Zaaf Fadlan Rabbani Al-Garamatan Pimpin Ibadah Shalat Jumat Perdana Muslim di Karubaga
pada tanggal
Sunday, 26 July 2015
KARUBAGA (TOLIKARA) - Kaum muslimin di Tolikara Papua pada 24 Juli 2015 atau sepekan setelah peristiwa kericuhan di Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriyah melaksanakan shalat Jumat, bertempat di halaman Koramil Karubaga Tolikara.
Informasi dari Tolikara yang diperoleh Komite Umat untuk Tolikara (KOMAT) di Jakarta, Jumat menyebutkan, momen ibadah massal pertama semenjak Idul Fitri yang mencekam itu dilaksanakan mulai pukul 12.05 sampai 12.40 WIT.
Bertindak selaku imam dan khatib pada shalat Jumat yang diikuti 200 jamaah muslim Tolikara itu adalah Ustadz M Zaaf Fadlan Rabbani Al-Garamatan, seorang dai kondang asal Fakfak. Ibadah shalat Jumat berjalan dengan lancar tanpa gangguan apapun.
Dalam khutbahnya Ustadz Fadlan menasehati jamaah agar tetap menegakkan prinsip-prinsip Islam dalam seluruh aspek kehidupan.
"Mari kita kembali bangun Tolikara dengan damai," katanya.
Pada sore harinya Ustadz Fadlan menghadiri rapat pelaksanaan koordinasi seluruh elemen muslim dan lembaga donatur yang telah berada di lokasi. Rapat yang bertempat di Koramil Tolikara itu membicarakan detail pembangunan kembali masjid Baitul Muttaqin Tolikara.
Sementara itu tokoh Muslim Karubaga sekaligus Imam Masjid Baitul Muttaqin Karubaga, Ustad Ali Muchtar menegaskan, pelaksanaan shalat Jumat tersebut merupakan momentum pengakuan akan keberadaan umat Islam di Karubaga.
Ustad Ali menyatakan bersyukur atas kedatangan Ustad Fadlan ke Tolikara bersama tim dari KOMAT yang mempunyai misi mengungkap informasi terkait kerusuhan yang terjadi pada 17 Juli lalu.
Ustad Fadlan sendiri berasal dari keluarga Muslim Papua yang lahir pada 17 Mei 1969 di Patipi, Fak-fak. Sejak kecil dia sudah belajar Islam. Ayahnya adalah guru SD yang juga guru mengaji di kampungnya.
Pengetahuan tentang islam didapat ketika kuliah dan aktif di berbagai organisasi keagamaan di Makassar dan Jawa. Anak ketiga dari tujuh bersaudara itu akhirnya memilih jalan dakwah serta mendirikan Yayasan Al Fatih Kaaffah Nusantara.
Melalui lembaga sosial dan pembinaan sumber daya manusia itu Ustadz Fadlan mengenalkan Islam kepada masyarakat di Fakfak. Dia pun mengembangkan potensi dan sumber daya yang ada serta mencarikan kesempatan anak-anak setempat untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi di luar Papua dan menjadikan mereka sebagai muslim. [Antara]
Informasi dari Tolikara yang diperoleh Komite Umat untuk Tolikara (KOMAT) di Jakarta, Jumat menyebutkan, momen ibadah massal pertama semenjak Idul Fitri yang mencekam itu dilaksanakan mulai pukul 12.05 sampai 12.40 WIT.
Bertindak selaku imam dan khatib pada shalat Jumat yang diikuti 200 jamaah muslim Tolikara itu adalah Ustadz M Zaaf Fadlan Rabbani Al-Garamatan, seorang dai kondang asal Fakfak. Ibadah shalat Jumat berjalan dengan lancar tanpa gangguan apapun.
Dalam khutbahnya Ustadz Fadlan menasehati jamaah agar tetap menegakkan prinsip-prinsip Islam dalam seluruh aspek kehidupan.
"Mari kita kembali bangun Tolikara dengan damai," katanya.
Pada sore harinya Ustadz Fadlan menghadiri rapat pelaksanaan koordinasi seluruh elemen muslim dan lembaga donatur yang telah berada di lokasi. Rapat yang bertempat di Koramil Tolikara itu membicarakan detail pembangunan kembali masjid Baitul Muttaqin Tolikara.
Sementara itu tokoh Muslim Karubaga sekaligus Imam Masjid Baitul Muttaqin Karubaga, Ustad Ali Muchtar menegaskan, pelaksanaan shalat Jumat tersebut merupakan momentum pengakuan akan keberadaan umat Islam di Karubaga.
Ustad Ali menyatakan bersyukur atas kedatangan Ustad Fadlan ke Tolikara bersama tim dari KOMAT yang mempunyai misi mengungkap informasi terkait kerusuhan yang terjadi pada 17 Juli lalu.
Ustad Fadlan sendiri berasal dari keluarga Muslim Papua yang lahir pada 17 Mei 1969 di Patipi, Fak-fak. Sejak kecil dia sudah belajar Islam. Ayahnya adalah guru SD yang juga guru mengaji di kampungnya.
Pengetahuan tentang islam didapat ketika kuliah dan aktif di berbagai organisasi keagamaan di Makassar dan Jawa. Anak ketiga dari tujuh bersaudara itu akhirnya memilih jalan dakwah serta mendirikan Yayasan Al Fatih Kaaffah Nusantara.
Melalui lembaga sosial dan pembinaan sumber daya manusia itu Ustadz Fadlan mengenalkan Islam kepada masyarakat di Fakfak. Dia pun mengembangkan potensi dan sumber daya yang ada serta mencarikan kesempatan anak-anak setempat untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi di luar Papua dan menjadikan mereka sebagai muslim. [Antara]