara lain.
"Melindungi generasi mendatang dari ancaman bahaya narkoba, serta membentuk komite rekonsiliasi untuk pelanggaran HAM berat," imbuhnya.
Saat ini, tuturnya, pemerintah juga sedang berusaha mencari jalan keluar paling bijaksana untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM di tanah air.
"Pemerintah menginginkan ada rekonsiliasi nasional sehingga generasi mendatang tidak terus memikul beban sejarah masa lalu," tandasnya.
Setelah pidato di sidang tersebut, Presiden akan menyampaikan pidato kenegaraan pada sidang paripurna pembukaan masa sidang I DPR tahun sidang 2015-2016 pada pukul 14.00 WIB.
Pidato itu menyampaikan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun anggaran 2016. Nota keuangan juga akan turut disampaikan oleh Presiden. [Kompas/Papuanesia]
"Pemerintah berkomitmen untuk membangun Papua dan menjadikan Papua sebagai tanah damai. Kerusuhan, seperti kasus Tolikara, seharusnya tidak terjadi lagi di masa depan," kata Jokowi saat menyampaikan pidato kenegaraan saat sidang bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8).
Jokowi juga menjanjikan adanya perlindungan untuk masyarakat adat Papua dan juga memberikan keterbukaan informasi kepada wartawan asing.
"Pemerintah memberikan akses bagi wartawan asing untuk masuk dan meliput di Papua," imbuhnya.
Terkait perlindungan masyarakat adat, Jokowi juga menjanjikan pengurangani emisi karbon dengan menghentikan kebakaran hutan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga berjanji melindungi nelayan dari para pencuri ikan negara-negara lain.
"Melindungi generasi mendatang dari ancaman bahaya narkoba, serta membentuk komite rekonsiliasi untuk pelanggaran HAM berat," imbuhnya.
Saat ini, tuturnya, pemerintah juga sedang berusaha mencari jalan keluar paling bijaksana untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM di tanah air.
"Pemerintah menginginkan ada rekonsiliasi nasional sehingga generasi mendatang tidak terus memikul beban sejarah masa lalu," tandasnya.
Setelah pidato di sidang tersebut, Presiden akan menyampaikan pidato kenegaraan pada sidang paripurna pembukaan masa sidang I DPR tahun sidang 2015-2016 pada pukul 14.00 WIB.
Pidato itu menyampaikan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun anggaran 2016. Nota keuangan juga akan turut disampaikan oleh Presiden. [Kompas/Papuanesia]