Bulog Papua Salurkan 46.000 Ton Beras Miskin ke Masyarakat
pada tanggal
Tuesday, 25 August 2015
KOTA JAYAPURA - Perum Bulog Divisi Regional Papua hingga pertengahan Agustus 2015 menyalurkan beras untuk rakyat miskin (Raskin) sebanyak 46.000 ton dari target 2015 sebanyak 62.000 ton.
"Penyaluran Raskin kita sampai bulan agustus ini kita sudah mencapai kurang lebih 73 persen," kata Kepala Bulog Divisi Regional Papua Arif Mandu di Jayapura, Senin.
Arif meminta pemerintah kabupaten/kota di Papua dan Papua Barat yang belum mengambil Raskin agar segera menebus hingga September 2015.
"Kami sudah percepat realisasi, namun ada dua kabupaten yang belum maksimal penyalurannya, yakni Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Nduga, kendalanya transportasi. Kita sampaikan ke pemda untuk menebusnya sekaligus tiga bulanan, karena terkendala transportasi," ujarnya.
Menurut dia, pihaknya senantiasa siap menyediakan raskin, namun percepatan realisasi bergantung pada pemda masing-masing.
"Sesuai mekanisme, Surat Perintah Alokasi (SPA) diterbitkan kemudian petugas dari kelurahan menyetor Harga Tebus Raskin (HTR), setelah disetor baru kita terbitkan surat pelayanannya," katanya.
Arif mengungkapkan pagu Raskin untuk Provinsi Papua dan Papua Barat mencapai 92.000 ton sedangkan stok Raskinnya mencapai 94.000 ton hingga Desember 2015.
Sebelumnya Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa ketika berkunjung ke gudang Bulog Papua, Jumat (21/8), mengatakan sesuai Instruksi Presiden Joko Widodo, Raskin sudah harus tersalurkan pada 1 September 2015 secara nasional.
Khofifah juga meminta kepada Bulog agar menjaga kualitas raskin.Selain itu, Mensos mengharapkan masyarakat mengawal mendistribusian raskin agar tepat waktu. [Antara]
"Penyaluran Raskin kita sampai bulan agustus ini kita sudah mencapai kurang lebih 73 persen," kata Kepala Bulog Divisi Regional Papua Arif Mandu di Jayapura, Senin.
Arif meminta pemerintah kabupaten/kota di Papua dan Papua Barat yang belum mengambil Raskin agar segera menebus hingga September 2015.
"Kami sudah percepat realisasi, namun ada dua kabupaten yang belum maksimal penyalurannya, yakni Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Nduga, kendalanya transportasi. Kita sampaikan ke pemda untuk menebusnya sekaligus tiga bulanan, karena terkendala transportasi," ujarnya.
Menurut dia, pihaknya senantiasa siap menyediakan raskin, namun percepatan realisasi bergantung pada pemda masing-masing.
"Sesuai mekanisme, Surat Perintah Alokasi (SPA) diterbitkan kemudian petugas dari kelurahan menyetor Harga Tebus Raskin (HTR), setelah disetor baru kita terbitkan surat pelayanannya," katanya.
Arif mengungkapkan pagu Raskin untuk Provinsi Papua dan Papua Barat mencapai 92.000 ton sedangkan stok Raskinnya mencapai 94.000 ton hingga Desember 2015.
Sebelumnya Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa ketika berkunjung ke gudang Bulog Papua, Jumat (21/8), mengatakan sesuai Instruksi Presiden Joko Widodo, Raskin sudah harus tersalurkan pada 1 September 2015 secara nasional.
Khofifah juga meminta kepada Bulog agar menjaga kualitas raskin.Selain itu, Mensos mengharapkan masyarakat mengawal mendistribusian raskin agar tepat waktu. [Antara]