Yunus Wonda Minta Bank Papua Lakukan Pembenahan Total
pada tanggal
Wednesday, 29 July 2015
KOTA JAYAPURA - Bank Papua tidak perlu membuka cabang terlalu banyak di luar Papua dan harus segera melakukan pembenahan total.
“Mengingat Bank Papua bukan merupakan bank yang harus bersaing dengan bank-bank swasta karena dihadapkan dengan masalah,” jelas Ketua DPR Papua, Yunus Wonda, SH, MH kepada wartawan saat ditemui diruang kerjanya, Selasa lalu.
Secara pribadi dirinya melihat Bank Papua telah memiliki pimpinan yang luar biasa namun bawahannya yang justru dinilainya belum bekerja dengan baik dan benar. Apalagi mereka yang sudah bekerja hingga puluhan tahun yang dinilai Wonda sudah tidak sehat.
“Tiap tahun APBD masuk, jadi bagaimana dia mempertahankan itu saja, dan harus ada perubahan dan perombakan yang terjadi, kalau sudah bekerja bertahun-tahun di situ. Ini menjadi catatan bagi Bank Papua yang harus melakukan pembenahan total,” desaknya.
Menurut Wonda, operasional Bank Papua bukan dilakukan oleh Direkturnya namun para direksi yang dinilainya belum bekerja dengan benar sehingga berdampak pada kondisi yang cukup menghambat dan hal ini diperburuk dengan sulitnya orang Papua yang diterima bekerja di bank tersebut sehingga hal ini menjadi catatan penting.
“Orang Papua yang mau kerja di situ susahnya minta ampun,” herannya.
Belum lagi, lanjut Wonda, banyak masyarakat Papua yang mengeluh ke DPRP karena kesulitan dalam mengurus kredit di bank tersebut.
”Mereka susah mendapat kredit dan dipersulit. Makanya, timbul pertanyaan saya, xBank ini hadir untuk melayani orang Papua atau untuk memperkaya diri,” sesalnya.
Dikatakan, masyarakat Papua butuh kredit dan bukan kegiatan-kegiatan yang ditonjolkan sehingga dirinya menilai bank Papua tidak berpihak kepada orang Papua.
“Semua anak-anak Papua mengeluh masalah kredit,”ucapnya.
Olehnya itu, ditegaskannya, Bank Papua boleh buka cabang di luar Papua namun tidak harus semua kota sehingga apa yang menjadi pandangan fraksi-fraksi di DPRP harus menjadi catatan penting bagi bank tersebut.
“Kita berharap dengan pandangan fraksi itu memberikan warning bagi Bank Papua agar melakukan pembenahan di semua sisi terlebih dalam pelayanan terhadap orang Papua,” harapnya. [Dharapos]
“Mengingat Bank Papua bukan merupakan bank yang harus bersaing dengan bank-bank swasta karena dihadapkan dengan masalah,” jelas Ketua DPR Papua, Yunus Wonda, SH, MH kepada wartawan saat ditemui diruang kerjanya, Selasa lalu.
Secara pribadi dirinya melihat Bank Papua telah memiliki pimpinan yang luar biasa namun bawahannya yang justru dinilainya belum bekerja dengan baik dan benar. Apalagi mereka yang sudah bekerja hingga puluhan tahun yang dinilai Wonda sudah tidak sehat.
“Tiap tahun APBD masuk, jadi bagaimana dia mempertahankan itu saja, dan harus ada perubahan dan perombakan yang terjadi, kalau sudah bekerja bertahun-tahun di situ. Ini menjadi catatan bagi Bank Papua yang harus melakukan pembenahan total,” desaknya.
Menurut Wonda, operasional Bank Papua bukan dilakukan oleh Direkturnya namun para direksi yang dinilainya belum bekerja dengan benar sehingga berdampak pada kondisi yang cukup menghambat dan hal ini diperburuk dengan sulitnya orang Papua yang diterima bekerja di bank tersebut sehingga hal ini menjadi catatan penting.
“Orang Papua yang mau kerja di situ susahnya minta ampun,” herannya.
Belum lagi, lanjut Wonda, banyak masyarakat Papua yang mengeluh ke DPRP karena kesulitan dalam mengurus kredit di bank tersebut.
”Mereka susah mendapat kredit dan dipersulit. Makanya, timbul pertanyaan saya, xBank ini hadir untuk melayani orang Papua atau untuk memperkaya diri,” sesalnya.
Dikatakan, masyarakat Papua butuh kredit dan bukan kegiatan-kegiatan yang ditonjolkan sehingga dirinya menilai bank Papua tidak berpihak kepada orang Papua.
“Semua anak-anak Papua mengeluh masalah kredit,”ucapnya.
Olehnya itu, ditegaskannya, Bank Papua boleh buka cabang di luar Papua namun tidak harus semua kota sehingga apa yang menjadi pandangan fraksi-fraksi di DPRP harus menjadi catatan penting bagi bank tersebut.
“Kita berharap dengan pandangan fraksi itu memberikan warning bagi Bank Papua agar melakukan pembenahan di semua sisi terlebih dalam pelayanan terhadap orang Papua,” harapnya. [Dharapos]