Deklarasi Pilkada Damai Merauke Ditandai Pelepasan Balon dan Pembacaan Surat Pernyataan
pada tanggal
Sunday, 30 August 2015
SOTA (MERAUKE) - Pelaksanaan deklarasi damai yang berlangsung di Distrik Sota Kamis (27/8), ditandai dengan pelepasan balon serta pembacaan surat pernyataan bersama dari para calon bupati maupun calon wakil bupati untuk tetap menciptakan dan menjaga kedamaian selama pelaksanaan Pilkada berlangsung tanggal 9 Desember 2015.
Kapolda Papua, Brigjen (Pol) Paulus Waterpauw dalam sambutannya mengatakan, masih terdapat banyak masyarakat di tanah ini yang perlu didampingi serta didorong terus agar kehidupan mereka setara dengan saudara-saudara lain.
“Saya kira deklarasi damai yang berlangsung hari ini dengan diikuti tujuh dari sebelas kabupaten di Provinsi Papua, menjadi suatu kebanggaan bagi semua orang,” katanya.
Nantinya, lanjut Kapolda, pada tanggal 9 Desember 2015, masyarakat akan menjatuhkan pilihan dan disitulah dapat diketahui siapa terpilih sekaligus memimpin lima tahun kedepan.
“Saya sependapat jika di dalam deklarasi ini para calon mengatakan siap terpilih dan siap tidak terpilih. Bukan siap menang dan siap kalah,” katanya.
Lebih lanjut Kapolda mengungkapkan, Pilkada dengan model serentak adalah yang pertama kali dilakukan di Indonesia. Dan, dalam tahun 2015, terdapat 11 kabupaten di Provinsi Papua menyelenggarakan pelaksanaan Pilkada.
“Saya mengajak kepada seluruh elemen pelaksana Pilkada, Panwaslu maupun kontestan yang akan terlibat dalam agenda demokrasi di 11 kabupaten, agar benar-benar mempunyai tekad sama. Dimana, apapun dinamika yang timbul dalam konstelasi politik, harus berkomitmen tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta kamtibmas,” pintanya.
Ketua Bawaslu Provinsi Papua, Robert Horik menambahkan, ada tiga hal penting yang harus dipegang penyelenggara, diantarnya, pertama, komitmen. Dimana, adanya keputusan bersama hari ini untuk pelaksanaan Pilkada serentak yang damai.
Kedua, lanjut dia, integritas. Artinya penyelenggara harus menjunjung tinggi integritas dalam melaksanakan pengawasan terhadap seluruh pentahanan Pilkada. Ketiga adalah soliditas yang perlu dijunjung tinggi. [Jubi]
Kapolda Papua, Brigjen (Pol) Paulus Waterpauw dalam sambutannya mengatakan, masih terdapat banyak masyarakat di tanah ini yang perlu didampingi serta didorong terus agar kehidupan mereka setara dengan saudara-saudara lain.
“Saya kira deklarasi damai yang berlangsung hari ini dengan diikuti tujuh dari sebelas kabupaten di Provinsi Papua, menjadi suatu kebanggaan bagi semua orang,” katanya.
Nantinya, lanjut Kapolda, pada tanggal 9 Desember 2015, masyarakat akan menjatuhkan pilihan dan disitulah dapat diketahui siapa terpilih sekaligus memimpin lima tahun kedepan.
“Saya sependapat jika di dalam deklarasi ini para calon mengatakan siap terpilih dan siap tidak terpilih. Bukan siap menang dan siap kalah,” katanya.
Lebih lanjut Kapolda mengungkapkan, Pilkada dengan model serentak adalah yang pertama kali dilakukan di Indonesia. Dan, dalam tahun 2015, terdapat 11 kabupaten di Provinsi Papua menyelenggarakan pelaksanaan Pilkada.
“Saya mengajak kepada seluruh elemen pelaksana Pilkada, Panwaslu maupun kontestan yang akan terlibat dalam agenda demokrasi di 11 kabupaten, agar benar-benar mempunyai tekad sama. Dimana, apapun dinamika yang timbul dalam konstelasi politik, harus berkomitmen tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta kamtibmas,” pintanya.
Ketua Bawaslu Provinsi Papua, Robert Horik menambahkan, ada tiga hal penting yang harus dipegang penyelenggara, diantarnya, pertama, komitmen. Dimana, adanya keputusan bersama hari ini untuk pelaksanaan Pilkada serentak yang damai.
Kedua, lanjut dia, integritas. Artinya penyelenggara harus menjunjung tinggi integritas dalam melaksanakan pengawasan terhadap seluruh pentahanan Pilkada. Ketiga adalah soliditas yang perlu dijunjung tinggi. [Jubi]