Warga Kampung Kajasbo Temukan Bom Perang Dunia ke II
pada tanggal
Sunday, 12 July 2015
KOTA JAYAPURA - Bom peninggalan Perang Dunia ke II dengan panjang 65 centimeter dan diameter 50 centimeter ditemukan di kebun milik Nahor Awete, warga Kampung Kajasbo, Distrik Biak Timur, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua.
"Bom itu ditemukan pada Kamis (9/7) pagi sekitar pukul 07.10 WIT, di lahan kebun Nahor Awete," kata Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Papua, Kombes Pol Patrige di Kota Jayapura, Jumat malam.
Ia mengatakan, bom tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang ibu rumah tangga (IRT), Fransina Yensenem saat akan membakar sampah. Setelah menemukan bom itu, kemudian ia melaporkan ke pemilik lahan Nahor Awete.
"Awalnya, Fransina ingin membakar sampah di lahan garapan (Kebun) yang berjarak kurang lebih 10 Meter dari rumahnya, lalu melihat bom tersebut tergeletak di dalam tanah dan beritahu ke Nahor Awete," katanya.
Kemudian, Nahor melaporkan penemuan bom peninggalan Perang Dunia ke II itu kepada Kata dia, melihat Bom tersebut, Fransina melaporkan ke penjagaan Polsek Biak Timur.
"Piket jaga Aipda JR Rumbino langung meneruskan informasi itu keKabag Ops Polres Biak Numfor Kompol Rudolof Yabansabra," katanya.
Lalu, lanjut Patrige, Kabag Ops Polres Biak Numfor menghubungi Wadanki Brimob Sub Den C Biak Numfor, Iptu M Basri yang selanjutnya langsung menuju TKP bersama empat anggotanya guna mengamankan bom tersebut.
"Kini bom itu sudah diamankana ke gudang Mako Brimob, usai dilakukan identifikasi. Dari pengecekan, bom tersebut merupakan peninggalan Perang Dunia ke II," katanya.
Kabupaten Biak Numfor, pada masa perang dunia ke II dijadikan sebagai salah satu markas oleh tentara Jepang dan sekutu, Amerika Serikat. [Antara]
"Bom itu ditemukan pada Kamis (9/7) pagi sekitar pukul 07.10 WIT, di lahan kebun Nahor Awete," kata Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Papua, Kombes Pol Patrige di Kota Jayapura, Jumat malam.
Ia mengatakan, bom tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang ibu rumah tangga (IRT), Fransina Yensenem saat akan membakar sampah. Setelah menemukan bom itu, kemudian ia melaporkan ke pemilik lahan Nahor Awete.
"Awalnya, Fransina ingin membakar sampah di lahan garapan (Kebun) yang berjarak kurang lebih 10 Meter dari rumahnya, lalu melihat bom tersebut tergeletak di dalam tanah dan beritahu ke Nahor Awete," katanya.
Kemudian, Nahor melaporkan penemuan bom peninggalan Perang Dunia ke II itu kepada Kata dia, melihat Bom tersebut, Fransina melaporkan ke penjagaan Polsek Biak Timur.
"Piket jaga Aipda JR Rumbino langung meneruskan informasi itu keKabag Ops Polres Biak Numfor Kompol Rudolof Yabansabra," katanya.
Lalu, lanjut Patrige, Kabag Ops Polres Biak Numfor menghubungi Wadanki Brimob Sub Den C Biak Numfor, Iptu M Basri yang selanjutnya langsung menuju TKP bersama empat anggotanya guna mengamankan bom tersebut.
"Kini bom itu sudah diamankana ke gudang Mako Brimob, usai dilakukan identifikasi. Dari pengecekan, bom tersebut merupakan peninggalan Perang Dunia ke II," katanya.
Kabupaten Biak Numfor, pada masa perang dunia ke II dijadikan sebagai salah satu markas oleh tentara Jepang dan sekutu, Amerika Serikat. [Antara]