69 PSK di Tanjung Elmo Dipulangkan ke Surabaya
pada tanggal
Sunday, 23 August 2015
KOTA JAYAPURA - Pemerintah Kabupaten Jayapura akhirnya memulangkan 69 Pekerja Seks Komersial (PSK) yang mendiami Lokalisasi Tanjung Elmo, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (21/8).
Pemulangan PSK ke tempat asal dengan menumpang KM Gunung Dempo dari Pelabuhan Jayapura, dilepas langsung oleh dua Menteri Kabinet Presiden Jokowi-JK yakni Menteri Sosial Kofifa Indar Parawansa dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise.
Menteri Sosial Kofifa Indar Parawansa kepada wartawan mengatakan pemulangan puluhan PSK ini merupakan sebagian dari jumlah total 191 PSK yang mendiami Lokalisasi Tanjung Elmo, Sentani, Kabupaten Jayapura.
“Totalnya ada 191 PSK, namun untuk saat ini hanya 69 PSK yang dipulangkan, sebab sebagian pulang ke Makasar, Semarang dan Surabaya. Mereka nanti akan menunggu rute Kapal Pelni lainnya ke tempat tujuan mereka,” jelasnya.
Pemulangan puluhan PSK, lanjutnya, ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura dengan diberikan kompensasi sebesar Rp 5 Juta, ditambah santunan dari Kementerian Sosial sebesar Rp 5,5 Juta untuk jaminan hidup selama 90 hari
Menurutnya, dana kompensasi yang diberikan merupakan modal dari Kementrian Sosial dan Pemkab Jayapura untuk membangun usaha perekonomian produktif agar bisa menciptakan kesejahteraan bagi mereka
Kofifa mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Surabaya untuk membina dan memberikan pelatihan para PSK tersebut. “Mereka nanti dilatih ditempat asal mereka, yang kebanyakan dari Kota Surabaya, sehingga mereka bisa mandiri dan mencari nafkah serta tidak terjerumus lagi di lokalisasi,” ucapnya.
Ia pun membeberkan bahwa hingga ini tercatat 166 Lokalisasi yang tersebar di Indonesia, 33 Lokalisasi diantaranya sudah ditutup.
“Ini merupakan hasil pemetaan Rakornas yang melakukan persiapan penutupan adalah Pemerintah Daerah,” ungkap Kofifa.
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise mengaku telah berkoordinasi dengan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Jawa Timur, terkait kepulangan PSK dari Jayapura ini.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kementrian Sosial untuk membantu pembinaan Industri rumah, misalnya kuliner dan kreatifitas. “Kita bantu kursus industri rumahan dari kuliner sampai kerajinan tangan seperti menjahit dan lainnya,” imbuhnya. [Dharapos]
Pemulangan PSK ke tempat asal dengan menumpang KM Gunung Dempo dari Pelabuhan Jayapura, dilepas langsung oleh dua Menteri Kabinet Presiden Jokowi-JK yakni Menteri Sosial Kofifa Indar Parawansa dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise.
Menteri Sosial Kofifa Indar Parawansa kepada wartawan mengatakan pemulangan puluhan PSK ini merupakan sebagian dari jumlah total 191 PSK yang mendiami Lokalisasi Tanjung Elmo, Sentani, Kabupaten Jayapura.
“Totalnya ada 191 PSK, namun untuk saat ini hanya 69 PSK yang dipulangkan, sebab sebagian pulang ke Makasar, Semarang dan Surabaya. Mereka nanti akan menunggu rute Kapal Pelni lainnya ke tempat tujuan mereka,” jelasnya.
Pemulangan puluhan PSK, lanjutnya, ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura dengan diberikan kompensasi sebesar Rp 5 Juta, ditambah santunan dari Kementerian Sosial sebesar Rp 5,5 Juta untuk jaminan hidup selama 90 hari
Menurutnya, dana kompensasi yang diberikan merupakan modal dari Kementrian Sosial dan Pemkab Jayapura untuk membangun usaha perekonomian produktif agar bisa menciptakan kesejahteraan bagi mereka
Kofifa mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Surabaya untuk membina dan memberikan pelatihan para PSK tersebut. “Mereka nanti dilatih ditempat asal mereka, yang kebanyakan dari Kota Surabaya, sehingga mereka bisa mandiri dan mencari nafkah serta tidak terjerumus lagi di lokalisasi,” ucapnya.
Ia pun membeberkan bahwa hingga ini tercatat 166 Lokalisasi yang tersebar di Indonesia, 33 Lokalisasi diantaranya sudah ditutup.
“Ini merupakan hasil pemetaan Rakornas yang melakukan persiapan penutupan adalah Pemerintah Daerah,” ungkap Kofifa.
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise mengaku telah berkoordinasi dengan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Jawa Timur, terkait kepulangan PSK dari Jayapura ini.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kementrian Sosial untuk membantu pembinaan Industri rumah, misalnya kuliner dan kreatifitas. “Kita bantu kursus industri rumahan dari kuliner sampai kerajinan tangan seperti menjahit dan lainnya,” imbuhnya. [Dharapos]